37-Ketemu lagi?!!

0 0 0
                                    

Alvin menunggu antrian bersama dengan Adista untuk melakukan pemeriksaan dan kemoterapi. Tak lama datang 2 orang cowok dan mereka duduk di samping Alvin. Alvin menatap cowok di sebelah nya. Tampak tidak asing. Ia pun ingat siapa cowok itu.
  "Eh, Lo kan yang balapan motor sama adek gue?" Tanya Alvin membuka suara.
Itu adalah Mirzuna. Cowok di samping Mirzuna adalah Billy, sahabat nya.
  "Eh, iya? Lo ngomong sama gue?" Tanya Mirzuna.
Billy pun menatap datar kepada Alvin. Adista ikut menatap mereka.
  "Ya iyalah. Lo yang waktu itu balapan motor sama adek gue, kan? Lo gak inget sama gue?" Tanya Alvin.
Mirzuna pun mencoba untuk mengingat siapa cowok di depan nya itu.
  "Mmm, oh Lo kakak nya si Kevin itu yak?" Tanya Mirzuna.
  "Iya bener! Lo ngapain disini?" Tanya Alvin penasaran.
  "Gua lagi nunggu antrian juga" ujar Mirzuna.
  "Lo sakit?".
  "Iya, haha" jawab Mirzuna.
  "Gue juga, haha. Gue sakit kanker hati, kalo Lo?" Ujar dan tanya Alvin.
  "Gue juga sama. Stadium berapa?" Tanya Mirzuna.
  "Gak tau, sebulan lalu sih gua di vonis kanker stadium awal" ujar Alvin.
  "Oh, kalo gua stadium 2" ujar Mirzuna.
  "Kalian ngomongin kanker kayak lagi ngomongin masa depan aja! Udah lah jangan di bahas!" Ujar Billy yang terganggu.
Alvin pun menatap nya.
  "Oh, itu temen gue, Billy. Kita kenal pas awal masuk gang motor" ujar Mirzuna.
  "Oh, gitu. Kalo ini Adista, temen Deket gue pas awal masuk SMA. BTW, Lo masuk gang motor apaan?".
  "Namanya Blue Fire Gang, diketuai oleh Abyzar Elgara".
  "Elgara?! Kayak nama temen gue aja" ujar Alvin.
  "Adek gue maksud Lo?" Tanya Adista.
  "Iya-iya, si paling Abang Lo!" Ujar Alvin kesal.
  "Gue juga kenal tuh orang yang namanya mirip kayak Abyzar. Seinget gue namanya itu Elgara Klenysthin" ujar Mirzuna.
  "Lah, itu kan adek gue!" Ujar Adista.
  "Oh, Lo kenal sama Elgara?" Tanya Alvin penasaran.
  "Iya, dulu gue sering nemenin dia pas dia sering di bully" ujar Mirzuna.
  "Pantesan aja adek gua kalo pulang sering lebam! Terakhir gua nemuin adek gua karena khawatir ternyata dia hampir di perkosa sama si Arfan-Arfan itu dan juga temen-temennya. Gimana kabar si Arfan itu?" Tanya Adista.
  "Dia nggak bisa di penjara karena dia masih di bawah umur" ujar Billy.
  "Di bawah umur? Kalo gang sceleton gimana ya?" Tanya Alvin.
  "Kalo gang motor sih udah pasti di penjara. Soalnya jadi buronan. Gue denger gang itu di tangkap sebulan yang lalu" ujar Mirzuna.
Alvin pun tersenyum mengingat hari itu.
  "Tetap aja kita harus hati-hati, gang mereka itu cukup banyak, hari itu nggak semua anggota yang ketangkap" ujar Billy.
  "Iya, harus hati-hati" ujar Mirzuna ikut-ikutan.
  "Atas nama Alvin Mahendra, silahkan masuk ke ruang pemeriksaan" ujar seorang suster.
  "Oh, gue di panggil. Duluan yak" ujar Alvin.
Alvin pun pergi bersama dengan Adista untuk masuk ke dalam. Mirzuna menatap mereka yang pergi.
  "Alvin? Kayak nya gue pernah denger nama itu? Nama dia Alvin? Dimana yak, gue denger nama itu?" Gumam Mirzuna kebingungan.
  "Orang yang laporin tentang gang motor sceleton, ternyata itu dia. Gue denger ortunya itu orang terkaya kedua se-Indonesia" ujar Billy.
  "Tau darimana Lo?!" Tanya Mirzuna.
  "Gue tau, karena gue sering di suruh buat ikut rapat office sama ayah gue, dia sering bahas tentang itu. Itu sebabnya gue dan Rizka gak bisa akur, karena dia dan gue bisa dibilang musuh kantoran" ujar Billy panjang lebar.
  "Oh, gitu ya".

ALVIN MAHENDRA [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang