🦖

39 7 0
                                    

Sejak awal pembentukan ATEEZ, Wooyoung dan Yeosang sudah memiliki hubungan yang spesial. 

Mereka mulai berkencan ketika grup masih dalam tahap pembentukan, dan di awal hubungan, semuanya terasa sempurna. Wooyoung, dengan kepercayaan dirinya yang luar biasa, berhasil membuat Yeosang yang pemalu merasa lebih percaya diri. Mereka saling melengkapi dengan cara yang indah, dan teman-teman mereka melihat betapa bahagianya mereka bersama.

Namun, seiring berjalannya waktu, kepercayaan diri Wooyoung yang tinggi mulai membawa masalah. Wooyoung suka berpesta dan bersosialisasi, sesuatu yang sangat bertolak belakang dengan sifat Yeosang. Yeosang merasa sangat tidak nyaman di tempat-tempat ramai, dan ia menjadi sangat cemas saat berada di sekitar banyak orang. Meskipun Wooyoung selalu mengajaknya pergi, Yeosang sering menolak dengan alasan merasa tidak nyaman.

Malam itu, seperti malam-malam sebelumnya, Wooyoung keluar untuk berpesta. Yeosang tetap di rumah, merasa kesepian dan cemas. Ia mencoba mengalihkan pikirannya dengan menonton film, namun rasa khawatir terhadap Wooyoung terus mengganggu pikirannya. Pikirannya berlarian ke berbagai kemungkinan buruk yang mungkin terjadi pada kekasihnya.

Tengah malam, ketika Yeosang hampir tertidur di sofa, ponselnya berbunyi. Nomor yang familiar muncul di layar—itu Wooyoung. Jantung Yeosang berdegup kencang. Ketika dia mengangkat telepon, suara Wooyoung terdengar kacau dan tak jelas.

"Yeosang... bisa kau jemput aku? Aku... aku butuh bantuanmu..." Suara Wooyoung terdengar lemah dan putus asa, sesuatu yang sangat jarang didengar oleh Yeosang.

Tanpa berpikir dua kali, Yeosang segera bangkit dan mengambil kunci mobilnya. "Di mana kau, Wooyoung? Aku akan segera datang."

Wooyoung memberikan alamat sebuah klub malam yang berada di pusat kota. Yeosang mengemudi secepat mungkin, rasa cemasnya semakin membesar. Ia khawatir tentang kondisi Wooyoung dan apa yang mungkin terjadi padanya.

Sesampainya di klub, Yeosang menemukan Wooyoung duduk di trotoar, terlihat sangat kacau. Pakaian Wooyoung berantakan, dan ada bekas air mata di wajahnya. Tanpa ragu, Yeosang berlari ke arahnya dan memeluknya erat.

"Wooyoung, apa yang terjadi? Apa kau baik-baik saja?" tanya Yeosang dengan suara gemetar.

Wooyoung mengangguk pelan, meskipun jelas dia masih sangat terkejut. "Aku... aku hanya terlalu banyak minum dan... aku merasa sangat sendirian. Aku butuh kau, Yeosang."

Yeosang membantu Wooyoung bangkit dan membawanya ke mobil. Dalam perjalanan pulang, Wooyoung berusaha menjelaskan apa yang terjadi, meskipun kata-katanya masih kacau.

"Aku berpesta dengan teman-teman, tapi tiba-tiba semuanya terasa salah. Aku merasa kehilangan ... dan aku menyadari bahwa aku butuh kau di sini," kata Wooyoung dengan suara lirih.

Yeosang menahan air mata yang menggenang di matanya. "Wooyoung, kau tahu aku selalu ada untukmu. Tapi kau harus berhenti membuat dirimu sendiri terluka seperti ini. Aku khawatir setiap kali kau pergi."

Wooyoung menundukkan kepalanya, merasa bersalah. "Aku tahu, Yeosang. Aku terlalu egois. Aku pikir aku bisa mengatasi semuanya sendiri, tapi ternyata aku salah. Maafkan aku."

Setibanya di apartemen, Yeosang membantu Wooyoung masuk dan duduk di sofa. Dia kemudian mengambil air dan obat sakit kepala untuk Wooyoung, yang dengan rasa terima kasih meminumnya.

Yeosang duduk di samping Wooyoung, menatapnya dengan penuh kasih. "Wooyoung, aku mencintaimu, tapi kita harus bicara tentang ini. Kita tidak bisa terus seperti ini. Aku butuh kau di sini, bukan di luar berpesta setiap malam."

Wooyoung mengangguk pelan, merasa beban di hatinya semakin ringan dengan kehadiran Yeosang. "Aku juga mencintaimu, Yeosang. Aku berjanji akan berubah. Aku akan lebih menghargai perasaanmu dan tidak akan membuatmu khawatir lagi."

Malam itu menjadi titik balik dalam hubungan mereka. Wooyoung mulai menyadari betapa pentingnya Yeosang dalam hidupnya, dan dia berusaha untuk mengurangi kebiasaannya berpesta. Sebaliknya, mereka mulai menghabiskan lebih banyak waktu bersama, menemukan kegiatan yang membuat mereka berdua merasa nyaman dan bahagia.

Setiap hari, Wooyoung berusaha untuk menjadi pasangan yang lebih baik, menunjukkan kepada Yeosang bahwa dia benar-benar peduli. Dan setiap hari, kepercayaan dan cinta di antara mereka tumbuh semakin kuat. Mereka menyadari bahwa meskipun mereka memiliki perbedaan, cinta mereka adalah sesuatu yang indah dan berharga. Dengan saling mendukung dan memahami, mereka mampu mengatasi segala rintangan dan menjadi pasangan yang lebih kuat.

Dengan kebersamaan yang semakin erat, Wooyoung dan Yeosang menemukan bahwa cinta mereka tidak hanya memberikan kekuatan, tetapi juga kebahagiaan yang sejati. Mereka belajar untuk saling menghargai dan menghormati perbedaan masing-masing, menjadikan hubungan mereka semakin kokoh.

Dan dengan setiap langkah yang mereka ambil bersama, mereka tahu bahwa mereka telah menemukan sesuatu yang benar-benar indah dan berharga dalam satu sama lain.

Ethereal Episode • All × YeosangTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang