38-Hampir saja

0 0 0
                                    

Alvin mencatat pelajaran pada bukunya dari tulisan yang berada pada board di depan. Tapi ia merasa ingin pergi ke Toilet.
  "Apa ada pertanyaan? Jika tidak mari kita lanjutkan bab nya" tanya dan ujar guru wanita.
Alvin mengangkat tangan nya.
  "Iya Alvin?".
  "Anu Bu, saya permisi ke Toilet" ujar Alvin.
  "Kirain mau nanya, yaudah kalo gitu, saya ijinkan, tapi jangan lama-lama ya" ujar guru wanita itu.
  "Baik Bu" jawab Alvin.
Alvin pun segera berlari keluar dari kelas. Seorang murid cewek ikut mengangkat tangan nya.
  "Iya, Nara? Kamu mau bertanya?".
  "Anu Bu, saya juga permisi mau ke toilet" ujar gadis itu.
  "Aduh, saya kira mau bertanya juga, yaudah silahkan" ujar guru wanita itu.
Nara pun pergi dari kelas. Sebenarnya ia sedang merencanakan hal yang sangat kotor. Dasar otak gila.

🖇️

Alvin dengan cepat langsung mencuci tangannya di wastafel setelah dari dalam bilik toilet. Seseorang masuk membuat Alvin jadi terkejut. Alvin pun semakin terkejut ketika melihat siapa yang datang.
  "Nara! Ini toilet cowok, Bangs*t! Lo salah masuk!" Teriak Alvin.
  "Ih, biarin. Orang aku mau ketemu sama kamu disini" ujar Nara dengan nada sok imut nya.
  "Najis! Sok imut Lo!" Ujar Alvin merasa jijik.
Nara berjalan mendekati Alvin.
  "Ngapain Lo tambah masuk sih!" Teriak Alvin.
  "Alvin, Alvin. Udah lama gue menunggu momen ini. Akhirnya kita berdua di Toilet sekolah. Gue jadi seneng" ujar Nara.
  "Lo mau apa emang kalo kita berdua di Toilet?!" Tanya Alvin kebingungan.
Tiba-tiba Nara membuka 2 kancing seragam atas nya. Ia berniat membuka nya lagi.
  "Stop! Anj*ng! Lo ngapain buka baju di toilet cowok! Lo tol*l apa?!" Teriak Alvin.
Tapi ia tidak peduli. Ia pun terus membuka semua kancing baju nya sampai menampilkan dadanya yang besar.
  "Tol*l! Lo mau ngapain sih?! Tuh baju tutup yang bener!" Teriak Alvin.
  "Gimana? Dada aku besar bukan? Lo, mau gak?" Tanya Nara.
  "Ogah gue! Niat Lo apa sih datang ke WC terus buka baju depan gue?" Ucap Alvin.
Nara tersenyum lebar.
  "Alvin, kita, Making Love yuk" ajak Nara.
  "Anj*ng, ogah banget gua ML sama Lo! Ta*! Dasar cewek murahan Lo!" Ujar Alvin.
  "Apa?! Kamu nge-hina aku! Emang ya! Gue ini cewek tercantik di sekolah ini! Banyak loh yang mau sama gue! Jarang tau ada yang bisa ML sama gue!" Teriak Nara kesal.
  "Terus apa?! Lo murahan! Buktinya Lo rela mau ngasih tubuh Lo buat gue!" Teriak Alvin kesal.
  "Ih! Sini kamu!" Teriak Nara.
  "Jangan deket-deket sama gue!" Teriak Alvin.
Tapi Nara semakin mendekati Alvin. Alvin mencoba mendorong nya dengan kasar. Tapi Nara cukup kuat untuk terus mendekat. Ia yang mendorong Alvin hingga terjatuh. Nara pun berjongkok mendekati Alvin. Ia mencium leher nya.
  "Najis! Pergi Lo dari gue!" Teriak Alvin.
Alvin mendorong tubuh Nara agar menjauh darinya. Tapi Nara tanpa sengaja menarik baju depan Alvin dan membuat beberapa kancing nya terlepas. Sixpack pun terlihat dari baju yang kancing nya terlepas.
  "OMG! Sixpack!" Ujar Nara.
Nara pun semakin memberontak. Alvin masih berusaha menjauh dari Nara.
  "Woi! Siapa aja yang di luar! Tolongin gue!" Teriak Alvin.
  "Gak akan ada yang bakal datang!" Teriak Nara.
  "Alvin!" Panggil seseorang dari luar toilet.
Alvin yang mendengar itu seketika kembali berteriak.
  "Woi! Tolongin gue! Ini ada cewek gila yang mau perkosa gue!" Teriak Alvin.
  "Alvin!" Ucap nya lagi.
Itu adalah suara Adista dan juga Guntur.
  "Vin! Pintu nya kekunci!" Ujar Guntur.
  "Plis tolongin gue!".
  "Jangan kalian tolongin Alvin! Kalo nggak gue bakalan bunuh dia!" Teriak Nara yang panik.
  "Jangan dengerin dia! Tolongin aja gue! Gua lebih baik mati daripada di perkosa sama cewek Tol*l kayak dia!" Teriak Alvin.
Beberapa murid lainnya datang.
  "Vin! Lo gak ada di balik pintu kan?!" Tanya Adista.
  "Gua Deket wastafel!" Ujar Alvin.
  "Ayo, bantu gua dobrak pintu nya!" Pinta Adista.
Mereka pun ramai-ramai mendobrak pintu itu hingga terbuka dan melihat Alvin yang entah kenapa pingsan dengan Nara yang menatapnya terkejut. Para murid itu menatap dada Nara yang terbuka. Nara yang sadar pun seketika menutupi dadanya sendiri dan berlari karena malu. Bu guru pun datang.
  "Kenapa dengan Alvin?" Tanya guru wanita itu.
  "Bu, Nara barusan pergi sambil ngancing baju nya sendiri" ujar Petir.
  "Terus Alvin di mana?" Tanya lagi guru wanita itu.
Adista pun mendekati Alvin yang masih pingsan.
  "Woi! Bantuin gue ngangkat si Alvin dong!" Pinta Adista.
Mereka pun refleks langsung membantu Adista untuk mengangkat Alvin menuju ke UKS. Guru itu menatap Alvin yang pingsan.
  "Sisanya kembali ke kelas!" Pinta Guru itu.
Mereka pun segera berlari menuju ke kelas nya.

ALVIN MAHENDRA [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang