30. Kandungan Rose

1K 156 61
                                    

Kandungan Rose memasuki usia ke tiga bulan, ia kembali memeriksakan nya sendiri, sekarang ia tak lagi mengikuti kemana Rio bekerja, tapi lebih memilih untuk menjalankan tugas yang diberikan sang mertua.

"Kamu tidak boleh stress Rose, ini berpengaruh pada janin di kandungan mu" nasehat sang dokter

"Baik dok" balas Rose

"Hindari stress, lakukan apa pun yang menurutmu menyenangkan, kamu boleh mengkonsumsi apa pun, tak ada pantangan" imbuh sang dokter.

Dan beberapa hari kemudian, Rose diajak Yoona menemui klien nya, dalam perjalanan pulang.

"Rio sedang melakukan pemotretan di lantai sembilan, kamu tak ingin mengunjungi nya sebentar?" Tanya Yoona.

"Tidak ma"

"Kenapa? Rio melarang mu? Selidik sang mertua.

"Mungkin oppa takut tidak bisa fokus jika Rose disana ma" Rose berusaha untuk membela sang suami.

"Tempo hari, apa dia mengantar mu ke dokter kandungan?" Tanya Yoona lagi.

"Rose bisa sendiri ma, ada Jaehyun dan Jane unnie" jawab Rose, Yoona tentu kesal mendengar nya.

Malam nya, Yoona menunggu kepulangan Rio bersama sang suami, Rose di kamar nya juga menunggu Rio, sampai jam dua belas malam, sang putra tak kunjung pulang, mereka menghubungi Key, tapi tak diangkat, merasa khawatir, Yoona dan Siwon pun pergi mencari si sulung, mereka tahu dimana Rio biasa nya menghabiskan waktu, suara musik terdengar memekan telinga, Siwon menggandeng tangan sang istri memasuki night club yang penuh pengunjung, tapi ia langsung bisa mengenali manager Rio yang tengah duduk disofa dan dikelilingi wanita yang semua nya tengah merayu Key agar menghabiskan minuman yang mereka sodorkan, tentu saja wanita-wanita itu adalah suruhan Sohee untuk mengalihkan perhatian Key.

"KEY!" Teriak Siwon.

"S-sajangnim" kaget nya, ia lalu berdiri ketakutan

"Dimana Rio?" Tanya Siwon, Key panik, ia celingukan mencari keberadaan artis nya itu, Key berjalan tak tentu arah, kaki nya gemetar takut sesuatu menimpa Rio, Siwon dan Yoona mengikuti nya dari belakang, Key mencoba menghubungi Rio tapi tak diangkat, naluri menuntun Key untuk ke toilet night club, ia berusaha membuka satu per satu pintu yang tertutup, sampai akhir nya.

Duar

Key, Siwon dan Yoona mendapatkan pemandangan yang diluar dugaan, Rio terlihat tak sadarkan diri, duduk di toilet, sedangkan Sohee tengah berusaha menelanjangi suami Rose itu.

"Kurang ajar" Yoona histeris, ia spontan menjambak rambut Sohee dan menarik nya keluar, gadis itu meringis kesakitan, ia menangis antara malu dan takut.

"Kamu apakan anak ku?!" Teriak nya tak terima, Siwon berusaha untuk melerai sang istri, dan berhasil.

"Urusan kita belum selesai" geram Siwon menunjuk ke arah wajah Sohee, Key memapah tubuh Rio yang terkulai lemas, Siwon pun akhir nya membantu nya, dan membawa nya pulang.

Tok tok

Key mengetuk pintu kamar Rose, dan sang pemilik kamar pun membuka kan nya.

Ceklek

"Oppa" Rose sudah tak kaget lagi melihat sang suami pulang dalam keadaan mabuk berat, hanya Key yang mengantar Rio ke kamar nya, sedangkan Siwon menunggu manager sang putra itu di ruang tamu bersama sang istri yang menangis sesenggukan melihat sang putra nyaris dilecehkan, Yoona tak habis pikir dengan jalan pikiran Sohee, Key menghadap ke orang tua Rio sambil menunduk takut, ia tak berani berkata sepatah kata pun.

"Bagaimana bisa Key? Aku sudah menaruh kepercayaan penuh pada mu" Siwon marah tentu nya.

