Di malam pertama di dunia asing ini, Angela duduk di kamar kecil yang disediakan untuk para pelayan. Cahaya bulan menerangi kota kuno dari jendela kecilnya, memancarkan keheningan yang menenangkan namun menggelisahkan. Angela menatap ke luar, pikirannya kembali pada perpustakaan dan buku misterius yang membawanya ke sini.
"Kenapa aku bisa ada di sini?" bisiknya pada diri sendiri. "Bagaimana caranya aku kembali?"
Kehidupan di rumah bangsawan ini jauh dari apa yang diinginkannya. Rindu akan kesederhanaan hidupnya yang damai di dunia asal, Angela menyadari bahwa untuk sementara waktu, ia harus beradaptasi dan bertahan hidup di tempat yang aneh ini. Meski hati kecilnya berkata untuk tidak pasrah, rasa penasaran dan ketidakpastian menekan pikirannya.
Malam itu, Angela menatap bulan, memikirkan cahaya dari buku di perpustakaan. Pikirannya terus mencari jawaban atas keanehan yang terjadi. "Apakah ini mimpi? Apakah aku benar-benar berada di dunia yang berbeda?"
Namun, Angela memutuskan bahwa dia tidak bisa hanya berdiam diri terjebak dalam perasaannya. Dia perlu bergerak dan mencari tahu apa yang sebenarnya telah terjadi.
Angela memutuskan untuk menjelajahi perpustakaan mansion. Di perpustakaan, ia merasa ada sesuatu yang menariknya ke sana, seperti panggilan yang halus di antara rak-rak buku kuno.
Ruangan itu sunyi saat dia masuk, hanya ada cahaya kecil dari lampu meja. Angela berjalan perlahan di antara rak-rak kayu tua, menghirup aroma buku-buku kuno. Ketika dia mendekati rak tempat dia pertama kali menemukan buku itu, hatinya berdegup lebih kencang.
"Apakah buku ini yang membawaku ke sini?" gumamnya sambil menyentuh buku-buku di sekitarnya. Namun, buku yang ia cari tidak ada.
Suara langkah kaki di belakangnya membuat Angela berbalik cepat. Dalam kegelapan perpustakaan, ia melihat sesosok bayangan. Angela menahan napas tetapi merasa lega ketika melihat bahwa itu hanyalah Diana, pelayan yang pertama kali berbicara dengannya. Diana tampak mencari sesuatu juga.
"Maaf, apakah aku mengagetkanmu?" tanya Diana ramah.
Angela menggelengkan kepala, berusaha menahan ketegangan. "Tidak apa-apa. Aku hanya mencoba mencari sesuatu."
Diana tersenyum. "Perpustakaan ini penuh misteri, ya? Aku juga suka menghabiskan waktu di sini saat tidak ada tugas."
Angela mengangguk, lega karena ada yang memahami ketertarikannya. Mereka berbincang tentang buku favorit dan kisah-kisah tersembunyi di antara halaman-halaman kuno. Angela tidak berani untuk menanyakan lebih tentang dunia ini, ia harus mencari tahu sendiri dan tidak boleh meninggalkan kecurigaan.
Di tengah percakapan, Diana berkata, "Ada cerita tentang buku kuno yang bisa membawa seseorang ke dimensi lain."
Angela terkejut. "Benarkah? Apa kau serius?"
Diana mengangguk. "Aku mendengarnya dari pelayan senior. Katanya, buku itu bisa mengubah hidup seseorang dengan membawa mereka ke tempat-tempat ajaib."
Hati Angela berdebar. Apakah buku yang ia temukan memang memiliki kekuatan seperti itu? Apakah semua yang terjadi padanya sejak saat itu adalah karena buku itu?
Suara langkah kaki mendekat memecah keheningan. Angela dan Diana berbalik, melihat Madam Berry datang dengan ekspresi tidak sabar.
"Apa yang kalian lakukan di sini?" tanya Berry dengan suara tegas.
"Kami hanya berbincang-bincang, Madam," jawab Diana cepat.
Berry menatap mereka tajam sebelum mengangguk. "Segera kembali ke kamar. Besok masih banyak tugas."
Angela dan Diana mengangguk, dan Angela mengikuti Diana keluar dari perpustakaan dengan hati berdebar. Percakapan tadi telah menambah lebih banyak pertanyaan dalam pikirannya, tetapi juga memberinya secercah petunjuk tentang kebenaran.
Hari-hari berikutnya berlalu cepat. Angela menjalani pelatihan dengan tekun, mengasah keterampilannya. Ia semakin akrab dengan pelayan lainnya, membentuk ikatan kuat sebagai tim. Namun, di balik rutinitas, Angela terus menyelidiki buku kuno itu, mencari setiap kesempatan untuk kembali ke perpustakaan.
Suatu sore, setelah jam kerja, Angela menemukan sesuatu yang mengejutkan. Di rak terpencil, di antara tumpukan buku usang, ada catatan kecil yang terlipat rapat. Dengan hati-hati, ia membuka catatan itu, terkejut dengan kata-kata yang terbaca:
"Buku ini bukan sekadar buku biasa. Ia adalah portal ke dunia lain, tempat di mana peranmu yang sebenarnya menanti. Jika kau membaca ini, berhati-hatilah dengan kekuatannya. Dan ingatlah, tidak ada yang terjadi tanpa alasan."
Angela menelan ludah, merasakan campuran kegembiraan dan ketakutan. Apakah catatan ini petunjuk yang ia cari? Apakah buku itu benar-benar membawanya ke sini dengan tujuan tertentu?
Suara langkah kaki mendekat mengingatkannya bahwa dia tidak sendirian. Angela segera menyembunyikan catatan itu dan berpura-pura memilih buku. Berry datang dengan ekspresi tegas. "Angela, apa yang kau lakukan di sini?"
Angela menatap Berry dengan tatapan tulus. "Saya hanya tertarik dengan buku-buku di sini, Madam."
Berry menatapnya sejenak sebelum mengangguk. "Menambah pengetahuan penting, tapi menjaga tanggung jawab juga penting. Jangan di ulangi lagi, jika tuan tahu, kau akan dimarahi."
Angela mengangguk. "Saya mengerti, Madam."
Keluar dari perpustakaan, Angela merasa lega karena catatan itu masih bersamanya. Dia tahu bahwa ini adalah awal dari sesuatu yang lebih besar. Dengan hati yang bersemangat, Angela kembali ke kamarnya, siap menghadapi petualangan dan misteri yang menanti di depannya. "Andai Artika di sini. Dia pasti mengerti dunia paralel lebih baik dari aku," gumamnya. "Tapi Angela tidak akan menyerah! Semangat!"
____________________________________
TO BE CONTINUED
____________________________________
KAMU SEDANG MEMBACA
The Binding Of Worlds (END)
FantasyTentang seorang mahasiswi yang terseret ke dunia asing melalui sebuah buku kuno, di mana ia menemukan misteri besar yang menghubungkan dua dunia berbeda. Dalam petualangannya, Angela harus menghadapi tantangan berbahaya dan menggali kekuatan dalam d...