Seonghwa dan Yeosang memiliki segalanya: wajah tampan, tubuh sempurna, dan karisma yang sulit ditolak.
Mereka dikenal sebagai pretty boys di kalangan sosial mereka, tetapi di balik itu, ada hubungan yang lebih kompleks dan mendalam.
Awalnya Seonghwa dan Yeosang pertama kali bertemu di sebuah pesta mewah yang diadakan di penthouse salah satu teman mereka. Pesta itu penuh dengan musik yang menggetarkan, minuman yang mengalir tanpa henti, dan para tamu yang berdandan serba glamor.
Yeosang sedang berdiri di dekat bar, menikmati segelas anggur merah, ketika Seonghwa memasuki ruangan. Dengan postur tinggi dan wajah yang menawan, Seonghwa segera menarik perhatian banyak orang.
Namun, matanya segera tertuju pada Yeosang, yang berdiri sendirian dengan elegan.
Seonghwa mendekati Yeosang dengan senyum menggoda. "Hai, aku Seonghwa. Kamu pasti Yeosang, kan? Aku sering mendengar namamu."
Yeosang menatap Seonghwa dengan mata penuh misteri dan senyum tipis. "Ya, aku Yeosang. Senang bertemu denganmu, Seonghwa."
Percakapan mereka mengalir dengan lancar, penuh dengan godaan halus dan tawa yang menggema. Malam itu menjadi awal dari hubungan mereka yang penuh gairah dan kesenangan.
Seiring berjalannya waktu, Seonghwa dan Yeosang semakin sering menghabiskan waktu bersama. Mereka bukanlah pasangan resmi, tetapi lebih seperti friends with benefits. Keduanya menikmati kebebasan dan tidak ingin terikat oleh hubungan yang serius. Mereka menikmati keintiman fisik dan kebersamaan tanpa tekanan komitmen.
Pada suatu malam, setelah pesta yang seru, mereka kembali ke apartemen Seonghwa. Di tengah keheningan malam, mereka duduk di balkon, memandangi gemerlap lampu kota.
"Seonghwa, aku suka bagaimana kita bisa menikmati kebersamaan ini tanpa harus terikat," kata Yeosang dengan suara lembut.
Seonghwa mengangguk, menatap Yeosang dengan penuh kasih. "Aku juga merasa begitu, Yeosang. Kita bisa bebas dan tetap menikmati setiap momen bersama."
Malam itu, mereka berbagi keintiman yang dalam. Seonghwa, dengan karisma dan kepercayaan dirinya, memimpin hubungan mereka dengan penuh gairah. Yeosang, dengan kelembutan dan keindahannya, mengikuti dan merespon setiap sentuhan dengan penuh kerinduan.
Hubungan mereka penuh dengan dinamika yang menarik. Di depan teman-teman mereka, Seonghwa dan Yeosang terlihat seperti teman biasa, tetapi di balik pintu tertutup, ada ikatan yang jauh lebih dalam.
Suatu hari, mereka memutuskan untuk pergi berlibur ke sebuah pantai terpencil. Di sana, mereka bisa menikmati kebersamaan tanpa gangguan dunia luar. Mereka menghabiskan waktu berjemur di pantai, berenang di laut biru jernih, dan menikmati makan malam romantis di bawah bintang-bintang.
Di tengah malam, setelah seharian beraktivitas, mereka duduk di tepi pantai, dengan ombak yang berdebur lembut di kaki mereka.
"Yeosang, apakah kamu pernah berpikir tentang masa depan kita?" tanya Seonghwa sambil menatap langit malam.
Yeosang terdiam sejenak, lalu menjawab dengan lembut. "Terkadang, aku berpikir tentang itu. Tapi aku senang dengan apa yang kita miliki sekarang. Aku tidak ingin mengubah apa pun."
Seonghwa tersenyum dan merangkul Yeosang. "Aku juga merasa begitu. Kita menikmati setiap momen bersama, dan itu yang paling penting."
Keintiman mereka tidak hanya terbatas pada hubungan fisik. Seiring berjalannya waktu, mereka mulai berbagi lebih banyak tentang diri mereka, mimpi, dan ketakutan mereka. Mereka saling menguatkan dan mendukung satu sama lain dalam berbagai aspek kehidupan.
Suatu malam, setelah sesi bercinta yang penuh gairah, mereka berbaring berdampingan di tempat tidur. Seonghwa menatap Yeosang dengan mata yang penuh kelembutan.
"Yeosang, kamu tahu, kamu sangat berarti bagiku. Meskipun kita tidak terikat secara resmi, aku merasakan ikatan yang kuat denganmu," kata Seonghwa dengan suara rendah.
Yeosang tersenyum dan menggenggam tangan Seonghwa. "Aku juga merasakan hal yang sama, Seonghwa. Kamu selalu ada untukku, dan aku sangat menghargai itu."
Mereka saling memeluk, merasakan kehangatan dan kenyamanan dalam kebersamaan mereka. Keintiman yang mereka bagikan tidak hanya tentang fisik, tetapi juga tentang kedekatan emosional yang mendalam.
Namun, seperti halnya hubungan lainnya, mereka juga menghadapi tantangan. Terkadang, rasa cemburu muncul ketika melihat Seonghwa atau Yeosang bersama orang lain. Mereka juga harus menghadapi tekanan dari teman-teman dan lingkungan sekitar yang tidak selalu mengerti hubungan unik mereka.
Suatu hari, setelah sebuah acara sosial, Seonghwa melihat Yeosang berbicara dengan seorang pria lain dengan akrab. Meskipun ia tahu bahwa tidak ada yang serius, rasa cemburu itu tetap muncul.
Setelah acara selesai, Seonghwa dan Yeosang berjalan pulang bersama dalam keheningan yang canggung.
"Ada apa, Seonghwa?" tanya Yeosang, merasakan ketegangan di antara mereka.
Seonghwa menghela napas panjang. "Aku tahu ini mungkin terdengar konyol, tapi aku merasa cemburu tadi. Aku melihatmu berbicara dengan pria lain, dan itu membuatku merasa tidak nyaman."
Yeosang tersenyum dan meraih tangan Seonghwa. "Seonghwa, kamu tidak perlu merasa cemburu. Kamu tahu betapa berartinya kamu bagiku. Hubungan kita mungkin tidak biasa, tetapi kamu selalu menjadi prioritasku."
Seonghwa merasa lega mendengar kata-kata Yeosang. Ia merangkul Yeosang dengan erat, merasa yakin bahwa ikatan mereka lebih kuat daripada apapun.
Seiring berjalannya waktu, mereka mulai berpikir tentang masa depan mereka. Meskipun hubungan friends with benefits ini memuaskan kebutuhan mereka saat ini, ada pertanyaan tentang apa yang akan terjadi di kemudian hari.
Suatu malam, mereka duduk di atap apartemen Yeosang, menikmati pemandangan kota yang gemerlap.
"Seonghwa, pernahkah kamu berpikir tentang apa yang akan terjadi pada kita di masa depan?" tanya Yeosang dengan suara lembut.
Seonghwa menatap Yeosang dengan mata yang penuh pemikiran. "Aku sering berpikir tentang itu. Kita memiliki hubungan yang unik dan indah, tetapi aku juga tidak tahu bagaimana masa depan akan terbentuk."
Yeosang mengangguk. "Aku juga merasa begitu. Tetapi satu hal yang pasti, aku ingin kita tetap bersama, apapun yang terjadi."
Seonghwa tersenyum dan menggenggam tangan Yeosang. "Aku juga ingin tetap bersama denganmu, Yeosang. Kita akan menghadapi masa depan bersama, apa pun bentuknya."
Seonghwa dan Yeosang adalah bukti bahwa hubungan tidak harus mengikuti pola konvensional untuk menjadi berarti dan memuaskan. Mereka menemukan kebahagiaan dalam dinamika friends with benefits, saling mendukung dan mencintai dengan cara yang unik dan mendalam. Meskipun menghadapi tantangan, mereka tetap setia pada ikatan mereka, menikmati setiap momen kebersamaan dengan penuh gairah dan kasih sayang.
Dalam dunia yang penuh dengan tekanan dan ekspektasi, Seonghwa dan Yeosang membuktikan bahwa cinta sejati bisa ditemukan dalam bentuk yang tak terduga dan indah.
KAMU SEDANG MEMBACA
Ethereal Episode • All × Yeosang
Fanfictionbottom!Yeosang / Yeosang centric ©2024, yongoroku456