"Apa aku bayar saja dengan kartu milik Rio?" Batin Rose bertanya.
"Tapi Rose, kamu tetap harus ijin Rio dulu" sisi baik hati Rose mengingatkan, ia masih termenung di kantin setelah makan.
"Rio pasti mengijinkan nya, dia kan kaya, uang sebesar itu tak seberapa bagi nya" sisi jahat nya mencoba memaksa Rose agar mau mencuri uang milik Rio, gadis itu lalu berdiri, menuju ke kulkas showcase untuk mengambi sebotol orange jus, lalu membawa nya ke kasir.
"Unnie, apakah aku bisa mengechek isi saldo nya?" Tanya Rose saat ia hendak membayar
"Bisa, tunggu sebentar" jawab sang pegawai kantin, setelah menunggu sejenak.
"Sisa saldo nya lima juta enam ratus tujuh puluh ribu ₩on, nona" jawab sang kasir membaca angka yang tertera di layar komputer nya, Rose terbelalak kaget, uang sebanyak itu sangat sangat banyak kalau hanya untuk sekedar makan di sekolah.
"Ne, gumawo unnie" ucap Rose menerima kembali kartu pembayaran milik Rio, gadis itu berjalan menuju je ruang kelas Rio, celingukan mencari pemuda itu tapi tak berhasil, Rose akhir nya mengirim pesan pada Rio.
To Rio: Rio, maafkan aku sebelum nya, apa boleh jika aku menggunakan kartu mu lebih dulu untuk membayar buku? Aku janji bakal mengganti nya.
Rupa nya, sisi baik hati Rose lah yang menang, ia mengalahkan rasa malu nya demi membayar uang buku yang telah ia pakai tanpa ijin sang eomma.
From Rio: Tentu Rose, pakai saja dan tak perlu di ganti
To Rio: Terima kasih Rio
Di tempat lain, Yoona sedang memikirkan si sulung, bersama dengan sang suami saat makan siang.
"Apa sebaik nya Rio juga aku training saja ya oppa?" Ide sang istri.
"Kamu yakin Rio punya nilai jual?" Siwon sang ayah nampak ragu.
"Kamu tidak percaya dengan anak mu sendiri oppa? Rio itu tampan, tinggi dan memiliki pesona yang sulit di tolak" beber Yoona memuji anak nya sendiri, Siwon terbahak, tapi ia mengakui ucapan sang istri perihal si bungsu.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Dan Karina?" Tanya Siwon
"Dia bisa berkarir dari balik meja, tinggal kita mengarahkan nya saja" balas sang istri.
"Ah itu masih lama, Karina baru dua tahun, aku tak ingin dia cepat dewasa" ujar Siwon tampak putus asa, memikirkan sang putri jika sudah dewasa nanti, kini Yoona yang terkekeh lucu.
"Seperti baru kemarin kita menikah, sekarang anak pertama kita bahkan sudah berusia tujuh belas tahun" gumam Siwon, tawa Yoona berubah menjadi senyum paksa, mengingat awal pernikahan mereka dulu yang butuh perjuangan berat untuk nendapatkan Rio, itulah kenapa dia sangat dimanja.
"Dan ternyata kita mampu memberi Rio dongsaeng" bangga Yoona menggenggam tanan kiri sang suami.
"Semua berkat perjuangan mu Yoona-yaa, terima kasih sudah berusaha dan bertahan" ucap Siwon menatap teduh sang istri.
"Berkat perjuangan kita bersama oppa, bukan aku saja" balas sang istri.
"Ah iya, beruntung sekali aku ini, aku mencintai mu istri ku" ucap Siwon.
"Aku juga mencintai oppa" balas Yoona, keluarga Rio memang keluarga yang sanat harmonis.
Kembali ke sekolah
"Momo-yaa, ayo kita cari Rose" ajak Nayeon
"Untuk apa?" Heran Momo
"Kita ajak dia belanja, kali ini apakah dia akan mampu membuktikan jika dia tidak seperti yang kita pikirkan" alasan Nayeon, yang memang sangat penasaran ingin membongkar status Rose yang sebenar nya.
Sedangkan Rio, Seulgi dan Jisoo pulang lebih cepat, sebab mereka ada keperluan lain di agensi, sebai murid yang berstatus trainee, mereka bisa meminta dispensasi dengan mudah.
Dan Tiffany, ia bekerja banting tulang di sebuah restaurant mewah yang tentu banyak pengunjung nya, hingga membuat nya sibuk dan hampir tak bisa beristirahat.
Sreet
Seorang pelayan menaruh kertas pesanan, pelanggan baru, Tiffany harus menyiapkan segera masakan andalan nya yang menjadi favorit para pengunjung, nasi ayam kuah lada hitam, yang berupa nasi putih yang disiram kuah kental berisi potongan ayam dan jamur, menu ini hanya bisa di masak oleh Tiffany sebab hanya dia yang tahu resep nya.
Pelayan tadi bernama Suho, ia segera mengambil beberapa piring bersih, untuk Tiffany, guna menghidangkan nasi ayam kuah lada hitam nya.
"Noona segeralah makan, pesanan nya akan aku tahan dulu" pesan Suho, sebab Tiffany belum beristirahat sama sekali.
"Baiklah, terima kasih ne" Tiffany menepuk lengan Suho, tanpa melepas apron nya, ia langsung mengambil jatah makan siang nya, dan menyantap dengan sedikit tergesa, setelah mengantar pesanan nya pada pelanggan, Suho menyusul Tiffany di ruang loker karyawan, menatap iba pada wanita single parent itu.
"Ku harap putri mu bisa membahagiakan kamu nanti nya noona" batin Suho.