Orang bilang cinta bisa tumbuh karena terbiasa.
Dan Dean meyakini kalau pernyataan tersebut tidak sepenuhnya salah, tepatnya sejak empat tahun yang lalu. Sejak dia menyadari bahwa hatinya telah dimiliki sepenuhnya oleh seseorang yang tiba-tiba pingsan di depan coffee shop-nya.
Ya, semuanya memang diawali hanya karena alasan yang begitu sederhana bahkan mungkin sangat sepele.
Saat Dean memutuskan untuk tinggal di Indonesia dan meninggalkan kehidupan terdahulunya di Jepang, sejujurnya bukan hanya kenangannya, teman-temannya atau karirnya semata yang harus Dean tinggalkan, melainkan juga perasaannya.
Dean memulai hari baru, kehidupan baru dan perasaan barunya.
Dean seolah terlahir kembali dengan hanya membawa perasaan sayang yang hanya ditujukan untuk keluarga satu-satunya yang dia punya yaitu Sean. Tidak ada lagi sosok spesial dihidupnya selain Sean.
Pertemuannya dengan sosok yang bernama Rin pun pada kenyataannya hanya pertemuan biasa yang kerap kali terjadi diantara dua insan yang tidak saling mengenal. Dean tidak pernah menganggap gadis itu spesial, dan mungkin Rin pun tidak pernah menganggap pria dewasa seperti Dean spesial. Pun Dean yang memutuskan untuk menolong gadis itu semata-mata hanya karena dirinya merasa iba, itu pun tidak bisa dikatakan secara cuma-cuma mengingat saat itu dia membantu Rin dengan cara memberikan pekerjaan untuknya.
Saat itu, Dean tidak pernah berpikir sekalipun bahwa bantuannya untuk Rin akan memberikan perubahan besar untuk hidupnya. Membuat Rin terlibat semakin jauh ke dalam kehidupannya, membuat Rin mewarnai hari-harinya, membuat Rin menjadi wanita yang selalu ada dalam atensi dan perhatiannya, bahkan sampai berhasil menyentuh hatinya.
Dean sadar betul bahwa sejak kesehariannya diisi oleh Rin, sejak saat itu juga dia mulai merasakan perasaan nyaman yang berbeda dihatinya. Entah dengan suaranya yang semanis madu, senyumannya yang selalu berhasil membuat dadanya berdesir, atau rona kemerahan yang kerapkali muncul dipipinya ketika Dean mulai memperlakukannya dengan manis, semuanya terasa senyaman itu baginya. Hingga secara perlahan rasa nyaman itu berhasil mengisi kekosongan lain dihatinya.
Bahkan perasaannya itu berhasil membuat alam bawah sadar Dean tergerak untuk memperlakukan Rin jauh lebih baik dari siapapun, dan memperlakukan Rin lebih manis daripada madu sekalipun.
Satu hari saja dia gagal menerbitkan senyuman di wajah Rin, dirinya akan merasa bersalah. Dan satu hari saja dia tidak mendengar suara Rin, rasanya dunianya begitu hampa. Rin seolah menjadi alasan lain untuk Dean mengukur seberapa bahagianya dia ketika menjalani hari-harinya.
Karenanyalah, sejak saat itu Dean menyadari betul bahwa kesehariannya bersama Rin bukan saja membuat Dean mengenal lebih jauh sosok Rin, bukan saja membuat Dean perlahan menerima segala kekurangan dan kelebihan Rin, tapi juga membuat Dean ingin memiliki Rin... termasuk hatinya.
Dean sadar dia telah mencintai Rin.
Bahkan jika dibandingkan, Dean lah yang lebih dulu sadar akan perasaannya pada Rin. Sehingga tanpa sadar rasa cintanya itu membuat Dean memperlakukan Rin dengan lebih baik lagi.
Dan perlakuan Dean tersebut pun pada akhirnya berhasil menyentuh hati Rin, sampai akhirnya kekosongan hatinya pun mulai diisi sepenuhnya oleh nama 'Dean'.
Karenanyalah saat Rin mengundangnya di acara ulangtahun yang katanya pertama kalinya Rin adakan setelah sekian lama, saat itulah Dean berniat mengutarakan perasaannya pada Rin. Dia ingin Rin tahu bahwa dia sangat mencintai Rin, bahwa dia ingin memiliki Rin seutuhnya.
Namun satu insiden besar membuat Dean menyadari satu hal. Bahwa selama ini dia tidak hidup sendirian.
Insiden itu seolah memberikan peringatan untuk Dean agar dia segera melambatkan langkahnya. Karena jauh di belakang punggungnya, ada seorang adik kecilnya yang tertinggal jauh di sana, adik kecilnya yang selama ini hidup bersamanya, adik kecilnya yang bergantung kepadanya bahkan mungkin tidak bisa hidup tanpanya. Jika dia meninggalkannya demi masa depannya, mungkin saat itu juga Dean akan kehilangan lagi sosok keluarga yang ia punya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Attakai Café (✓)
Fanfiction(Completed) Local Fanfiction - Short Chapter Cast : Hoshi, Sunghoon, Yerin, Chaehyun Romance | Daily Life | Santai | Comedy ATTAKAI CAFÉ Halo! Salam 'hangat' dari kami. Kafe kami tersedia berbagai minuman dan juga kue-kuean. Buka setiap hari. Pu...