"Jika terjadi sesuatu pada Rio, banyak yang akan kita pertaruhkan" Key menunduk dalam.

"Bisa saja nyawa mu akan melayang ditangan ku" kecewa Siwon

"Ma-maafkan saya sajangnim"

"Jam berapa Rio biasa nya menyelesaikan pekerjaan nya?" Selidik Siwon

"Jam sebelas malam sajangnim"

"Dan sampai rumah jam berapa?"

"Jam satu paling cepat, pernah jam dua"

"Rose tahu?"

"Tahu sajangnim, dia tidak akan tidur sebelum Rio pulang"

"Astaga" Siwon dan Yoona seolah tak percaya

"Pulanglah, aku memberi mu peringatan keras kali ini, lain kali tak ada ampun bagimu" kata Siwon lagi

"Baik sajangnim, terima kasih banyak" pamit Key.

"Oppa, apa yang harus kita lakukan?" Tanya Yoona, mereka tentu dalam posisi yang sulit, melaporkan Sohee akan membuat kasus nya malah melebar kemana-mana, tidak lapor mereka geram dengan perbuatan wanita itu.

Keesokan hari nya, Rio terbangun karena rasa sakit kepala, ia ke dapur dengan wajah bantal nya.

"Rose, aku pusing" keluh nya pada sang istri

"Aku sudah membuatkan sup ginseng untuk oppa, guna mengurangi mual nya, setelah itu, oppa bisa minum obat penghilang nyeri nya" kata Rose, Rio lalu duduk di meja makan dan menyantap sup yang disajikan sang istri.

"Rio, Rose sajangnim menunggu kalian di ruang kerja nya" beritahu Key.

"Ne oppa" jawab Rose, sedangkan Rio tak menyahut.

Setelah menunggu sang suami selesai makan dan minum obat, pasangan muda itu pun berjalan menuju ke ruang kerja Siwon, dimana kedua mertua Rose sudah menunggu nya.

Tok tok

Ceklek

Rio masuk lebih dulu, dan menahan pintu nya untuk sang istri.

"Pagi pa, ma" sapa Rose

"Silakan duduk sayang" balas Yoona, Rose pun duduk di hadapan sang mertua, Rio menyusul, sang ayah menghela nafas, menatap serius sang putra.

"Papa ingin memberi nasehat pada kalian berdua, papa mohon dengarkan" kata Siwon, Rose terlihat gelisah, tangan nya tak bisa diam dan terus bergerak saling meremas.

"Terutama kamu Rio, sebagai suami, jaga istri mu, terlebih dia sedang mengandung anak mu, perlakukan dia dengan baik, kamu sudah mengambil tanggung jawab dengan menikahi nya tapi bukan berarti cukup sampai disitu" ujar Siwon, wajah Rio langsung berubah kesal.

"Mengantar istrimu ke dokter kandungan itu adalah kewajiban mu, dan sejak kapan kamu hobi mabuk-mabukan?"

"Mulai besok, kontrak Sohee akan diakhiri"

"Papa" protes Rio

"Dia membawa pengaruh pada mu semenjak kalian dilibatkan dalam proyek yang sama" alasan Siwon, Rose menunduk takut.

"Kamu mengadu pada papa?" Tuduh Rio pada sang istri, Rose terkejut, ia menggeleng tak bisa berkata-kata.

"Tak ada yang mengadu pada papa, jangan salahkan istri mu, dan Rose, apa pun perlakuan Rio yang kurang pantas, adukan pada papa" bela sang mertua.

"Dan apa yang terjadi pada Sohee, itu konsekuensi yang harus ia tanggung, kamu harus berhati-hati dalam bergaul, sekali salah langkah, taruhan nya adalah masa depan, jadi pikirkan sebelum bertindak"

"Ma, Rio mohon" tak mampu membujuk sang ayah, Rio beralih pada sang ibu

"Karir Sohee baru di rintis ma, dia belum sempat menikmati hasil nya karena untuk melunasi hutang eomma nya lebih dulu" bujuk Rio, Rose menatap suami nya yang tengah berusaha merayu sang mama, ia menangis melihat Rio lebih membela orang lain daripada diri nya, Yoona menggeleng.

"Istri mu, lihat istri mu" ucap nya lembut menahan tangis, Rio melirik Rose tapi perasaan nya malah semakin kesal.

#TBC

Terpaksa NikahTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang