46. Mental Health

1.4K 192 23
                                        

Setiba dirumah setelah kejadian penyerangan tadi, Rose pun ke dapur, membuatkan Rio minuman.

"Biar aku saja sayang" Rio hendak mengambil alih gelas ditangan sang istri.

"Tidak oppa, aku ingin melayani mu sebagai seorang istri" tolak nya

"Baiklah" Rio mengalah dengan senyum dibibir nya, ia lalu mulai membersihkan rumah kecil nya.

"Oppa, biar aku lanjutkan, ini minum nya" Rose menyerahkan minum di tangan nya pada sang suami

"Tapi Rose. . ."

"Aku sudah baik-baik saja oppa" jawab sang istri, Rio pun duduk menikmati minuman nya sambil menatap Rose.

Selesai membersihkan rumah, pasangan muda itu tertidur di sofa berdua, Rio memeluk Rose dari belakang agar tidak jatuh, setengah jam lebih Rose terbangun

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Selesai membersihkan rumah, pasangan muda itu tertidur di sofa berdua, Rio memeluk Rose dari belakang agar tidak jatuh, setengah jam lebih Rose terbangun.

"Oppa" Rose menepuk ringan tangan sang suami yang melingkar diperut nya.

"Ya sayang?" Rio langsung terbangun.

"Kita harus mengirim asi buat bayi kita kan?" Rose mengingatkan.

"Ah iya" Rio langsung beranjak, mengambil pompa asi sang istri dan botol bayi nya, tak lupa ia juga membawakan segelas air putih untuk Rose, dan sang istri pun mulai memompa nya.

"Oppa" Rose mengadu pada sang suami, yang baru kembali dari menyiapkan mobil nya.

"Woah" Rio menatap haru sang istri, yang memperlihatkan produksi asi nya meningkat, 30cc

"Rio Kecil pasti senang" ujar Rio senang.

"Aku tak sabar ingin segera memberikan nya" Rose ikut terharu.

"Ayo kita berangkat sekarang" ajak Rio, mereka pun berangkat ke rumah sakit, Rose memegang botol asi sang putra dengan perasaan tak karuan, kesehatan mental seorang ibu itu penting, terbukti setelah Rose memaafkan Rio, produksi asi nya berlahan mulai meningkat.

Rio memasuki ruang khusus dan menyerahkan botol asi untuk bayi nya pada perawat, ia lalu keluar menemani Rose menatap bayi mereka yang sedang menyusu.

Rio memasuki ruang khusus dan menyerahkan botol asi untuk bayi nya pada perawat, ia lalu keluar menemani Rose menatap bayi mereka yang sedang menyusu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Terpaksa NikahTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang