"Loh? Cuma kita berdua doang?"
"Lah? Emang kudu ada siapa?"
"Gue kira lo ngajakin gue kesini karena mau ngumpul sama yang lain?"
"Emangnya tadi gue ada ngomong kalo mau ngumpul sama anak-anak yang lain?"
Arlen mengingat-ingat percakapannya dengan Dewa tadi di telepon. Pagi tadi, Dewa menghubunginya untuk mengajaknya pergi.
Cil, nanti habis lo beli buku, kita makannya ke tempat ayam bakar favorit gue ya!?
Oke, terus kemana lagi?
Habis itu ke cafe aja, kita istirahat sambil ngemil disana.
Lo kesini jam berapa?
Sejam lagi gue otw, ini gue masih nyuci mobil.
Hm.
"Iya sih, tapi gue kira tuh disini bakal ada Rio sama yang lain."
"Mereka ngga tiap hari kesini lah. Rio sama Bara lagi ngedate di Bandung. Darren katanya lagi mager ngga mau kemana-mana. Terus si Rafa mau ke dokter nganterin anjingnya yang lagi sakit."
"Ooh."
"Lo tunggu sini bentar, gue kebawah dulu ambil makanan kita."
"Oke."
Arlen lalu merebahkan badannya di sofa sambil menunggu Dewa datang. Private room ini benar-benar nyaman. Setelah seharian kalap membeli banyak buku dan makan siang yang lezat, kini Arlen merasa sedikit mengantuk. Bisa dia dengar samar-samar suara dari lantai bawah yang penuh dengan pengunjung. Semenjak Arlen melakukan trial produknya disini, ternyata mendapat respon yang sangat baik dari pembeli. Mereka sangat menyukai kue buatannya dan sekarang Arlen sudah resmi bekerja sama dengan Dewa dan yang lain untuk menjadi supplier dessert di Altair. Bahkan di akhir pekan dan hari libur, permintaan kuenya bisa melonjak hingga tiga kali lipat. Lelah juga menuruti permintaan pasar, namun Arlen sangat senang melakukannya.
Kembali ke situasi sekarang. Arlen tiba-tiba merasa sangat mengantuk. Matanya perlahan terpejam hingga akhirnya dia benar-benar terlelap.
***
Saat membuka matanya, Arlen melihat sekeliling dan pandangannya terhenti pada Dewa yang sedang duduk di sofa yang lain sambil menonton TV. Dia pun bangun kemudian meregangkan badannya.
"Dewa."
"Hmm."
"Gue tadi lama tidurnya?"
"Setengah jam paling."
"Kok lo ngga bangunin gue?"
"Ngapain? Lo pasti capek makanya gue biarin lo istirahat."
"Ya masa gue malah ninggalin lo tidur gitu aja?"
"Emang masalahnya apa?"
"Ngga ada, sih. Lo udah daritadi disini?"
"Hm. Tuh, gue aja udah ngabisin cheesecake tiga slices."
Arlen melihat ke meja dan mendapati ada tiga piring kosong disana. Ada beberapa makanan lain seperti muffin, kue sus, dan red velvet juga dua gelas lemonade dengan keadaan satu gelas yang isinya sudah tinggal setengah. Acara yang ditampilkan di TV dan sedang ditonton Dewa adalah berita internasional. Keadaan hening sesaat sebelum tiba-tiba Arlen terpikirkan sesuatu.
"Dewa."
"Ya?"
"Lo... lo... lo tadi ngga ngapa-ngapain gue pas gue tidur kan?"
KAMU SEDANG MEMBACA
BRAJAMUSTI (BxB)
Teen FictionSebenernya gue orangnya males balas dendam tapi kayanya anak-anak modelan mereka kudu dikasih pelajaran sekali-kali. -Arlen Cover by Pinterest