"Ayo ma, jalan nya pelan-pelan ya" ucap Novia.
"Iya sayang, makasih" jawab Alena senang.
"Mas, mas, bantuin dong" pinta Novia kepada seorang pria.
Pria itu adalah seorang sopir dari rumah nya.
"Baik non" jawab pria itu.
Alena masuk ke dalam mobil.
"Maksud Lo apaan?".
Novia mendengar suara Kevin di sekitar tempat parkir rumah sakit.
"Loh, ada Kevin?" Gumam Novia.
"Lo tau, Alvin menderita kanker stadium akhir!".
Novia yang mendengar itu seketika menutup mulut nya terkejut.
"Novia" panggil Alena.
"Eh, iya ma?" Tanya Novia kembali terkejut.
"Kenapa?" Tanya balik Alena.
"Oh, nggak kok, ma" jawab Novia dusta.
"Ayo masuk" titah ibunya itu.
Novia segera masuk ke dalam mobilnya. Sopir pun segera melajukan mobil.🖇️
Alvin berdiri di depan warung kantin.
"Bi, kayak biasa ya, 4" ucap Alvin.
"Oke, saya bikinin" jawab bibi kantin.
"Jangan bi" ucap Adista yang tiba-tiba datang."Loh, kenapa sih?" Tanya Alvin kesal.
"Jangan buatin satu pun bakso buat dia, sayur aja" ujar Adista.
"Loh, gue kan maunya bakso" ujar Alvin.
"Lo sadar diri Lo kenapa! Makannya sekarang jangan makan bakso!" Ujar Adista.
"Kenapa sih? Kalo mati ya mati aja, gue pengen bahagia dulu" ujar Alvin.
Adista yang kesal seketika menonjok wajah Alvin. Semua orang pun menatap mereka berdua.
"Sekali lagi Lo ngucapin kata itu...." Ucap Adista tidak melanjutkan.
Kembali mengingat hal itu membuat hatinya terasa sakit. Adista pun langsung pergi meninggalkan kantin dengan kesal. Alvin menatap kepergian Adista.
"Bi, saya pesen sayur bening aja deh, 4 mangkok" ujar Alvin.
"Iya jang" jawab bibi kantin.🖇️
Alvin memakan makanannya dengan santai. Novia tiba-tiba saja datang dan langsung duduk di depan Alvin. Alvin yang melihat itu seketika menghentikan kegiatan makannya itu.
"Ngapain Lo kesini? Mau ganggu gue?" Tanya Alvin.
"Nggak kok, gue cuma mau nanya sesuatu sama Lo. Lo lanjut makan aja" ujar Novia.
"Apaan?" Tanya lagi Alvin sambil menyuapkan makanan ke dalam mulutnya.
"Lo, sakit?" Tanya Novia.
Alvin seketika terdiam. Alvin pun menatap Novia.
"Maksud Lo apa?" Tanya balik Alvin.
"Yah, mama gue kemaren sakit, terus pas mau pulang gue gak sengaja denger pembicaraan Lo sama Adista dan Kevin. Katanya Lo sakit kanker hati stadium akhir?" Ujar Novia panjang lebar.
"Lo, bukan maksud mau ngasihanin gue kan?" Tanya terus Alvin.
"Nggak kok, gue, ya, cuma turut sedih aja" ujar Novia.
"Hmm... karena Lo udah tau, gue harap, Lo gak ngasih tau anak-anak yang lain. Gue gak mau dikasihani sama orang-orang, terutama sama Elgara" ujar Alvin.
"Gue liat-liat, Lo Deket sama Elgara yak? Kalian kok bisa sedeket itu? Apa kalian saling suka?" Tanya Novia.
"Begitulah, gue suka sama Elgara" ujar Alvin.
"Hah?!".
"Kok kaget gitu? Biasa aja kali. Gue emang gak normal kayak cowok biasanya. Itu karena cewek sukanya nuduh daripada saling cinta" ujar Alvin.
"... Maafin gue waktu dulu ya Vin, lo masih bisa ngasih gue kesempatan nggak?" Tanya Novia berharap.
"Aduh, Nov, Nov. Gue sebenernya udah maafin Lo dari dulu. Cuma gue kesel aja sama Lo karena nuduh-nuduh gue sebagai seorang pelaku pemerkosaan. Udah tau hidup gue susah sama Mama. Gue waktu itu udah stress berat sama kelakuan ibu-ibu itu, untung sekarang gak ada di sini" ujar Alvin panjang lebar.
"Jadi, selama ini Lo maafin gue?".
"Tapi kalo gue ngeliat Lo kayak ancaman buat gue. Soalnya gue gak mau di tuduh lagi sebagai seorang pemerkosa, gue ini masih suci tau, baru di baptis" ujar Alvin.
"Oh, iya juga. Gue bentar lagi kayak nya di baptis" ujar Novia.
"Tapi, boleh gak sih, gue manggil Lo Abang lagi kayak dulu?".
"Ya, itu sih terserah sama Lo aja. Itu kan hak Lo" jawab Alvin santai.
Novia pun tersenyum lebar.
"Makasih ya bang!" Ucap Novia senang.
KAMU SEDANG MEMBACA
ALVIN MAHENDRA [END]
Ficção AdolescenteAlvin Mahendra adalah seorang cowok cool dan tampan yang di sukai semua cewek yang ada di sekolahnya. Tapi ia tidak menyukai mereka. Ia lebih menyukai seorang cowok cantik dan imut. Elgara Klenysthin, Seorang cowok cantik dan imut yang bisa membuat...