"Dewa, lo tau ngga? Masa kemarin tuh kak Reva cerita ke gue, katanya ada orang yang nyariin gue ke toko."
Arlen saat ini sedang berada di mobil kekasihnya. Mereka baru saja pulang dari menonton film kemudian ingin lanjut bersantai di rumahnya.
"Siapa?"
"Ngga tau, kak Reva juga ngga kenal."
"Emang kapan orangnya dateng ke toko?"
"Katanya pas kita liburan kemarin."
"Bukannya lo nyuruh kak Reva buat tutup?"
"Iya, tapi waktu itu dia lagi bersih-bersih terus tiba-tiba ada yang dateng gitu."
"Kok kak Reva baru bilang?"
"Dia lupa."
"Terus ciri-ciri orangnya kaya apa?"
"Laki-laki sekitar umur 40-an, lah. Penampilannya rapi terus pas ke toko itu orangnya pake mobil mewah."
"Mungkin pelanggan lama?"
"Tapi pas ditanya kak Reva namanya siapa, orangnya ngga mau jawab."
"Kok aneh?"
"Makanya itu. Terus orangnya tau nama ibu gue."
"Hah?"
"Kata kak Reva sih sebenernya orang itu awalnya nanyain ibu gue, terus dikasih tau kalo ibu udah meninggal. Nah, habis itu dia tanya apa ibu gue punya anak. Sama kak Reva dijawab iya, terus dia bilang pengen ketemu. Tapi kan pas itu gue lagi liburan sama keluarga lo."
"Berarti dia temennya tante Hani."
"Tapi ngapain dia nyariin gue juga?"
"Mungkin aja mau ngucapin belasungkawa."
"Bisa juga, sih."
"Emang orangnya ngga titip pesen?"
"Engga. Kata kak Reva habis tau kalo ibu udah meninggal terus dia langsung pergi gitu aja."
"Yaudah, yang penting dia ngga ngapa-ngapain. Kalo emang niat mau ngucapin belasungkawa, pasti dia bakal dateng lagi."
"Semoga aja emang bener dia itu temennya ibu."
"Nanti kalo ada apa-apa, lo bilang ke gue."
"Hm."
Mereka pun akhirnya sampai di rumahnya. Arlen sedikit heran kenapa ada sebuah mobil yang tidak dia kenal terparkir di halamannya. Reva juga tidak mengabari apa-apa kalau misal akan ada yang bertamu.
Keduanya keluar dari kendaraan dengan hati-hati. Mereka berjalan pelan memasuki area rumah.
Arlen membeku sejenak saat melihat siapa orang yang menunggu didepan pintu rumahnya.
Richard.
Mau apa orang itu kesini?
Apakah yang dimaksud oleh Reva adalah orang ini?
"Maaf, bapak cari siapa?" Suara Arlen memecah keheningan dan menyadarkan Richard yang sedang fokus pada ponselnya.
"Oh, maaf saya kesini tanpa pemberitahuan. Apa kamu pemilik rumah ini?"
"Iya, ada apa ya?"
"Boleh saya bicara sebentar?"
Arlen menoleh sejenak ke Dewa dan mendapat sebuah anggukan.
"Gue tunggu didalem."
"Oke."
Dewa kemudian masuk setelah menerima kunci dari kekasihnya. Dia tidak ingin ikut campur dalam permasalahan antara kedua orang ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
BRAJAMUSTI (BxB)
Teen FictionSebenernya gue orangnya males balas dendam tapi kayanya anak-anak modelan mereka kudu dikasih pelajaran sekali-kali. -Arlen Cover by Pinterest