4. Butik

1.2K 177 30
                                    

Malam Minggu nanti, Nayeon akan mengadakan acara ulang tahun nya yang ke tuhuh belas, semua teman satu kelas nya di undang, termasuk Rose, yang lain pun langsung heboh, akan memakai baju apa nanti.

"Rose, aku akan ke butik untuk nencari baju, kamu ikut tidak?" Tanya Momo.

"Y-ya tentu" jawab Rose ragu, hari ini Momo membawa mobil sendiri karena berencana akan ke butik untuk mencari gaun, bersama Rose.

Setiba nya di butik, Momo nampak sibuk memilih gaun yang ia mau, Rose juga melakukan hal yang sama, tapi pikiran nya kacau, sebab uang nya sudah untuk membelikan kado buat Nayeon dan itu tidak murah.

"Rose, apa kamu sudah menemukan gaun yang cocok?" Tanya Momo sambil memegang gaun pilihan nya.

"Belum" jawab Rose sambil mencoba sebuah baju.

"Aku bayar milik ku dulu" pamit Momo, Rose memasuki ruang ganti, mengambil amplop putih dari dalam tas nya dengan tangan gemetar

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Aku bayar milik ku dulu" pamit Momo, Rose memasuki ruang ganti, mengambil amplop putih dari dalam tas nya dengan tangan gemetar.

"Maafkan aku eomma" lirih Rose, ia menggunakan uang sekolah nya untuk membeli gaun pesta, tanpa berpikir panjang akan resiko nya, Rose menyusul Momo ke kasir untuk membayar belanjaan nya, wajah Rose nampak gelisah, tapi Momo tak menyadari nya.

Hari ulang tahun Nayeon pun tiba, acara diadakan di rumah, dengan dekorasi mewah, ia memang putri pengusaha kaya, jadi acara diadakan semeriah mungkin termasuk mengundang penyanyi terkenal untuk mengisi acara, Rio juga di undang, padahal mereka tidak saling mengenal dengan dekat, ia nampak duduk dengan kedua sahabat nya.

Hari ulang tahun Nayeon pun tiba, acara diadakan di rumah, dengan dekorasi mewah, ia memang putri pengusaha kaya, jadi acara diadakan semeriah mungkin termasuk mengundang penyanyi terkenal untuk mengisi acara, Rio juga di undang, padahal mereka ti...

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Suara gelak tawa pun terdengar, menarik perhatian ketiga pemuda itu, rupa nya Rose, ia sedang berfoto dengan Momo, di ikuti beberapa teman pria yang seperti nya mengejar Rose.

Cekrek

"Seperti nya dia tidak baik-baik saja" tebak Jisoo melihat gaya Rose dalam berfoto, Rio pun berdiri

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Seperti nya dia tidak baik-baik saja" tebak Jisoo melihat gaya Rose dalam berfoto, Rio pun berdiri.

"Ayo kita pulang, suasan disini membosankan" ajak nya, Rio menghampiri Momo, merebut ponsel nya dan menghapus foto Rose, Momo menganga tak percaya, tapi dia tidak bisa berbuat apa-apa, ria-pria yang bersama Momo tadi nampak kecewa, tapi mereka hanya bisa pasrah.

"Rose" sapa Rio menghampiri gadis itu.

"Eh, Rio" balas Rose tersenyum lebar.

"Ayo pulang dengan ku, acara disini membosankan" bujuk Rio, Rose menatap Momo, gadis itu mengeleng, tapi kini Rio yang menatap nya, Momo pun menunduk.

"Ayo" Rio menarik tangan Rose, mereka pulang berempat.

"Aku tidak tahu dengan konsep acara nya, sudah sejam lebih dan kita baru dapat minum saja" keluh Seulgi.

"Iya, sudah jam delapan malam, mau dimulai jam berapa acara nya?" Imbuh Jisoo.

"Aku lapar" gumam Rio

"Aku juga" Seulgi dan Jisoo kompak, Rose terkekeh lucu, mobil yang dikemudikan Rio pun memasuki sebuah restauran, Rose duduk dengan anggun, pikiran nya terbang ke pesta ulang tahun Naeyeon.

