40-Semoga kita tetap bersama

1 0 0
                                    

Adista menuntun Alvin berjalan menuju ke dalam rumah nya. Alvin pun berjalan dengan terengah-engah.
  "Di kunci nggak?" Tanya Adista.
  "Di kunci" ujar Alvin.
  "Yaudah, kunci nya dimana? Sini gua bukain pintu nya" tanya dan ujar Adista.
  "Ada di batu palsu halaman, Lo cari aja" ujar Alvin.
  "Lo duduk dulu" pinta Adista.
Alvin duduk di kursi depan rumah nya. Adista pun mencari dimana letak batu palsu itu. Ia pun menendang batu-batu itu dengan kakinya dan ternyata batu palsu itu berwarna merah. Cukup unik.
  "Pantesan gua nyarinya susah, ternyata warna nya beda" gumam Adista.
Adista pun kembali lalu ia segera membuka pintu rumah Alvin dengan kunci yang ia temukan.
  "Ayo jalan!" Pinta Adista.
Alvin kembali bangkit dan berjalan dengan di tuntun oleh Adista sampai menuju ke dalam kamar nya. Tidak lupa juga Adista menutup pintu masuk rumah itu.

🖇️

Alvin berbaring di atas ranjang tidur nya. Adista menaruh tas milik Alvin di sebuah meja belajar.
  "Lepas dulu sepatu Lo, baru tidur" ujar Adista.
  "Iya, nanti gue lepas" ujar Alvin.
  "Pemalas banget sih Lo!" Ujar Adista kesal.
  "Yaudah Lo duduk dulu aja kalo capek!" Titah Alvin.
Adista pun dengan cepat langsung duduk di kursi belajar milik Alvin. Alvin menghela nafas panjang sambil tersenyum lebar.
  "Dis" panggil Alvin.
Adista menatap Alvin yang memanggilnya.
  "Lo, suka gak sama adek gue?" Tanya Alvin tiba-tiba.
  "Ngapain Lo nanyain tentang hal itu?" Tanya balik Adista.
  "Soalnya adek gue suka sama Lo" ujar Alvin.
Adista pun terdiam.
  "Yah, gue tau semua hubungan ini itu nggak normal, soal gue pacaran sama Elgara, dan soal adek gue suka sama Lo" ucap Alvin lalu menghela lagi nafasnya, "Tapi, menurut gue, Rasa suka itu umum, jadinya bebas" lanjut Alvin.
Alvin pun menutup matanya dengan sebelah tangannya. Adista pun menundukkan tatapannya setelah mendengar apa yang dikatakan oleh Alvin.

🖇️

Kevin memarkirkan motornya dan langsung berlari ke dalam rumah. Saat masuk, ia melihat Alvin yang sedang duduk sendirian di ruang tamu. Alvin menatap kedatangan Kevin.
  "Baru pulang? Tumben gak main dulu?" Tanya Alvin.
Kevin pun berdehem dan berjalan masuk ke dalam rumah dan duduk di samping Alvin. Alvin bertanya karena ia tau kalau adik nya baru selesai les di sekolah nya.
  "Gue, lagi males aja main, ntar di cariin lagi sama Lo" ujar Kevin beralasan.
  "Oh ya, gue denger dari Adista, Lo sempat datang ke UKS katanya buat nanyain kabar gue, Lo tau darimana gue di UKS?" Tanya dan ujar Alvin.
  "Gue gak sengaja aja denger dari temen Lo tadi di kantin, katanya sih, Lo dicabulin sama cewek aneh di kelas Lo" ujar Kevin.
  "Wait what? Gak ada yang denger lagi kan selain Lo?!" Tanya Alvin panik.
  "Nggak sih, Maybe" jawab Kevin tidak yakin.
  "Waduh! Parah sih kalo orang-orang sampe tau! Cukup orang-orang sekelas gue aja!" Ujar Alvin semakin panik.
Alvin mengeluarkan ponselnya untuk memeriksa grup kelasnya.
Saat membuka grup, ia melihat bahwa semuanya sedang membahas tentang dirinya. Alvin pun menatap kesal layar ponsel nya itu.

Setelah mengetik beberapa kata, grup pun kosong dan tidak ada yang memberi lagi pesan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Setelah mengetik beberapa kata, grup pun kosong dan tidak ada yang memberi lagi pesan. Alvin menutup ponselnya dan menyimpannya di samping nya. Ia pun menutup matanya sejenak.
  "Banyak ya yang bahas Lo?" Tanya Kevin.
  "Iya banyak banget. Kok Lo gak pernah di bahas sih?!" Tanya dan jawab Alvin kebingungan.
  "Bahas gue?" Tanya balik Kevin.
Kevin tersenyum menyeringai.
  "Ngapain bahas gue? Orang gue bukan starboy juga" ujar Kevin.
  "Tapi kan Lo adek gue" ujar Alvin.
  "Yaaaaaaa, sebenernya gue dulu sering di deketin sama cewek sih, tapi gue selalu marah dan akhirnya mereka gak akan suka sama gue, gak kayak Lo yang suka jadi cool dan keren" ujar Kevin.
  "Anjayy, menurut Lo, gue keren kahh?" Tanya Alvin kepedean.
  "Kepedean amat" ujar Kevin.
  "Lah itu tadi ngomong" ujar Alvin kesal.
Kevin pun berdehem dan memalingkan wajahnya dari Alvin. Alvin menghela nafas kasar melihat hal itu. Tapi ia teringat dengan sesuatu.
  "Dahlah, gue gak mau bahas lagi" ujar Alvin tiba-tiba.
Kevin pun kembali menatap Alvin.
  "Bagaimana pun itu, gua gak mau kita berantem lagi. Kita saudara ya tetap saudara dan gak boleh musuhan. Pacaran sonoh sama Adista, dia bilang dia suka kok sama Lo" ujar Alvin.
Kevin menatap terkejut.
  "Dista suka gue?" Kevin menghela nafasnya, "gue kira cuma gue yang suka sama dia" ujar Kevin.
  "Dengerin gue Vin, mau sekesel-keselnya gue sama Lo, Lo tetep adek gue dan gue sebagai Abang harus bisa jagain adik nya. Kevin, semoga kita tetap bersama" ucap Alvin.
Kevin pun tersenyum lebar.
  "Iya, semoga kita tetap bersama" ucap Kevin senang.

ALVIN MAHENDRA [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang