Rose dan kawan-kawan nya pun ke caffe baru, dimana tempat itu memiliki beberapa jenis anjing yang bisa diajak sebagai teman makan atau bermain, disana Rose lagi-lagi hanya memesan minuman, dan uang nya benar-benar habis, Momo dan Nayeon pun saling bertatapan curiga, tanpa sepengetahuan Rose, yang asyik bermain dengan salah satu anjing milik caffe itu.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Nayeon dan Momo saling mengangguk, senyum jahat terukir di bibir mereka.
"Rose, kamu mau ikut ke mall tidak? Baju koleksi terbaru musim panas sudah keluar" tanya Nayeon, Rose menoleh dan nampak berpikir sejenak.
"Tidak, aku sudah membuat janji dengan eomma, kami mau ke salon" bohong Rose, padahal, Tiffany sang ibu hanya pegawai restauran biasa.
"Oh baiklah, kami pergi dulu kalau begitu" Nayeon menarik tangan kanan Momo untuk ia ajak keluar dari caffe, Rose tentu saja bingung, uang nya habis, ia tak bisa pulang naik bus tentu nya, ditambah minum nya belum habis, padahal dia beli dengan harga yang tidak murah, jadi terpaksa Rose tinggal sejenak di caffe untuk menghabiskan nya.
"Aku curiga Rose sebenar nya bukanlah anak orang kaya unnie" ucap Momo pada Naeyeon.
"Aku juga berpikir begitu Momo" balas Naeyeon, mereka sengaja ingin menguji Rose, dan ternyata benar, sahabat mereka itu tidak ikut ke mall.
"Tapi ini belum bisa dianggap sebagai bukti unnie" Momo mengingatkan.
"Ah iya juga" Nayeon mengangguk-anggukan kepala nya, mereka berbohong tentang je mall, jadi mereka pun pulang ke rumah masing-masing, dengan Nayeon mengantar Momo pulang lebih dulu, dan Rose, setelah menghabiskan minuman nya, ia keluar dari caffe, hari mulai gelap, dia nampak celingukan, pulang berjalan kaki tidak mungkin, karena jauh, terburu malam, itu berbahaya, naik bus, uang saku nya sudah tidak ada lagi sama sekali.
Tapi mau tak mau, Rose pun memutuskan untuk pulang dengan berjalan kaki, langkah nya begitu pelan, sambil terus menoleh ke belakang, karena jalanan sangat sepi, entah apa yang di cari Rose, gadis itu bisa bersekolah karena menerima beasiswa, sebab ayah nya dulu adalah staff pengajar di sekolah nya yang sekarang saat masih hidup.
Breemm. . . Breemm. . .
Sebuah motor sport melewati Rose, di susul motor yang lain, pengendara motor pertama tadi menoleh ke belakang.
"Rose" batin nya, ia pun menghentikan motor nya, begitu juga dengan motor kedua juga berhenti.
"Rio, ada apa?" Tanya Jisoo yang membonceng Seulgi.
"Seperti nya gadis berseragam sekolah tadi itu Rose" kata Rio.
"Gadis mana?" Bingung Seulgi.
"Tunggu disini, aku akan memberi nya tumpangan" pamit Rio, ia pun memutar motor nya, menghampiri Rose tadi.
Set
Gadis itu terjengkit kaget melihat ada motor sport berhenti tepat di samping nya, ia menatap ketakutan ke arah Rio, sebab belum tahu siapa pria pengendara motor itu, yang kemudian membuka kaca helm full face nya.