"Cinta bukan hanya tentang
seseorang yang bisa menerimamu
apa adanya, tapi cinta adalah
tentang seseorang yang jika kau
bersamanya, Allah dan RasulNya
terasa lebih dekat"4 tahun kemudian.
Matahari sudah mulai meninggi, memberikan kehangatan pada
segenap insan di muka bumi.
Barangkali di tanah Arab sana
anak-anak unta sudah beranjak
mencari tempat bernaung, sedangkan gadis yang mengenakan baby doll berwarna pink dengan kombinasi pink bergambar teddy bear itu menggeliat di kasurnya.Merasa terusik dengan sinar matahari yang menghangatkan kulitnya, sesaat kemudian matanya mengerjap pelan, melirik kearah jam beker di meja kecil di samping tempat tidurnya jarum jam yang kini menunjuk ke angka 9 pagi membulat sempurna. Disibaknya selimut yang menyelimuti separuh tubuhnya sesegera mungkin beranjak menyambar handuk pink kesayangannya.
"Astaghfirullah aku telat, aku telat," mulutnya tak berhenti merutuki dirinya, ia membuka pintu dengan tergesa-gesa. Berlari ke arah kamar mandi yang terletak beberapa langkah dari kamarnya.
Sesegera masuk kesana, namun sesaat kemudian, ia keluar kembali. Tadi ia lupa membaca doa bangun tidur dan doa masuk kamar mandi. Hal sederhana yang sering dilupakan oleh muslim saat ini, namun bagi gadis itu tidak membaca doa untuk memulai dan mengakhiri aktivitas adalah mimpi buruk baginya. Jika tidak membaca doa bangun tidur,
artinya ia tidak bersyukur kepada
Allah yang telah mengembalikan
roh ke dalam tubuhnya. Andaikan
Allah tahan rohnya, pasti ia sudah
tak dapat merasakan hidup di dunia ini lagi.Membayangkan ia harus mati
sekarang padahal bekalnya masih
sangat sedikit atau mungkin tidak
ada rasanya sangat menakutkan,
sedangkan jika ia tidak membaca
doa masuk kamar mandi itu artinya ia mengamati setan-setan dengan leluasa memandangi tubuhnya. la bergidik ngeri, membayangkannya saja ia sudah tak sanggup."Alhamdulillahiladzi ahyana ba'dama wa ilaihin nusur."
"Allahumma inni audzubika minal
khubutsi wal khobaits," ucap gadis
itu sambil mengangkat kedua
tangannya.Setelah selesai ia masuk ke dalam
kamar mandi untuk membersihkan tubuhnya, hanya 10 menit terbilang sangat cepat jika dibandingkan dengan gadis-gadis yang biasanya betah berlama-lama di kamar mandi.Kini gadis itu telah siap dengan
atasan berwarna pink muda yang
dipadukan dengan rok jeans
berwarna biru gelap. Tak lupa jilbab berwarna senada dengan roknya, yang menjuntai hingga melewati dadanya, hingga terlihat sempurna membalut tubuhnya.la menyapukan bedak tabur ke
wajahnya yang sebelumnya telah
ia oleskan pelembab, sentuhan
terakhir ia menambahkan lip balm
berwarna nude ke bibirnya, cantik nan elegan Gadis itu adalah Hana Dalilatul Inayah yang kini telah menjadi mahasiswi jurusan Teknik Industri tingkat akhir di sebuah perguruan tinggi negeri di kotanya. Hari ini ia berjanji akan menemani Nisa ke toko buku untuk mencari referensi untuk bahan skripsinya. Hana sendiri telah menyelesaikan skripsinya beberapa minggu yang lalu, tentu saja dengan otak cemerlangnya ia dapat menyelesaikan skripsinya jauh lebih cepat dibandingkan teman-temannya yang lain dan kini ia yakin ia sudah telat.la yakin saat ini Nisa sedang memanyunkan bibirnya karena bosan menunggunya, terbukti dengan puluhan pesan dan panggilan whatsapp yang tak sempat ia buka. la harus memikirkan cara untuk menghentikan ajakan sahabatnya itu nanti, sebenarnya Hana sudah diperingatkan ummi untuk tidak tidur lagi selepas sholat subuh tadi.
Tapi karena ia baru tidur setelah
sholat tahajud pukul 3 tadi, ia tidak dapat menahan diri untuk tidak merebahkan tubuhnya kembali ke tempat tidur kesayangannya itu bagi semua orang tidur adalah surga dunia, dan begitu pula baginya.Padahal ia sudah memasang alarm
di jam weker dan juga smartphone
nya, tapi ia tidak mendengarnya.
Sedangkan Umminya telah
berangkat ke pengajian bersama
ibu-ibu komplek dan Abinya
pasti telah berangkat ke sekolah
yang dipimpinnya pagi tadi, Abi Hana baru diangkat menjadi kepala sekolah di sebuah madrasah Tsanawiyah 2 tahun yang lalu.Saat ini Hana sedang memasang kaos kaki yang berwarna senada dengan atasannya, terakhir manset yang dipasang di pergelangan tangan hingga setengah sikunya. Ia mengambil tas selempangnya dan menyampirkan di bahu kiri, setelah itu ia bergegas mengambil helm serta kunci motornya.
la keluar rumah sambil membaca
doa dengan menenteng flat shoes
yang akan segera dipakainya, setelah selesai ia menstater motornya mendiamkan sebentar sambil membaca doa berkendara. sesaat kemudian ia telah melajukan motornya lebih cepat dari biasanya.la sudah terlambat sekitar 1 jam, ia tidak ingin membuat sahabat cantiknya lebih lama menunggu dan berakhir dengan omelan panjang khas emak-emak yang akan membuat panas telinganya. Namun di tengah perjalanan ia melihat seekor kucing yang berada di tengah jalan, membuat matanya
membelakak.Bagaimana tidak, tepat beberapa meter di depan kucing itu sebuah mobil silver sedang melaju dengan kecepatan yang cukup tinggi. la segera menepikan motornya. Setelah memastikan motornya terkuci, ia segera berlari menyebrang jalan dan berdiri tepat di depan mobil itu, ia mendengar ban mobil hingga berdecit sepertinya sang pengendara berusaha keras untuk mengerem.
"Mbaknya mau bunuh diri?" suara baritone yang pasti milik pengendara mobil tadi terdengar di telinga Hana.
Hana sontak menggelengkan kepalanya sebenarnya ia masih shock, sedikit saja mobil itu terlambat mengerem, ia akan terpental beberapa meter mungkin. la tidak bisa berpikir banyak tadi, yang ia pikirkan hanya bagaimana kucing itu bisa selamat, lalu berjongkok dan menggendong kucing itu.
"Masnya hampir menabrak kucing ini tadi, lagian ngapain sih bawa mobil ngebut-ngebut gitu" ucap Hana sambil mendongak dan menatap lurus ke wajah di depannya, yang ternyata seorang laki-laki muda Hana dapat melihat laki-laki itu tertegun.
"Oh, maaf saya gak liat" sesal laki-laki itu, sembari menatap lekat kearah Hana.
"Jangan minta maaf sama saya lah,
minta maaf sama kucing ini," perintahnya, sembari mengelus pelan kepala kucing tersebut yang masih terdiam di dalam pelukannya.Laki-laki itu terkejut, terlihat dari wajahnya bagaimana bisa ia meminta maaf pada seekor kucing. Namun akhirnya ia menyunggingkan senyumnya.
"Oke, hey kucing manis, maafin saya ya, saya benar-benar gak sengaja" Sesalnya, sembari mengelus kepala kucing yang masih berada di gendongan Hana.
Hana tersenyum dan melangkah
ke tepi jalan, menurunkan kucing tadi ke bawah pohon besar dan berjalan ke sebuah toko di dekat sana membeli beberapa potong sosis. Lelaki tadi masih memperhatikan gerak-gerik Hana, sepertinya ia sedang curiga."Kucing manis, kamu makan dulu
ya," ucap Hana sembari meletakkan sosis yang telah ia buka bungkusnya ke depan kucing tadi sempontan kucing itu memakannya dengan lahap. Hana kembali teringat pada Nisa, ia harus segera pergi, "kenapa jalan ini ramai sekali sih" gerutu Hana, mencoba melihat sebrang jalan meski tidak bisa melangkah ke seberang sana tempat motornya berada, membuat ia berdecak kesal."Kenapa? " tanya pemuda yang setadi memperhatikan gerak-gerik Hana.
"Susah nyebrang," Sungutnya, tanpa menoleh ke sumber suara di sampingnya.
"Tapi, tadi kok bisa cepet nyebrangnya?" Tanya pemuda itu heran, membuat Hana mengendikkan bahunya. la juga sebenarnya tidak tahu mendapat keberanian dari mana untuk
menembus keramain, padahal banyak kendaraan seperti tadi.Lagi-lagi lelaki itu tersenyum, kini ia menengadahkan tangannya untuk memberhentikan kendaraan.
"Makasih," ujar Hana yang kemudian telah melesak lari ke motornya.
"Sama-sama-" jawab lelaki itu, "Nama kamu siapa?" lanjutnya dengan suara yang sedikit tinggi.Tapi Hana telah melajukan motornya hingga tidak dapat mendengarnya.
"Gadis yang menarik," Batinnya,
sembari menyungingkan senyum
lebarnya hingga menampilkan lesung pipinya."sepertinya ia pernah melihat gadis itu. Tapi dimana?" Batinnya sekali lagi, setelahnya ia menggelengkan kepalanya pelan, mungkin itu hanya perasaannya saja.

KAMU SEDANG MEMBACA
Hana;N (TERBIT)
Fiksi RemajaHana berdiri mematung, jantungnya berdegup kencang. Matanya tak berkedip menatap sosok tinggi di hadapannya-pemuda yang bertahun-tahun lalu pernah mengisi harapannya, namun kemudian ia coba lupakan. Waktu telah membentangkan jarak di antara mereka...