Sinta memukul perut Alvin dengan keras.
"Kamu harus nya jagain adik kamu!" Teriak Sinta.
Alvin menangis karena takut. Kevin pun menatap Sinta takut.
"Kamu itu sebagai kakak harus bisa jagain adik kamu!" Ujar Sinta kesal.
Saat itu, umur Alvin baru saja 4 tahun dan ia sudah di tuntut untuk selalu menjaga Kevin saat dirinya berumur 2 tahun. Tetap saja Alvin lalai, karena dia hanya seorang anak kecil. Anak kecil hanya berpikir untuk bermain saja. Kelalaian Alvin dan kecerobohan Kevin membuat Alvin selalu di pukuli oleh ibu nya.🖇️
Alvin duduk di teras depan rumah sambil menggenggam mainan mobil-mobilan nya dengan wajah sedih. Vino pun duduk di samping Alvin.
"Alvin, kenapa sih?" Tanya Vino.
Alvin menatap Vino.
"Alvin takut mama" ujar Alvin.
"Hah, takut? Emang mama kenapa?" Tanya lagi Vino.
"Mama pukul Alvin kalo Kevin kenapa-napa" ujar Alvin polos.
"Ih, udah jangan sedih. Mama pukul Alvin, biar Alvin bisa lebih bertanggung jawab sama adik kamu. Udah ah, main lagi" ujar Vino.
Alvin menggeleng pelan.
"Alvin nggak mau. Takut Kevin kenapa-napa" ujar Alvin.
Vino pun mengulas senyum nya.
"Mau belajar bela diri nggak sama papa?" Tanya Vino menawarkan.
"Bela diri?" Tanya balik Alvin.
"Iya, biar kamu bisa lindungin adik kamu dan gak dipukulin sama mama? Kan kalo kamu jago bela diri mama gak akan pukul kamu, soalnya adek terlindungi" ujar Vino panjang lebar.
Alvin pun tersenyum lebar lalu ia mengangguk dengan polosnya.
"Oke! Alvin mau belajar biar bisa lindungin Kevin. Jadi Alvin nggak akan di pukul mama!" Ujar Alvin.
"Are you sure?" Tanya Vino.
Alvin mengangguk setuju.
"Ayo ikut papa" ajak Vino.🖇️
Setelah hari ini, Alvin terus belajar Taekwondo dengan Papanya supaya ia tidak terus di pukuli oleh Sinta. Walau itu semua ternyata percuma.
Kelas SD telah di mulai dan Sinta malah menuntut agar dia rajin belajar dan juga tetap menjaga Kevin. Tentu saja ia tidak bisa fokus. Semester pertama kelas 1, Alvin mendapat rangking 7 dan karena ia tidak berhasil dapat rangking 3 besar, Sinta langsung memukul tangan Alvin dengan hanger.
"Sudah mama bilang! Kamu harus bisa jagain adik kamu dan juga rajin belajar! Gimana sih kamu?! Dapat nilai aja nggak becus!" Teriak Sinta kesal.
Kasian banget bang Alvin, pasti sakit batin Kevin.
"Pokoknya, kamu harus bisa lebih fokus sama 2 hal itu! Jangan berpikir kamu bisa fokus main! Kamu ini udah besar!" Ujar Sinta berteriak.
"Iya ma" jawab Alvin lesu.🖇️
Kevin mengambil tangan Alvin dan mengusap nya. Alvin pun menatap Kevin.
"Bang, di pukul itu, sakit ya? Maafin Kevin kalo Kevin udah salah" ujar Kevin.
Alvin pun tersenyum kecil.
"Nggak kok, biasa aja. Mama hukum Abang karena nilai Abang anjlok aja, bukan salah kamu" ujar Alvin tentang dengan dusta.
"Kenapa ya, Kevin kok nggak pernah di hukum sama mama?" Tanya Kevin.
"Justru bagus nggak di hukum sama mama, berarti mama sayang sama kamu" ujar Alvin.
"Tapi, Kevin ngerasa nggak adil kalo cuma Abang yang kena pukul, Kevin kapan di hukum sama mama?" Ujar dan tanya Kevin.
Alvin pun tersenyum.
"Abang nggak akan biarin kamu di hukum sama mama" ujar Alvin.
Kevin pun menatap Alvin polos. Karena kamu, nggak akan pernah di hukum sama mama batin Alvin.
KAMU SEDANG MEMBACA
ALVIN MAHENDRA [END]
Ficção AdolescenteAlvin Mahendra adalah seorang cowok cool dan tampan yang di sukai semua cewek yang ada di sekolahnya. Tapi ia tidak menyukai mereka. Ia lebih menyukai seorang cowok cantik dan imut. Elgara Klenysthin, Seorang cowok cantik dan imut yang bisa membuat...