Alvin memakan makanannya di kantin itu. Ia sedang berkumpul dengan teman-teman nya.
"Buset, makan Lo lahap amat!" Ujar Guntur terkejut melihat Alvin yang tiba-tiba saja makan seolah dia kelaparan.
"Woi, Lo sakit kah?" Tanya Hari kebingungan.
Adista menatap Alvin dengan bingung.
"Mm, biar cepet kenyang!" Ujar Alvin sambil melahap makanannya tanpa tersedak sedikit pun.
Petir pun ikut terhenti makan karena terkejut dengan Alvin. Semua orang yang berada di kantin terus menatap Alvin. Para murid cewek yang paling banyak menatapnya.
"Lo kesurupan kah?" Tanya lagi Hari.
"Anjir, jangan sampe temen gue kesurupan!" Ujar Guntur.
"Bi! Pesen bakso 1 lagi! Eh, 2 aja deh!" Ujar Alvin.
"Iya den" jawab bibi penjaga kantin.
"Vin, Lo udah makan bakso 3 mangkok! Lo nggak kenyang apa?!" Tanya Adista yang mulai kesal melihat Alvin melakukan hal itu.
"Gue laper!" Ujar Alvin.
Tak lama kemudian, 2 mangkuk bakso datang.
"Ini den, pesenannya udah siap".
"Makasih bi!" Ujar Alvin.
"Sama-sama".
Saat Alvin berniat mengambil makanan nya itu, Adista segera menarik kedua mangkuk itu hingga terjatuh dan pecah.
"Lo ngapain sih?! Gue mau makan!" Teriak Alvin kesal.
Biasanya Alvin tidak mudah marah pada teman-temannya, tapi kali ini dia mudah marah. Alvin mengambil bakso dari mangkuk yang sudah pecah itu.
"Alvin! Lo gila yak?!" Teriak Adista.
Alvin berniat memakan nya namun segera Adista lemparkan jauh-jauh.
"Lo kenapa sih?!" Tanya Alvin kesal.
"Lo yang kenapa!" Teriak Adista.
Adista menarik paksa lengan Alvin.
"Ayo ikut gue! Cepet ikut!" Teriak Adista kesal.
Alvin pun hanya bisa mengikuti Adista yang menarik tangan nya dengan paksa.🖇️
Adista mengajak Alvin pergi ke Toilet.
"Lo kenapa sih?! Kok Lo gitu?!" Tanya Adista.
Alvin berdiri dengan diam.
"Kalo Lo makan nya kayak gitu, Lo bisa sakit!" Teriak Adista.
"Gua emang sakit kok" ujar Alvin.
Alvin menatap Adista.
"Gua udah sakit, Dokter bilang, gua di vonis penyakit kanker hati. Jadi gua gak akan nyesel mau makan sebanyak apa pun!" Ujar Alvin.
Adista menatap terkejut.
"Lo.." ucap Adista.
"Lo gak percaya ya, sama gua?" Tanya Alvin.
Alvin mengeluarkan sebuah kertas pemeriksaan dari saku celananya lalu menunjukkan nya kepada Adista.
"Ini hasil pemeriksaan gue" ujar Alvin.
Adista melihat kertas itu dengan terkejut, tidak percaya. Adista yang kesal pun langsung merobek-robek kertas itu.
"Nggak" ucap Adista.
Adista mencengkeram erat kerah baju Alvin.
"Lo bohong kan?!" Teriak Adista.
Alvin hanya bisa pasrah dengan kelakuan Adista.
"Lo bohong! Plis..." Ucap Adista lalu menundukkan wajahnya, "plis, Lo bilang kalo Lo lagi nge-prank gua!" Teriak Adista.
Alvin tersenyum kecut.
"Gua gak bisa nyangkal semua yang terjadi sama gue" ucap Alvin.
"Kenapa semuanya malah terjadi sekarang? Gue, gue udah percaya sama Lo buat ngelindungin Gara. Sekarang kita harus gimana?" Tanya Adista.
"Semuanya, terjadi karena takdir" ujar Alvin.
"Terus, apa keputusan Lo? Lo bakal ninggalin Elgara?".
"Gue mutusin, gue bakalan bikin dia bahagia sebelum gue mungkin, bakalan bener-bener pergi" ujar Alvin.
Adista tidak bisa menahan perasaan nya sendiri dengan apa yang terjadi kepada teman nya itu.
"Jangan kasih tau Elgara ya, gue takut dia bakalan ninggalin gue" pinta Alvin.
Adista melepaskan tangan nya dari kerah baju Alvin. Alvin tiba-tiba saja merasa mual. Ia segera berlari ke arah wastafel dan memuntahkan semua makanannya. Adista masih menatap Alvin dengan sedih. Alvin menatap dirinya pada cermin.
"Hari ini, jadwal gue kemo, Lo mau anter gue nggak?" Tanya Alvin.
KAMU SEDANG MEMBACA
ALVIN MAHENDRA [END]
Fiksi RemajaAlvin Mahendra adalah seorang cowok cool dan tampan yang di sukai semua cewek yang ada di sekolahnya. Tapi ia tidak menyukai mereka. Ia lebih menyukai seorang cowok cantik dan imut. Elgara Klenysthin, Seorang cowok cantik dan imut yang bisa membuat...