Kevin berjalan mendekati Adista yang sedang duduk sendirian sembari memainkan ponselnya.
"Dista" panggil Kevin.
Adista pun menatap terkejut.
"Eh, i-iya kenapa?" Tanya Adista.
"Nggak kok, Lo lagi sendirian aja nih? Tumben?" Tanya Kevin berbasa-basi.
"Mmm, nggak kok. Gua cuma lagi main handphone aja" ujar Adista.
"Ouh, gitu ya" ucap Kevin canggung.
Tiba-tiba saja mereka merasa canggung.
"Kok, Lo bisa ganteng gitu ya?" Tanya lagi Kevin berbasa-basi.
"Iya, gue juga gak tau" ujar Adista.
"Lo, kira-kira mau, beli sosis gak?" Tanya Kevin.
"Hah?! Sosis apa?!" Tanya balik Adista terkejut.
"Ya, sosis. Makanan Indomarket sosis" ujar Kevin.
"Oh, o-oke. Tapi, kita kan masih di sekolah. Ke Indomarket nya bisa sore" ujar Adista.
"Ya, bener juga".
"Nah".
"Nanti sore, mau beli sosis bareng?" Tawar Kevin.
"Yes, bro" jawab Adista dengan ragu.🖇️
Sore pun tiba. Adista dan Kevin membeli sosis Indomarket bersama. Adista juga membeli mie oden jajangmyeon dan Kevin mengambil mie samyang cheese. Mereka langsung memasak nya di Indomarket.
"Enak ya" ujar Kevin.
"Iya, enak beut, gua jadi suka" ujar Adista.
"Suka, sama gua ato, makanan nya?" Tanya Kevin menggoda.
"Anj*r, Lo kira Lo bisa di makan apa?! Gua lebih suka makanan dari pada Lo!" Ujar Adista kesal.
"Ah, kalo udah ngomong gitu, berarti Lo suka ya sama gue?" Tanya Kevin kepedean.
Pipi Adista pun merah merona. Ia pun menggaplak kepala Kevin ke depan.
"Nggak!".
"Anj*ng, sakit cok" ucap Kevin.
"Bodo amat!" Teriak Adista.
"Lo, ada waktu gak besok?" Tanya Kevin penasaran.
"Nggak, emang kenapa?" Tanya balik Adista.
"Mumpung libur, jalan yok!" Ajak Kevin.
"Nugas aja Lo sana!" Bentak Adista.
"Plis lah, ayo jalan sama gua" pinta Kevin.
"Belajar dulu sana! Lo aja masih bego!".
"Yaelah, Dis. Gue mohon banget. Sekali aja" pohon Kevin.
"Bangs*t! Lo bonge apa?! Nugas dulu aja sana!" Teriak Adista menolak.
Kevin menunjukkan wajah imut sedihnya itu.
"Hmm, Lo kok kasar sama gua? Padahal gua udah baik sama Lo" tanya dan ujar Kevin.
"Kan Lo yang mulai, Anj*ng!" Maki Adista.
"Apa gue, harus ngelakuin cara kayak Abang gue aja ya biar gue bisa dapetin hati Lo?" Tanya Kevin.
Adista yang mendengar itu pun menatap terkejut dan kesal.
"Jangan! Jangan gitu! Lo tol*l apa?!" Ujar Adista.
Kevin pun menatap wajah Adista lalu tersenyum tanpa mengatakan sepatah kata pun. Pipi Adista kembali merona.
"Gobl*k! Lo ngapain ngeliatin gua kayak gitu?!" Teriak Adista salah tingkah.
"Nggak, gua cuma-".
Adista menempelkan jari telunjuk nya pada bibir Kevin.
"Sst! Jangan di lanjut!" Pinta Adista.
Kevin kembali tersenyum.
"Aaah, Lo, takut kan kalo gue pacaran sama, orang lain?" Tanya Kevin kembali menggoda.
Adista lagi-lagi menggaplak kepala Kevin.
"Gobl*k! Diem Lo bocah!" Ujar Adista.
Kevin pun menyentuh kepalanya yang sakit karena di gaplak oleh Adista. Adista mengeluarkan ponselnya dan melihat ada sebuah pesan dari Elgara.
"Siapa?" Tanya Kevin.
"Gara, katanya mau nginep di rumah Lo lagi" ujar Adista.
"Rumah gua? Maksud nya ortu gue?" Tanya lagi Kevin.
"Yes, sir. Sama Alvin kayak nya. Ortu Lo gak ada di rumah, kan?" Tanya Adista.
"Nggak kok".
Kevin pun terpikirkan sesuatu.
"Mmm, kalo, Elgara gak pulang dan gua masih di sini, Lo juga di sini, gimana, kalo Lo gak pulang juga ke rumah?" Tanya Kevin dengan pikiran kotornya.
"Maksud Lo apaan, anj*ng? Gua ya pulang ke rumah gua, bukan ke rumah Lo!" Ujar Adista dengan kasar.
"Lah, terus itu adek Lo?!".
"Dia?" Adista tersenyum kecil, "Gua yakin Abang Lo si Alvin gak akan ngelakuin apa pun sama dia, gua percaya kok sama dia" ujar Adista.
"Oh, gitu ya".
"Hmm. Dah ah, gua mau ke WC dulu" ujar Adista.
Ia pun menaruh ponselnya di atas meja dan pergi meninggalkan Kevin untuk pergi ke WC. Kevin menatap ponsel milik Adista. Masih menyala dan tidak terkunci. Kevin pun melihat ke arah pintu WC. Tak ada ciri-ciri Adista akan keluar dengan cepat. Kevin yang penasaran pun mengambil ponselnya itu.
"Ah, gue liat apa ya?" Gumam Kevin.
Kevin melihat sebuah Aplikasi khusus untuk Novel.
"Loh, si Dista ternyata suka nulis Novel. Ah gua liat deh" ujar Kevin.
Ia pun membuka aplikasi itu dan melihat sebuah karya buatan Adista yang berjudul "Boy Lovers".
"Anjay! Ini apaan cuy?!" Ujar Kevin terkejut.
Ia pun melihat Novel buatan Adista dan membaca isi dari Novel nya.
"Ternyata, si Dista lebih dewasa! Gua kira dia lebih culun. Anj*r, cok" ucap Kevin terkejut.
Adista pun datang dan melihat Kevin yang sedang melihat isi dari ponsel nya.
"Kevin" panggil Adista.
Kevin pun menatap terkejut.
"Itu, kan hp gue? Kok Lo gak izin dulu?" Tanya Adista pelan.
"Dista, ternyata, Lo..." Ucap Kevin tak melanjutkan dan malah menunjukkan ponselnya itu kepada Adista.
Adista pun menatap malu. Pipinya merona merah.
"Nggak!" Ujar Adista salah tingkah.
Adista berniat mengambil ponselnya dari tangan Kevin. Tapi refleks Kevin lebih cepat dari nya.
"Gak boleh, Lo harus praktek sama gua pokoknya!" Ujar Kevin.
Adista pun menatap dengan merona. Kevin tersenyum lebar.
KAMU SEDANG MEMBACA
ALVIN MAHENDRA [END]
Fiksi RemajaAlvin Mahendra adalah seorang cowok cool dan tampan yang di sukai semua cewek yang ada di sekolahnya. Tapi ia tidak menyukai mereka. Ia lebih menyukai seorang cowok cantik dan imut. Elgara Klenysthin, Seorang cowok cantik dan imut yang bisa membuat...