HOPE

574 99 16
                                    

............

Sehun memarkirkan mobilnya di tanah kosong samping studio geleri les seulgi. bersama krystal ia turun dari mobil memasuki studio itu. ada papan nama berbentuk palet serta stik kuas disampingnya yang menggantung di teras depan. seulgi's art menjadi nama resmi studio gadis itu. bagian tembok luar sengaja seulgi lukis garis-garis abstrak. Dipintu masuk yang sepenuhnya menggunakan kaca ada kalimat 'welcome to my world' dengan tulisan warna hitam putih disana.

Begitu mereka masuk ke dalam studio. Krystal menganga takjub. Layaknya sedang berada di demensi lain. seluruh tembok ada beberapa lukisan hitam putih yang saling menempel sama lain di sana dibumbuhi dengan gerabah disetiap sudut. Lalu dilangit-langit studio beberapa bekas kuas cat sengaja di gantung.

"Selamat datang di seulgi's art kami. Ada yang bisa saya bantu?"

Krsytal menurunkan pandang dari langit-langit studio ke salah seorang perempuan yang kini berdiri di balik meja computer. Tersenyum ramah kearahnya menyambut kedatangan mereka.

Sehun memajukan tubuhnya ke meja sana sambil mengulurkan tangan. "Gue sehun. Nama lo siapa?"

Krystal menyikut pinggangnya dengan siku sampai pria itu mengaduh. Sesekali matanya kembali mengedar takjub meski kedatangannya ke studio ini hanya untuk berkunjung menemui seulgi.

"Seulgi, dimana ya? Kami temennya."

Sunmi masih melempari mereka senyum walau jengkel dengan kedipan mata genit sehun.

"Seulgi-nya ada di dalam masih ngajarin anak-anak ngelukis. Kalian bisa tunggu disini dulu biar saya panggil dia sebentar."

Krystal mengangguk. selain dibuat takjub di studio ruang depan itu, ada suara ramai anak-anak di salah ruangan yang ada disana. Mereka duduk di bangku kayu mahoni berukiran antic yang digunakan sebagai ruang tamu itu. semua benda-benda di ruangan itu berupa seni yang di padukan menyatu dengan lukisan di dinding.

"Sumpah keren banget sih, seulgi. tiga tahun nggak ada kabar, tuh anak udah buka galeri studio aja. Kayaknya gue kudet banget ya sampe gak tau kabar dia." Krystal menyilangkan kakinya masih memandang kesekelilingnya.

Sehun menyugar rambutnya dengan santai. "Bebeb gue emang gitu. Antisosial. Tiba-tiba ngilang, terus tahu-tahu ada diluar negeri. Tante aiko sama om henry aja kewalahan ngehadepin dia. Padahal nih ya, oma sampe repot-repot mau bangun studio biar dia nggak keluyuran keluar negeri. Tapi dia tolak."

Di mata krystal, sebetulnya seulgi bukan anti sosial lebih ke arahnya tidak punya percaya diri. maksudnya tidak percaya diri pada skill yang dia punya. Kalau soal pertemanan, seulgi sangat gampang berteman dengan siapapun. Hanya saja orangtuanya terlalu menjaganya dengan ketat dari kecil. Dan segala sesuatu yang seulgi mau akan selalu terwujud tanpa harus bersusah payah.

Jika seulgi memiliki jiwa bebas. Krystal kebalikannya, ia lebih suka memiliki kehidupan yang teratur, masa depan yang terencana. Seperti saat lulus kuliah ia memilih mengejar s2 ke Australia demi melanjutkan pendidikannya untuk menunjang karirnya nanti. Bahkan kelulusannya tiga tahun ini, dia juga ada rencana s3 di eropa. Sedangkan sehun. Krystal butuh puluhan kali untuk menebak apa sebenarnya tujuan hidup pria itu. masalahnya sehun seringkali tidak punya pendirian tetap salah satu contohnya saat pria itu gonta-ganti perempuan.

"Terus sekarang kenapa tiba-tiba dia mau buka les galeri?"

"Itu yang gak gue ngerti. Bisa aja dia buka pemeran studio tapi anak-anak?" sehun memberi tatapan horror. "Emang sih dia suka anak kecil, tapi hei anak-anak itu bikin repot."

"Lo kayak nggak suka sama anak kecil, hun. nanti gimana kalo lo udah berkeluarga? Lo nggak mau istri lo hamil?"

"Eh, bukan gitu maksud gue krys. Gue kan sayang seulgi, takut aja dia kerepotan."

HAPPINESSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang