Elgara meminum Minuman yang di berikan oleh Alvin. Wajahnya terlihat merah karena ia baru saja menangis.
"Udah, jangan nangis lagi" ujar Alvin.
"Enggak kok" ucap Elgara.
Mereka pun tiba-tiba hening. Alvin dan Elgara terdiam sejenak sebelum Alvin kembali membuka suara.
"Ra" ucap Alvin.
"Hah?" Tanya Elgara.
Alvin mengambil posisi yang nyaman untuk duduk.
"Kalo kamu, mau nggak putus sama aku?" Tanya Alvin.
"Kok nanya nya gitu sih? Kamu udah bosen sama aku?" Tanya balik Elgara.
"Nggak, bukan gitu" ujar Alvin.
"Terus apa?" Tanya lagi Elgara.
Alvin terdiam sejenak. Ia pun menghela nafasnya.
"Aku sadar, kalo kita gak akan pernah berjodoh. Mau gimana pun itu, aku gak ditakdirkan buat jadi jodoh kamu".
"Tapi untuk saat ini, mungkin sampai beberapa waktu, aku masih pengen pacaran sama kamu. Karena kamu, adalah cinta nya aku" ujar Alvin.
"Terus, kamu mau aku gimana?" Tanya terus Elgara.
Alvin tersenyum lebar.
"Aku ada 1 keinginan terakhir. Tapi kamu harus janji kalo kamu akan wujudin keinginan aku" ujar Alvin.
"Keinginan apa?".
"Kamu harus janji dulu".
"Oke, janji janji!" Ucap Elgara.
Alvin pun terdiam. Ia berpikir 2 kali sebelum mengatakan nya. Sedangkan Elgara diam menatap Alvin menunggu dia mengucapkan sebuah kalimat.
"Janji tapi. Kamu aku jodohin sama seseorang" ucap Alvin.
"Hah, siapa?" Tanya Elgara penasaran.
"...Novia. kamu harus nikah sama dia, 5 tahun lagi. Janji yak?" Ujar Alvin.
Elgara yang mendengar itu seketika terkejut.
"Apa?! Nikah sama Novia? Kok gitu sih? Kenapa gak kamu aja yang nikah sama Novia?" Tanya Elgara beruntun.
"Elgara!" Ucap Alvin tegas.
Elgara pun terdiam.
"Kalo aku nikah sama Novia, kamu mau sama siapa?! Yang ada kamu malah sakit hati! Nangis nangis" ujar Alvin.
"Lagian aku gak bisa berjodoh sama siapa pun. Gara, plis, ini keinginan terakhir aku. Novia juga setuju kok, kalo kamu mau".
"Tapi, Vin. Aku gak suka sama Novia. Aku gak cinta" ujar Elgara.
Alvin terdiam sejenak.
"Belajar lagi, buat mencintai orang lain" ucap Alvin.
"Alvin, cinta itu gak semudah apa yang dikatakan" ujar Elgara.
"Yaudah, kalo kamu gak mau. Mungkin aku gak akan tenang sampe akhir pun" ujar Alvin kecewa.
Elgara pun terdiam menatap dengan kebingungan. Ia pun menghela nafasnya panjang.
"Kamu kenapa ngomong nya kayak gitu? Kamu ngomong seolah kamu mau pergi jauh" ujar Elgara.
"Aku emang mau pergi. Sendirian dan kesepian" ujar Alvin.
"Sama aku aja perginya, biar gak kesepian" tawar Elgara.
Alvin pun kembali tersenyum. Ia mengelus puncak kepala Elgara.
"Kamu gak bisa pergi bareng aku. Karena aku akan pergi jauh. Tempat itu jauh banget sampe siapa pun itu sulit buat pergi ke sana. Jadi aku mau kamu nikah sama Novia biar gak sedih pas aku pergi" ujar Alvin menjelaskan.
"Berarti, aku gak akan pernah bisa ketemu sama kamu lagi dong?" Tanya Elgara cemas.
"Bisa, kamu boleh kok, berkunjung ke rumah aku nanti".
"Hah, beneran?!" Tanya lagi Elgara senang.
Alvin menganggukkan kepalanya.
"Tapi, kenapa kamu jodohin aku sama Novia?" Tanya Elgara penasaran.
"Elgara Klenysthin. Emang kamu mau aku jodohin sama cowok? Aku gak akan pernah rela melepas kamu sama cowok lain. Gak akan pernah sekalipun! Semua cowok, gak akan bisa sama kayak aku. Jahat! Kecuali kamu sih" ujar Alvin.
Elgara menggelengkan kepalanya. Ia akan merasa tidak nyaman jika bersama orang lain selain Alvin dan Adista. Membayangkan nya saja membuat Elgara merinding. Elgara pun menghela nafasnya.
"Yaudah, aku ikutin deh apa kata kamu. Aku mau di jodohin sama Novia" ujar Elgara dengan pasrahnya.
Alvin pun tersenyum lebar.
"Oke! Janji yak!" Ujar Alvin senang.
"Iya".
Alvin pun segera menarik tubuh Elgara untuk memeluknya.
KAMU SEDANG MEMBACA
ALVIN MAHENDRA [END]
Fiksi RemajaAlvin Mahendra adalah seorang cowok cool dan tampan yang di sukai semua cewek yang ada di sekolahnya. Tapi ia tidak menyukai mereka. Ia lebih menyukai seorang cowok cantik dan imut. Elgara Klenysthin, Seorang cowok cantik dan imut yang bisa membuat...