"Aku juga" Seulgi dan Jisoo kompak, Rose terkekeh lucu, mobil yang dikemudikan Rio pun memasuki sebuah restauran, Rose duduk dengan anggun, pikiran nya terbang ke pesta ulang tahun Naeyeon

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Momo yaa, dimana Rio dan yang lain?" Tanya Nayeon celingukan mencari keberadaan pria idaman nya.

"Tunggu, aku juga tak menemukan Rose" kini Nayeon tersadar.

"Engg. . ." Momo bingung untuk menjawab.

"Kemana dia?" Tanya Nayeon lagi.

"Dia pergi dengan Rio dan kawan-kawan nya" jawab Momo lirih.

"APA!?" Kaget Nayeon tak percaya.

"Ah sial, bagaimana Rose bisa seberuntung itu?" Kesal Nayeon.

Sedangkan Rose, dia bersenang-senang dengan makan enak bersama Rio dan kawan-kawan nya, sampai ia kekenyangan, mereka pun pulang.

"Rumah mu dimana Rose?" Tanya Rio

"Aku berhenti di tempat kemarin saja" jawab Rose

"Tidak, aku harus mengantar mu sampai ke depan rumah, bahaya seorang gadis berjalan sendiri malam-malam begini" alasan Rio, hingga akhir nya Rose pun terpaksa memberitahu tahu Rio rumah nya yang sebenar nya.

"Yang ini?" Tanya Rio, Rose yang duduk disamping Rio pun hanya diam menunduk malu, memperlihatkan rumah nya pada Rio, Seulgi dan Jisoo.

"Rose"

"I-iya, itu rumah ku" gugup Rose lirih, Rio mengangguk, ia dan yang lain acuh, tak bertanya apa-apa lagi.

"A-aku turun ya, terima kasih untuk hari ini" pamit Rose.

"Iya, sampai jumpa lagi Rose" balas Rio dan teman-teman nya.

Dan dari sini lah pertemanan Rose dan Rio jadi semakin dekat, meski sang gadis lebih banyak menghabiskan waktu nya dengan Nayeon dan Momo.

Keesokan hari nya

"Rose" panggil sang ibu sebelum sang putri ke sekolah.

"Ya eomma?" Sahut nya

"Eomma mendapatkan surat pemberitahuan jika uang buku nya belum kamu bayarakan, apa itu benar Rose?" Selidik sang ibu, sang putri terkejut, ia gelisah, karena uang nya telah terpakai untuk membeli gaun pesta beberapa hari yang lalu.

"Eengh. . . "

"Cepat bayarkan Rose, kita beruntung hanya diminta membayar buku, bayangkan jika tidak, entah dari mana eomma bisa mendapatkan uang bulanan dan uang tahunan untuk sekolah mu" ujar sang ibu

"Y-ya eomma" jawab Rose, otak nya berpikir keras harus mencari uang kemana untuk membayar buku nya.

Di sekolah Rose terlihat murung, memikirkan bagaimana ia harus mengganti uang buku sekolah.

Saat istirahat, ia berjalan sendiri menuju kantin, karena Nayeon dan Momo sudah lebih dulu kesana dan meninggalkan Rose, yang berjalan gontai.

"Rose!" Seru Rio memanggil nya dari dalam kantin vip, sambil melambaikan tangan nya, Rose tersadar, ia mencari sumber suara, Rio pun menyusul nya keluar

"Ayo, makan di dalam" ajak nya, Rose pun setuju, Jisoo dan Seulgi pun berdiri, mereka bertiga sudah selesai makan.

"Kami harus pergi Rose, kamu makan sendiri tidak apa-apa kan?" Pamit Rio, Rose pun gelagapan bingung.

"Ini, pakai saja kartu ku" Rio menyerahkan kartu nya, sebelum menyusul Jisoo dan Seugi keluar, Rose memegang kartu milik Rio sambil berpikir keras.

#TBC

Terpaksa NikahTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang