Alvin memberikan secangkir teh hangat kepada Elgara. Mereka sedang duduk di balkon kamar Alvin. Elgara pun menyantap teh yang di buat oleh Alvin.
"Mmm, enak ya. Manis nya pas" ujar Elgara.
"Matahari udah terbit. Jadi cocok banget biar gak dingin pagi. Mau olahraga nggak?" Tanya Alvin.
"Suka jogging?" Tanya balik Elgara.
"Lumayan. Lebih suka Silat, Karate sama Taekwondo" ujar Alvin.
"Wah, Alvin bisa bela diri?" Tanya lagi Elgara.
"Ya, diajarin sih, sama papa dari sewaktu kecil" ujar Alvin.
"Ouh. emang nya, kamu belajar bela diri dari umur berapa?" Tanya terus Elgara penasaran.
"Mmm" ucap Alvin sambil berusaha mengingat-ingat.
"Taekwondo, itu aku inget pas umur 4 tahunan" ujar Alvin.
"Loh, masih balita?!" Ujar Elgara terkejut.
"Ya, masa itu, pokoknya aku masih di masa-masa badan lentur. Jadi papa ngajarin aku biar tetep lentur dengan Taekwondo. Terus pas umur 6 tahunan, aku di ajarin Pencak silat" ujar Alvin.
"Kalo Karate?!" Tanya Elgara penasaran.
"Ah, sekitar umur 10 tahunan lah, kalo gak salah sih" ujar Alvin ragu.
"Ouh, pantesan pas lawan cowok yang di sekolah pas itu, kamu berani banget walau Ending nya, mereka malah keroyokan" ujar Elgara.
"Maklum, mereka terlalu lemah dan lebay" ujar Alvin.
Elgara pun tertawa kecil.
"Jadi, mau jogging bareng?" Tanya Elgara.🖇️
Elgara pun duduk di kursi depan rumah Alvin.
"Capek banget!" Ujar Elgara.
"Ah, kamu. Kok lunglai sih?" Tanya Alvin.
"Aku capek! Bukan lunglai!" Ujar Elgara sedikit kesal.
Elgara pun menatap sekeliling rumah. Tak ada motor milik Kevin.
"Loh, bentar. Kayak nya, Kevin nggak pulang deh?" Ujar Elgara.
Ia pun melihat sekitar.
"Iya juga. Kok aku baru sadar kalo dia nggak ada pulang?" Ujar Alvin.
"Kamu yang Abang nya kok gak sadar sih?!" Tanya Elgara.
"Kan lupa, biasanya juga dia bakalan pulang kalo udah jam 11 malem" ujar Alvin.
"Apa? Jam 11 malem kok di biarin?!" Tanya Elgara terkejut.
"Ya, emang kamu khawatir?" Tanya balik Alvin.
"Sebagai Abang, harus nya kamu khawatir. Kalo tanya aku jelas-jelas khawatir lah" ujar Elgara.
"Yaudah, aku telpon dia dulu" ujar Alvin.
Ia pun mengeluarkan ponselnya dari saku celananya. Telpon pun berdering, tapi tidak di angkat.
"Loh, nggak di angkat?" Ucap Alvin.
Ia pun kembali menelpon Lagi Kevin tapi tidak pernah di angkat. Padahal telponnya berdering.
"Ish, gak diangkat! Ra, masuk dulu yuk. Nanti deh, aku hubungin dia lagi" ajak dan ujar Alvin.
"Oke".🖇️
Elgara memakan masakan yang di buat oleh Alvin.
"Enak gak, masakan bikinan aku?" Tanya Alvin.
Elgara mengangguk setuju. Alvin pun mengusap puncak kepala Elgara.
"Makanan nya habisin ya. Nanti sayang kalo harus di buang. Aku mau nelpon lagi si Kevin" ujar Alvin.
"Oke" jawab Elgara senang.
Alvin pun pergi ke ruang televisi dan menelpon Kevin berkali-kali tanpa ada jawaban satu pun darinya. Mungkin sudah ada 105 panggilan tak terjawab dari Alvin pada ponsel Kevin.
"Arrrgh! Kemana sih, tuh anak?! Gua cariin gak ada! Gak gua cariin dia muncul! Gobl*k apa nih anak!" Ujar Alvin yang kesal.
Elgara pun mendatangi Alvin setelah makanan nya habis. Dia juga masih mengunyah makanannya.
"Eh, Ra. Udah selesai?" Tanya Alvin.
Elgara pun mengangguk lucu.
"Bagus!".
"Kalo Kevin, ada jawaban?" Tanya Elgara.
"Nggak ada, udah lama aku nelpon dia tapi nggak diangkat. Nanya ke Adista pun dia bilang gak tau Kevin kemana" ujar Alvin.
"Dia kemana ya kira-kira?" Tanya Elgara.
Elgara pun memeluk pinggang Alvin. Mereka duduk bersama di sofa.
"Gak tau, apa dia di telan bumi ya?".
"Ih, mana mungkin!".
"Ya, siapa tau?".
Alvin pun menyalakan televisi yang langsung disambut dengan berita pagi hari.
"Pemirsa, berita untuk pagi ini, Beberapa anggota gang motor bernama gang sceleton di duga memukuli seorang warga lantaran di hina. Aksinya ini terekam CCTV yang terjadi tadi malam".
Alvin memerhatikan video CCTV yang ada pada layar CCTV. Alvin pun menatap terkejut.
"Woi! Itu, si Kevin kan?! Dia, kok ada di tempat kejadian?!" Ujar Alvin terkejut.
"Kevin?".
"Fiks, dia nyusahin! Harus di cariin tuh anak! Ra, kamu pulang ya? Aku mau kasih pelajaran buat dia" ujar Alvin.
"Oke, tapi jangan terlalu keras ya, kasian" pinta Elgara.🖇️
Akhirnya seharian ini, Alvin mencari tahu keberadaan Kevin, adiknya. Sangat sulit. Elgara berharap agar Alvin segera ditemukan oleh Alvin.
"Yang bener itu adiknya temen kamu?" Tanya Susi tidak yakin.
"Aku gak tau Bu. Alvin juga masih ikut nyari tau soal ini" ujar Elgara.
"Ibu harap, itu bukan adik temen kamu" ujar Susi.
Tok! Tok! Tok!
"Ada tamu?" Tanya Susi.
"Biar Gara yang bukain ya Bu" ujar Elgara.
"Boleh" jawab Susi.
Elgara pun berjalan ke arah pintu masuk rumah untuk membukakan pintu. Ia pun menarik pintu dan terkejut melihat siapa yang datang.
"Ayah pulang" ucap seorang pria bernama Tommy.
Elgara yang ketakutan berjalan menjauh dari lawang pintu. Susi yang mendengar pun ikut terkejut. Elgara berlari dan bersembunyi dibalik tubuh ibunya. Tommy pun masuk ke dalam rumah.
"Mas, mas Tommy?" Ucap Susi terkejut.
KAMU SEDANG MEMBACA
ALVIN MAHENDRA [END]
Teen FictionAlvin Mahendra adalah seorang cowok cool dan tampan yang di sukai semua cewek yang ada di sekolahnya. Tapi ia tidak menyukai mereka. Ia lebih menyukai seorang cowok cantik dan imut. Elgara Klenysthin, Seorang cowok cantik dan imut yang bisa membuat...