Keesokan hari nya, Rose sedang menemani Yoona membeli baju, bersama Karina, Rio terbangun dan merasakan sakit kepala luar biasa, ia pun ke dapur untuk mengambil air dan obat, Rio membuka kulkas, dan menemukan kue ulang tahun buatan Rose masih utuh, ia pun mengabaikan nya, ia tak ada jadwal hari ini karena libur ulang tahun.
Sepulang belanja, Rose dibawa oleh Yoona ke salon, guna melakukan perawatan dan sekalian berdandan, sedangkan Karina pulang bersama sang pengasuh, sebab mereka akan mengadakan acara makan malam bersama, memperingati hari ulang tahun Rio.
Rose langsung menuju ke restauran bersama Yoona, sedangkan Rio berangkat dari rumah bersama sang ayah dan dongsaeng nya Karina.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Rio terlihat gagah dan menawan sambil menenteng sesuatu ditangan kanan nya, sedangkan Siwon menggandeng tangan Karina, memasuki restauran, Yoona dan Rose tersenyum lebar menatap kedatangan keluarga nya.
"Rio bawa apa?" Tanya Yoona
"Kue ulang tahun ma, bukan nya ini buatan mama?" Tebak Rio.
"Oh, itu buatan istri mu" jawab Yoona, Rose langsung menunduk malu saat Rio menatap nya.
Keluarga Choi pun menikmati makan malam bersama dengan bahagia, termasuk memotong kue ulang tahun buatan Rose, orang pertama yang Rio suapi tentu saja adalah sang istri, hal ini membuat Rose jadi yang paling bahagia.
"Selamat ulang tahun oppa" ucap Rose menyerahkan kado nya.
"Terima kasih istri ku" Rio pun menerima nya.
Cup
Tak lupa ia mencium kening sang istri, Rose dibuat tersipu karena nya, sebab Rio melakukan hal itu di hadapan orang tua dan ipar nya.
"Woah" takjub Rio akan hadiah yang ia terima dari Rose, berupa kacamata hitam yang mewah, dan tentu tak murah harga nya.
"Kamu sudah delapan belas tahun boy, sudah akan menjadi ayah, kurangi pesta mu, saat nya fokus pada karir dan keluarga mu" nasehat dan doa sang ayah.
"Ya pa" jawab nya singkat, mereka pun bersiap untuk pulang setelah makan malam.
"Rio pergi dulu pa, ma" tanpa berpamitan pada sabg istri.