47. Helio

1.4K 179 16
                                        

Karina mendekati sang mama, dan menatap sang keponakan.

"Ayo sapa keponakan mu sayang, Karina sudah menjadi aunty sekarang" tutur sang ibu, tapi sang putri malah menoleh ke arah Rose, sang kakak ipar pun tersenyum, sang dongsaeng sudah berumur tiga tahun sekarang.

"Unnie" Karina malah memeluk Rose.

"Iya" Rose membalas pelukan nya, wajar Karina lebih peduli pada Rose, sebab ia menyaksikan saat Rose mulai tak baik-baik saja karena stress, dan lebih sering menghabiskan waktu nya dengan Rose.

"Dia dulu yang di dalam perut unnie, sayang" jelas Rose, Karina hanya mengangguk, lalu menatap bayi Helio lagi.

"Mau menyentuh nya?" Tanya sang mama

"Boleh?" Karina balik bertanya.

"Boleh sayang" dengan hati-hati Karina menyentuh tangan baby Helio.

"Sekarang kalian sudah menjadi orang tua, jika ada permasalahan tolong bicarakan dulu baik-baik" nasehat Tiffany.

"Dan jangan sampai bertengkar di hadapan Helio" imbuh Siwon.

"Ayo aku ganti dulu plester mu" ajak Rio.

Setelah makan malam, keluarga pun pamit pulang.

"Aunty, kenapa Jenno tak diajak, biarkan dia berkenalan dengan hyung nya?" Tanya Rose pada Krystal dan Minho yang terakhir berpamitan.

"Aku takut suara nya akan mengganggu Lio nanti" alasan Krystal.

"Tidak masalah aunty, kami memakhlumi tingkah anak-anak terlebih namja" balas Rose.

"Besok ya" janji Krystal.

"Iya aku tunggu aunty" jawab Rose.

Malam nya, Lio tak bisa tidur, mungkin menyesuaikan tempat baru, dan Rose belum berani menggendong nya, akhir nya Rio lah yang menggendong dan menenangkan nya, ditimang-timang sampai ia terlelap, Rose memompa asi nya untuk sang bayi, setelah tidur, Rio pun membaringkan nya di box bayi, dan terus menatap nya takjub.

Malam nya, Lio tak bisa tidur, mungkin menyesuaikan tempat baru, dan Rose belum berani menggendong nya, akhir nya Rio lah yang menggendong dan menenangkan nya, ditimang-timang sampai ia terlelap, Rose memompa asi nya untuk sang bayi, setelah tidur...

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"Astaga, rasa nya tak percaya aku sudah dipanggil daddy" Rio senyum-senyum sendiri, Rose pun ikut bergabung, ia menyentuh pipi bayi nya dengan ujung jari.

"Dia lah dunia ku" gumam Rose takjub.

"Kamu berhasil Lio, daddy bangga pada mu" senang Rio, ia terharu dengan perjuangan baby Lio dalam melalui masa-masa sulit nya.

Tengah malam buta, Lio mulai merengek, karena popok nya basah, sang ayah lah yang bangun untuk mengganti nya, tali ternyata bukan itu saja, ia juga lapar, jadi terpaksa Rio harus membangunkan sang istri.

"Rosie, sayang, bangun, Lio lapar" Rio menyentuh lengan sang istri, dan Rose langsung terjaga.

"Eengh. . . Oppa" suara nya terdengar serak.

Terpaksa NikahTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang