37. Penghalang

1.2K 172 33
                                        

Siwon mendekati ranjang sang putra, lalu duduk di tepian nya.

"Key bilang kamu melarikan diri dati jadwal yang harus nya kamu jalani" ucap sang ayah.

"Ada masalah?" Tanya Siwon, Rio lalu terduduk disamping sang ayah dengan wajah putus asa nya.

"Ada yang membuat mu tidak nyaman?" Tanya sang ayah lagi.

"Rio menemui Rose pa" jawab nya, Siwon terkejut, ia tak tahu jika Rio akan senekat ini, sebab dia seperti tak peduli pada Rose semenjak mereka menikah.

"Lalu?"

"Rio membujuk nya untuk pulang, tapi Rose menolak" cerita Rio pada sang ayah.

"Kamu tahu apa yang menjadi penghalang di dalam rumah tangga kalian?" Tanya Siwon, Rio menggeleng lugu.

"Sohee" jawab Siwon

"Sohee?" Ulang Rio tak percaya, sang ayah mengangguk.

"Rose tahu kamu sering mengirimi nya uang, tahu dia selalu ada disekitar mu, dan saat Rose menegur mu, apa jawaban mu?" Rio kini tahu kesalahan nya, ia terdiam.

"Katakan yang sejujur nya, ada apa diantara kamu dan Sohee?" Desak Siwon, ia menggunakan kesempatan ini untuk berbicara panjang lebar dengan sang putra, sebab kemarin-kemarin, Rio sangat sibuk, begitu juga dengan Siwon sendiri.

"Tidak ada pa" jawab Rio

"Lalu kenapa dia selalu disekitar mu?" Siwon tentu tak percaya.

"Karena Sohee bercerita jika ia tak punya teman, jadi Rio membiarkan dia berada disekitar ku, sebagai model yang baru debut, Sohee belum banyak menerima job, dia baru ada dua proyek, satu dengan ku, tapi mama malah memecat nya, padahal Sohee adalah tulang punggung keluarga, dia yang membiayai keluarga nya, dan menanggung hutang sang eomma" jelas Rio kenapa ia sering mentrasfer uang pada Sohee, padahal gadis itu berusaha ingin merebut Rio dari Rose, tapi karena usia Rio yang masih sangat muda, jadi mudah termakan cerita sedih yang belum tentu benar.

"Bohong" balas Siwon, Rio terhenyak kaget.

"Sohee tak tinggal dengan keluarga nya, alasan dia tak punya teman mungkin karena dia pilih-pilih, dia berbakat, mama mu dulu sangat menyukai nya karena bertalenta, tapi dia bertingkah, mama mu memecat dia karena hampir melecehkan mu" beritahu Siwon, Rio seolah tak percaya.

"Kamu adalah seorang model sekarang, banyak yang ingin mencari perhatian mu, jangan mudah percaya dengan cerita orang lain, sebab bisa saja itu untuk menarik simpati mu, orang yang harus nya kamu percaya adalah keluarga mu, terutama istri mu sendiri" nasehat sang ayah.

"Dengan kamu menikahi Rose, berarti kamu telah mengambil sebuah tanggung jawab besar, memang pernikahan ini terpaksa, tapi setidak nya hargai status baru mu, jaga sikap dan perilaku mu, delapan belas tahun harus nya kamu sudah bisa membedakan mana baik mana salah, coba posisi nya di balik, apa kamu tidak cemburu melihat Rose kemana-mana dengan namja lain?" Rio terdiam

"Apa kamu pernah melakukan nya dengan Sohee?" Tanya Siwon, ia tentu takut kejadian Rio dan Rose dulu terulang, Rio langsung menggeleng cepat.

"Tidak pa, Rio tidak pernah melakukan apa-apa dengan Sohee" jujur nya, sebab sewaktu mereka berciuman pun kondisi Rio mabuk, jadi ia tak ingat, tapi apa yang ia katakan adalah sebuah kejujuran, Rio memang belum pernah meniduri Sohee, meski ia mesum, setidak nya ia masih punya sedikit sisi positif dengan tidak mudah meniduri wanita.

"Papa lega mendengar nya" Siwon menepuk-nepuk punggung sang putra.

"Tidurlah, dan jangan kirim uang lagi pada Sohee, dia kehilangan pekerjaan nya bukan karena kesalahn mu, tapi karena kebodohan dia sendiri, jadi jangan merasa dia menjadi tanggung jawab mu" pesan sang ayah, Siwon lalu berdiri, hendak keluar dari kamar Rio.

"Papa" panggil nya, Siwon menoleh.

"Bisakah papa bantu Rio membujuk Rose?" Pinta nya, Siwon menggeleng.

"Jika kamu benar mencintai nya, berjuanglah sendiri, saat nya kamu menunjukan keseriusan mu" tolak Siwon.

Rose kembali memeriksakan keadaan kandungan nya bulan ini, memasuki usia kehamilan enam bulan, dengan diantar oleh Yoona sang mertua, dokter menggeleng.

"Belum ada perkembangan yang siknifikan, bayi nya baik-baik saja, tapi dia belum mengalami kenaikan berat badan dan ukuran" jelas sang dokter, Rose pun dibuat semakin takut dan gelisah, Yoona menggenggam tangan sang menantu guna menenangkan nya.

Setelah mengantar Rose pulang, Yoona kembali ke kantor nya, dimana suami dan saudara nya sudah menunggu.

"Bagaimana Yoona-yaa?" Tanya Siwon tak sabar, yang ditanya hanya menggeleng lemah.

"Apa kata dokter?" Siwon menghampiri sang istri dan mendudukan nya.

"Janin Rose masih belum mengalami kenaikan berat badan dan ukuran" jawab nya lirih, Krystal dan Minho pun merasa iba mendengar nya.

"Mungkin Rose memang butuh Rio, hyung" ucap Minho.

"Ya oppa, sebaik nya kita persatukan lagi mereka" Yoona mulai tak tega.

"Tidak, jangan unnie" potong Krystal, sebab dia lah pemilik ide untuk memisahkan Rio dan Rose sementara waktu, agar sang keponakan menyadari arti penting nya kehadiran seorang istri.

"Biarkan Rio berusaha sendiri untuk membawa pulang Rose" imbuh Krystal.

"Tapi Krys, kita mempertaruhkan kesehatan Rose dan bayi nya disini" tolak Minho, Yoona mulai menangis memikirkan sang menantu.

"Kita harus percaya pada mereka oppa, aku yakin, Rio tak butuh waktu lama guna membujuk Rose pulang" balas Krystal

"Jika dia terlambat?" Tanya Siwon

"Siapa yang akan menanggung resiko nya?" Lanjut Siwon, tak ada yang bisa menjawab, semua terdiam termasuk Krystal.

Sedangkan Rio, meski pikiran nya terus berputar, mencari cara guna membujuk sang istri pulang, tapi dia tetap profesional menyelesaikan pekerjaan nya dengan baik.

#TBC

Cerita ini disponsori foto pemanis dari editor kece Ryoma97_

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Cerita ini disponsori foto pemanis dari editor kece Ryoma97_

Terpaksa NikahTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang