🦗

37 9 0
                                    

Yeosang dan Yunho telah bersama cukup lama, tetapi hubungan mereka bisa dibilang sangat toksik.

Setiap hari, tanpa terkecuali, salah satu dari mereka pasti memulai pertengkaran. Kata-kata kasar dan hinaan terburuk selalu melayang di antara mereka, dan lebih buruk lagi, kadang-kadang pertengkaran itu berakhir dengan kekerasan fisik. Anggota ATEEZ lainnya semakin khawatir, tetapi meskipun mereka mencoba, mereka tidak bisa membuat Yeosang dan Yunho menyadari bahwa mereka perlu mengubah perilaku mereka. Sesuatu harus berubah, tetapi bagaimana, jika semua ini sudah menjadi kebiasaan bagi mereka?

Suatu malam, setelah latihan yang panjang, suasana di dorm ATEEZ tampak tegang. Yeosang dan Yunho baru saja pulang setelah pertengkaran besar lainnya di studio. Yang lain mencoba untuk tidak memperhatikan, tetapi suara teriakan mereka tidak bisa diabaikan.

"Kau selalu saja mengacaukan segalanya, Yunho! Apa kau bahkan peduli dengan apa yang terjadi di sini?" teriak Yeosang, suaranya penuh kemarahan.

"Oh, jadi ini salahku lagi, huh? Kau tidak pernah melihat kesalahanmu sendiri, Yeosang! Kau yang selalu membuat semuanya rumit!" balas Yunho dengan nada yang tidak kalah marah.

Hongjoong, pemimpin mereka, mendesah dalam hati. Dia tahu bahwa jika mereka tidak segera campur tangan, situasi ini akan menjadi lebih buruk. Dia mengumpulkan keberaniannya dan melangkah mendekati keduanya, berusaha untuk meredakan ketegangan.

"Hey, kalian berdua, berhentilah! Kita tidak bisa terus seperti ini," kata Hongjoong dengan tegas, mencoba menarik perhatian mereka.

Namun, baik Yeosang maupun Yunho tidak mendengarkan. Mereka terus berteriak satu sama lain, hingga akhirnya Yunho mendorong Yeosang, membuatnya terhuyung ke belakang dan menabrak meja. Semua orang terdiam, syok melihat tindakan Yunho.

Itu adalah titik balik. San, yang biasanya paling tenang, tidak bisa lagi menahan dirinya. "Sial, kalian berdua! Apa kalian tidak sadar bahwa kalian saling menyakiti? Ini sudah keterlaluan!"

Yeosang menatap Yunho dengan mata yang penuh kemarahan dan kesakitan. "Aku tidak tahan lagi dengan ini. Mungkin kita memang harus berpisah."

Yunho terdiam, merasa hancur mendengar kata-kata itu, tetapi juga merasa marah karena merasa disudutkan. "Jadi itu yang kau inginkan? Baiklah, pergi saja!"

Hongjoong mencoba menenangkan suasana. "Tunggu! Kalian berdua butuh waktu untuk tenang. Kalian tidak bisa mengambil keputusan ketika sedang marah."

Wooyoung yang duduk di sofa akhirnya angkat bicara. "Kalian butuh bantuan. Ini tidak sehat. Kalian harus bicara dengan seseorang yang bisa membantu kalian mengatasi ini."

Yeosang, yang masih terengah-engah, mengangguk perlahan. "Mungkin kalian benar. Aku tidak ingin ini terus berlanjut. Aku lelah."

Yunho, dengan suara yang lebih lembut, berkata, "Aku juga. Tapi aku tidak tahu harus mulai dari mana."

Hongjoong mengambil alih. "Kita akan mencari bantuan profesional. Kalian berdua harus bicara dengan konselor atau terapis. Kita akan mendukung kalian sepenuhnya, tetapi kalian harus mau berubah."

Malam itu menjadi awal dari perubahan. Dengan dukungan dari anggota lain, Yeosang dan Yunho setuju untuk mencari bantuan profesional. Mereka mulai menghadiri sesi konseling, baik secara individu maupun bersama. Prosesnya tidak mudah dan penuh dengan tantangan, tetapi mereka mulai melihat perubahan.

Pertengkaran masih terjadi, tetapi tidak seintens dulu. Mereka mulai belajar bagaimana berkomunikasi dengan lebih baik dan mengatasi masalah tanpa harus saling menyakiti. Yeosang dan Yunho juga mulai memahami akar dari kemarahan dan frustasi mereka, yang seringkali berasal dari tekanan dan stres yang mereka rasakan sebagai anggota grup terkenal.

Beberapa bulan berlalu, dan hubungan mereka perlahan mulai membaik. Anggota lain merasa lega melihat perkembangan itu. Hongjoong, yang selalu memperhatikan mereka, merasa bangga dengan perubahan yang mereka buat.

Suatu malam, saat mereka semua berkumpul di ruang tamu, Yunho mengangkat gelasnya. "Aku ingin berterima kasih kepada kalian semua. Tanpa dukungan kalian, aku tidak tahu apa yang akan terjadi pada kami."

Yeosang, duduk di sebelahnya, mengangguk setuju. "Kami masih belajar dan berusaha, tapi kami merasa lebih baik sekarang. Terima kasih karena tidak menyerah pada kami."

Hongjoong tersenyum, merasa lega. "Kita adalah keluarga. Kita akan selalu ada untuk satu sama lain, apa pun yang terjadi."

Dengan dukungan dan cinta dari teman-teman mereka, Yeosang dan Yunho belajar bahwa perubahan adalah mungkin, selama ada kemauan untuk berusaha dan dukungan dari orang-orang terdekat.

Mereka masih menghadapi tantangan, tetapi sekarang mereka tahu bahwa mereka tidak sendirian dan selalu ada harapan untuk memperbaiki diri dan hubungan mereka.

Ethereal Episode • All × YeosangTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang