Keadaan Arlen sudah lebih membaik pagi ini. Kakinya mulai bisa digerakkan sedikit meski belum pulih sepenuhnya. Dia juga masih harus dibantu oleh perawat ketika akan pergi ke toilet. Untuk kondisi Dewa sendiri pun sama. Tubuhnya sudah lebih bugar meskipun nyeri menyerang terutama di luka jahitannya.
"Mau sarapan disini apa beli?" Tanya Dewa yang baru saja selesai membersihkan diri.
"Disini aja, gue belum nafsu mau makan yang macem-macem."
"Oke."
"Lo kalo mau pesen dari luar ngga apa-apa, kok."
"Ngga usah lah, nanti aja kalo kita udah keluar dari sini."
"Hmm."
"Bentar ya, gue pesenin ke perawatnya dulu."
Dewa beranjak keluar kemudian menyampaikan pesanannya kepada perawat yang berjaga diluar.
"Lo mau dijenguk, ngga?" Dewa masuk kembali dari arah pintu masuk.
"Maksudnya?"
"Tadi kak Reva nelfon nanya keadaan lo gimana, papa sama mama juga pengen tau, anak-anak sebenernya mau kesini tapi masih ragu."
"Ngga apa-apa kalo mereka mau kesini."
"Yakin? Lo ngga mau fokus istirahat dulu?"
"Gue baik-baik aja, Wa. Bilangin ke kak Reva sama yang lain, kalo mau kesini ya silakan."
"Oke, gue kasih tau mereka dulu. Kakek sama nenek paling baru besok bisanya."
"Hah? Emang kakek sama nenek lagi disini?"
"Engga, hari ini mereka baru terbang buat pulang. Karena semalem dapet kabar soal lo yang diculik, kakek sama nenek langsung mutusin balik kesini."
"Yah, kok jadi ngrepotin?!"
"Bukan ngrepotin, cil. Mereka cuma mau mastiin lo baik-baik aja."
"Tapi kan ngga perlu sampe jauh-jauh pulang kesini?!"
"Biarin lah, masa mau nengok cucu sendiri ngga boleh?"
Saat baru akan menjawab, suara ketukan pintu menginterupsi Arlen. Dewa pun membukanya dan ternyata itu adalah petugas rumah sakit yang membawakan sarapan untuk mereka berdua.
"Mau makan sekarang?" Ucap Dewa sambil meletakkan makanan yang dia bawa ke meja.
"Bentar lagi, masih panas itu."
"Oke."
"Sini! Temenin gue." Arlen menepuk-nepuk tempat disampingnya.
"Kenapa? Ada yang sakit?"
"Harusnya lo liat kondisi lo sendiri, gue mah ngga apa-apa."
"Santai aja, sih. Tinggal dikasih obat juga sembuh."
"Gue mau tanya, boleh?"
"Apa?"
"Gimana caranya semalem lo bisa nemuin gue?"
"Lo mau tau?"
"Iya."
"Sebenernya gue itu udah mata-matain Arga."
"Hah? Maksud lo?"
"Beberapa minggu ini gue nugasin orang buat ngawasin dia 24 jam. Terus yang gue pekerjakan itu udah profesional dan berpengalaman banget di bidang ini."
"Kenapa lo sampe lakuin itu?"
"Lo inget pas waktu itu gue jemput bareng sama anak-anak juga?"
"Inget."
KAMU SEDANG MEMBACA
BRAJAMUSTI (BxB)
Teen FictionSebenernya gue orangnya males balas dendam tapi kayanya anak-anak modelan mereka kudu dikasih pelajaran sekali-kali. -Arlen Cover by Pinterest