Yeosang mengerang ketika dia merasakan pacarnya, Seonghwa, memasuki dirinya. "Hwa?"
Seonghwa mengerang di bahunya. Saat ini pukul 2 pagi, dan Seonghwa baru saja pulang dari kerja. Punggung Yeosang ditekan ke dada Seonghwa, lengan Seonghwa melingkari tubuhnya dengan erat.
Sentuhan Seonghwa selalu membuat Yeosang merasa aman dan nyaman, terutama saat-saat seperti ini ketika mereka bisa merasakan keintiman satu sama lain setelah hari yang panjang.
"Kenapa pulang terlambat, Hwa?" tanya Yeosang dengan suara lemah, matanya setengah tertutup.
Seonghwa mencium tengkuk Yeosang dengan lembut sebelum menjawab, "Banyak pekerjaan yang harus diselesaikan. Aku merindukanmu sepanjang hari, sayang."
Yeosang menghela napas dalam-dalam, menikmati rasa nyaman yang ditimbulkan oleh kehadiran Seonghwa. "Aku juga merindukanmu, Hwa. Aku selalu merasa tenang saat kamu di sini."
Mereka mulai bergerak bersama, dalam ritme yang lambat dan penuh gairah. Setiap gerakan Seonghwa membuat Yeosang mengerang lebih keras, tubuhnya bergetar karena rasa nikmat yang mendalam. "Daddy, tolong... jangan berhenti," pinta Yeosang, suaranya penuh keputusasaan dan gairah.
Seonghwa mempererat pelukannya, memastikan Yeosang merasakan setiap gerakan dan sentuhan. "Tenang saja, sayang. Daddy akan membuatmu merasa sangat enak," bisiknya dengan nada lembut dan menenangkan.
Kata-kata itu membawa Yeosang lebih dalam ke dalam subspace, pikiran dan tubuhnya sepenuhnya dikuasai oleh Seonghwa. Dalam keadaan seperti ini, Yeosang merasa dirinya sangat aman dan terlindungi. Dia menyerahkan dirinya sepenuhnya kepada Seonghwa, menikmati setiap sentuhan, setiap desahan, dan setiap ciuman yang mereka bagi.
Mereka terus bergerak bersama, dalam harmoni yang sempurna. Tubuh mereka berkeringat, namun mereka tidak peduli.
Malam itu, hanya ada mereka berdua, tenggelam dalam keintiman yang begitu dalam dan penuh cinta.
Ketika mereka akhirnya mencapai puncak, Yeosang merasakan gelombang kepuasan dan ketenangan menyapu dirinya. Tubuhnya gemetar dalam pelukan Seonghwa, merasakan setiap detak jantung pacarnya yang tenang. Seonghwa mencium punggung leher Yeosang dengan lembut, memberikan rasa nyaman setelah gairah yang begitu intens.
Seonghwa kemudian membaringkan Yeosang dengan lembut di tempat tidur, menarik selimut untuk menutupi tubuh mereka yang berkeringat. "Kamu luar biasa, sayang," bisiknya, menatap mata Yeosang dengan penuh cinta dan kekaguman.
Yeosang tersenyum lemah, masih terengah-engah. "Terima kasih, Daddy. Kamu selalu tahu bagaimana membuatku merasa sangat dicintai."
Seonghwa membelai rambut Yeosang dengan lembut. "Itu karena kamu adalah segalanya bagiku, Yeosang. Aku akan selalu ada untukmu, tidak peduli apa pun yang terjadi."
Mereka menikmati keheningan malam dan kehangatan satu sama lain. Yeosang merasa damai, tenggelam dalam rasa cinta dan kasih sayang yang diberikan oleh Seonghwa. Malam itu menjadi bukti cinta dan dedikasi mereka satu sama lain.
Saat fajar mulai menyingsing, Seonghwa menatap Yeosang yang tertidur di pelukannya. Dia merasa sangat bersyukur memiliki seseorang seperti Yeosang dalam hidupnya. Dengan lembut, dia mencium kening Yeosang, berbisik pelan, "Selamat tidur, sayang. Daddy selalu ada di sini untukmu."
Yeosang tersenyum dalam tidurnya, merasakan kehadiran Seonghwa yang membuatnya merasa aman dan dicintai. Dan dengan begitu, mereka berdua tenggelam dalam tidur yang damai, mengetahui bahwa mereka memiliki satu sama lain untuk selamanya.
Malam yang penuh gairah itu menjadi kenangan manis yang akan selalu mereka ingat, sebuah bukti nyata dari cinta dan keintiman yang mereka bagi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Ethereal Episode • All × Yeosang
Fanfictionbottom!Yeosang / Yeosang centric ©2024, yongoroku456