Chp. 5 : The Puzzle of Two Worlds

1K 79 1
                                    

Siang itu di mansion, Angela mendapat tugas melayani tamu-tamu penting yang datang berkunjung. Ia berusaha sebaik mungkin menjalankan tugasnya meskipun rasa gugup menyelimutinya. Ketika ia sedang menyajikan teh untuk seorang tamu, tanpa sengaja, Angela menumpahkan secangkir teh ke atas meja.

"Apa-apaan ini?!" seru tamu itu, wajahnya merah padam oleh amarah. Angela berusaha meminta maaf, namun kata-katanya terpotong oleh kemarahan tamu itu. "Kau pelayan macam apa?! Tak becus menjalankan tugas!"

Angela menundukkan kepala, merasa malu dan bersalah. Ia tahu bahwa kesalahannya ini bisa berakibat buruk. Namun, sebelum tamu itu bisa melanjutkan amarahnya, Raymond muncul dari balik pintu. Mata tajamnya segera menatap situasi yang terjadi.

"Ada apa ini?" tanyanya dengan nada tegas.

Tamu itu menunjuk Angela dengan marah. "Pelayan ini ceroboh. Ia menumpahkan teh ke atas meja!"

Raymond mendekat dengan tatapan dingin, "Angela adalah pelayan di mansion ini, dan aku tidak akan membiarkan siapapun memperlakukannya dengan tidak hormat. Jika ada masalah, bisa diselesaikan dengan baik, bukan dengan berteriak-teriak."

Tamu itu terdiam, jelas terkejut dengan pembelaan Raymond. "Baiklah, baiklah," katanya akhirnya, meski dengan nada kesal. "Aku tidak akan mempermasalahkan ini lebih lanjut."

Raymond mengangguk dengan singkat dan berbalik ke arah Angela. "Angela, kau boleh kembali ke tugasmu yang lain," katanya dengan suara lembut.

Angela menatap Raymond dengan rasa syukur di matanya. "Terima kasih, Tuan Raymond," katanya dengan suara yang hampir bergetar. Raymond hanya tersenyum tipis dan mengangguk. Angela merasa beban di dadanya sedikit terangkat saat ia bergegas meninggalkan ruangan.

***

Malamnya, Angela masih terjaga. Pikiran tentang kejadian siang tadi, membuatnya ingin segera pulang. Ia memutuskan untuk kembali ke perpustakaan. Angela berharap bisa menemukan sesuatu yang bisa membantunya memahami bagaimana ia bisa terjebak di dunia yang asing ini.

"Jika aku bertemu dengan author yang membuat cerita ini, aku akan mencekiknya dan membunuhnya! Menyebalkan sekali, dia membuat ku terjebak di dunia ini." Gerutu Angela disela langkahnya.

Dengan langkah hati-hati, Angela menyelinap ke perpustakaan, memastikan tidak ada yang melihatnya. Ia menyalakan lampu meja kecil dan mulai mencari di antara buku-buku yang berjajar rapi di rak-rak tinggi. Tapi seperti sebelumnya, ia tidak menemukan apapun yang secara langsung menjelaskan situasinya.

"Menyebalkan," kesal Angela yang sangat frustasi.

Ketika ia hendak pergi, sehelai kertas yang terselip di antara buku-buku menarik perhatiannya. Angela meraihnya dengan cepat. Matanya membelalak saat melihat isi kertas itu—petunjuk yang selama ini ia cari. Kertas itu berisi sketsa yang tertuju pada angka silang. Dibawahnya, terdapat sebuah catatan mengenai penjelasan sketsa itu.

"Sebuah tempat yang akan menjawab pertanyaan mu."

Sebelum Angela bisa mempelajari lebih lanjut, ia mendengar suara langkah kaki mendekat. Panik, ia segera menyembunyikan kertas itu di balik pakaiannya dan menoleh ke arah pintu. Betapa terkejutnya Angela ketika melihat Raymond berdiri di sana.

"Angela?" kata Raymond, tampak bingung. "Pantas saja kau pintar. Ternyata sering membaca buku ya?"

Angela tersenyum tipis, meskipun masih merasa gugup. "Hanya sebuah hobi dari masa kecil, Tuan."

Raymond mengangguk sambil tersenyum. "Kalau begitu, bisa temani aku mencari buku yang menarik?" tanyanya.

Angela berpikir sejenak, tetapi akhirnya mengangguk. "Tentu, Tuan."

The Binding Of Worlds (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang