Chp. 10 : Angela's Unexpected Encounter with Evander

643 53 0
                                    

Setelah pertemuan dengan Angela yang mendadak menjauhinya, Raymond duduk di ruang kerjanya, merenungkan hal-hal yang mungkin membuat Angela sakit hati sehingga tidak ingin berbicara dengannya.

"Apa salah ku?" Gumam Raymond memikirkan kejadian beberapa jam yang lalu.

Alaric, sekertaris setia dan juga sahabatnya, tetap berdiri di samping Raymond seraya melihat ekspresi Raymond yang entah memikirkan apa.

Merasa mengingat sesuatu, Alaric berkata, "Raymond, aku telah memeriksa daftar pelayan baru kita yang kau minta," kata Alaric sambil menyodorkan dokumen kepada Raymond. "Ada satu hal yang aneh."

Raymond mengangkat alis. "Apa itu?"

Alaric menunjuk pada satu bagian daftar. "Angela. Dia tidak ada dalam catatan perekrutan kita. Tidak ada dokumen, referensi, atau catatan tentang dia sebelum dia tiba di sini."

Raymond mengerutkan kening. "Apa maksudmu? Dia muncul begitu saja?"

"Sepertinya begitu," jawab Alaric. "Tidak ada jejak tentang keberadaannya sebelum minggu lalu. Ini sangat tidak biasa."

Raymond mengangguk, matanya memandang ke arah jendela dengan ekspresi berpikir. "Angela memang terlihat berbeda. Ada sesuatu tentang dirinya yang aneh. Kita harus memantau dia dengan lebih cermat, tapi jangan sampai ketahuan dan membuatnya tidak nyaman. aku ingin dia merasa nyaman disini."

Alaric mengerti. "Akan ku perhatikan dia dengan lebih seksama. Jika ada sesuatu yang mencurigakan, aku akan segera melaporkannya."

Raymond berterima kasih kepada Alaric dan kemudian duduk di meja kerjanya, merenung. Dia merasa bahwa Angela mungkin memegang kunci dari sesuatu yang lebih besar, sesuatu yang dia belum sepenuhnya mengerti.

"Siapa kau sebenarnya?" gumam Raymond dengan wajah serius.

***

Sementara itu, Angela sedang berada di dapur, mencoba melarikan diri dari pikiran rumit tentang Raymond. Ia sibuk membersihkan meja dan merapikan peralatan makan. Ketika sedang sibuk dengan tugasnya, suara percakapan di ruang tamu menarik perhatiannya. Suara yang sangat dikenalinya – Raymond – terdengar bersama suara wanita yang lembut dan hangat. Angela bisa meyakini jika pemilik suara itu adalah Isabella.

Dengan perasaan bercampur aduk, Angela mendekati ruang tamu tanpa niat untuk menguping, tetapi rasa ingin tahu dan perasaan yang belum terungkap menariknya mendekat. Dari pintu dapur, ia dapat melihat Raymond dan Isabella berbicara dengan hangat di sofa ruang tamu.

Isabella tertawa kecil pada sesuatu yang dikatakan Raymond. “kau sungguh lucu, Raymond.”

Raymond tersenyum, matanya penuh kehangatan yang membuat hati Angela terasa semakin berat. "Aku senang bisa membuatmu tertawa, Isabella."

Angela merasa perutnya mengencang. Dia tidak pernah melihat Raymond tertawa seperti itu, begitu tulus dan penuh kehangatan. Perasaan cemburu yang ia coba redam mulai tumbuh. Melihat kedekatan mereka, Angela sadar bahwa hubungan Raymond dengan Isabella jauh lebih dalam dari yang ia bayangkan.

Alur cerita dalam novel A Peaceful World tetap berjalan sebagai semestinya. Angela senang akan hal itu. Karena kedua tokoh utama akan bahagia. Tetapi, disatu sisi Angela sadar, jika perasaannya tumbuh hanya karena sikap hangat Raymond.

"Tidak Angela, kau harus melupakannya. Lagipula dunia ini hanya fiksi, jangan sampai menghancurkan plot. Kau harus segera kembali pulang." Batin Angela berujar.

Tidak ingin terlihat, Angela mencoba mundur, tetapi langkahnya membuat lantai kayu berderit. Raymond dan Isabella langsung menoleh ke arahnya.

"Angela?" Raymond memanggil, wajahnya berubah dari kehangatan menjadi perhatian. "Ada apa? Kau butuh sesuatu?"

The Binding Of Worlds (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang