1

2.9K 149 1
                                    

Pagi hari pukul 05.30 seorang wanita berusia 22 tahun terusik dari tidurnya karna suara dering alaram yang tak lain adalah shani si anak sulung, ia melirik kebawah dan melihat adik bungsunya yang mulutnya masih menempel pada nipplenya.

"dedek, syg bangun yuk, ini hari pertama kamu sekolah dek" ucap shani sambil mengelus lembut pipi christy dan perlahan menarik keluar nipplenya dari mulut adiknya namun ralat christy justru malah menyedot dengan kuat dan membuat shani meringis.

"bental ciii dedek hauss" ucap christy dengan nada cadelnya di sela sela menyusu.

"sayang nanti lagi ya, kan nanti kamu bawa dot ke sekolah dek, cici juga harus buat sarapan sayang" ucap shani sambil mengelus punggung adiknya.

walau sudah masuk SMA christy masih minum asi pakai dot dan dengan entengnya ia minum di sekolah, tidak ada yang berani mengubrisnya karna ia terkenal dengan sifat bandel brutal bahkan ia pernah menghantam teman kelasnya yang mengganggunya saat sedang ngedot namun jika bersama cici caninya ia menjadi seperti bayi sesuai dengan wajahnya yang sangat baby face.

"ndak mau ndak mauuu" rengek christy saat shani akan menjauhkan benda kesayangannya yaitu nipple shani.

TOK TOK TOK

"angelina christy natio" ucap jinan yang mengetuk pelan pintu kamar shani dan christy dengan suara pelan namun sukses membuat seorang christy bangkit dan langsung ke kamar mandi.

shani yang melihat wajah tegang adiknya hanya terkekeh karna mendengar suara jinan.
setelah christy masuk kamar mandi shani langsung menyiapkan seragam adiknya dan perlengkapan belajarnya lalu keluar untuk membuat sarapan untuk mereka.

~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~

"PAGI CICI CICIKU YANG CANTIIIIKKK" teriak chrysti yang datang dengan seragam rapihnya dan dasi yang ia gantung di bahunya, namun jangan salah, walaupun sekarang seragamnya rapih itu hanya di depan cici dan kakaknya saja.

"ya ampuun ni bocah pagi pagi udah teriak kaya tinggal di hutan" ucap gracia yang menutup telinganya karna teriakan nyaring adiknya.

"kenapa? sirik lo" ucap christ dengan muka sok garangnya kalo kata ci gre.

"deeek, ga boleh ngomong gitu sama cicinya" ucap shani sambil berjalan ke arah chrysti dan memasangkan dasinya.

"habisnya dia ngesel-"ucap chrysti terpotong karna melihat tatapan jinan yang sedari tadi memperhatikannya.

"hmm... maaf ci gle" ucap chrysti kembali dengan nada cadelnya karna takut dengan tatapan maut jinan.

sedangkan gracia yang mendengarnya kini tertawa terbahak bahak tanpa dosa karna perubahan ekspresi adikya setelah matanya terpaku dengan tatapan jinan.

chrysti yang mendengar tawa cicinya kini memajukan bibirnya pertanda jika ia sedang kesal.

"adik kesayangan cici jangan cemberut gitu dong mukanya, ini kan hari pertama dedek masuk SMA, katanya udah mau dewasa" ucap shani sambil mencubit gemas pipi adiknya.

"udah SMA tapi kaya bayi mana masih ngedot lagi"celetuk gracia sambil kembali tertawa setelah mendengar ucapan cicinya yang mengatakan bahwa adik kecil mereka akan dewasa.

sedangkan chrysti yang mendapat ejekan dari cicinya malah menangis dan memeluk erat ci cani di depannya.

"shania gracia natio!!!" ucap jinan sambil menatap tajam ke arah kembarannya yang duduk di sebelah chika, sedangkan yang di tatap hanya cengengesan.

jinan berjalan mendekati shani dan mengambil paksa chrysti yang masih menangis dan mendudukan chrysti di pangkuannya.

"JINAN!!" ucap shani dengan nada tinggi setelah jinan merampas paksa chrysti dalam pelukannya.

"kalo ga kaya gini dramanya ga bakal selesai!!" ucap jinan sambil mengambil lauk untuk chrysti dengan nada sedikit tinggi namun tidak setinggi shani tadi.

"kak biar aku aja yang suapin dedek" ucap chika yang sedari tadi diam.

chika berjalan kearah jinan dan menggendong chrysti yang masih sesengukan, bisa di lihatt dari raut wajah chrysti yang kaget dengan situasi ini.

sedangkan gracia hanya diam tidak ingin ikut campur karna ini juga adalah salahnya yang membuat adiknya nangis.

mereka sarapan dalam keadaan hening hanya terdengar suara sendok dan sisa sisa isakan tangis chrysti, setelah sarapan jinan lagsung berdiri dan berlalu begitu saja meninggalkan saudaranya yang masih menatapnya.

"dedek yang baik yah belajarnya sayang, jangan nakal ingat, jangan kecapean dan jangan makan sembarangan yah" ucap shani panjang lebar sambil merapikan seragam chrysti dan menaruh dot kedalam tas sekolah chrysti lalu mengecup bibir adiknya yang kini matanya merah karna nangis.

"yang bener belajarnya biar pintar kaya aku" usap gracia dengan wajah sok nya dan perlahan mengecup mata dan bibir adiknya.

"chika antar dedek sampai kelas yah"ucap shani sambil mengelus lembut pipi chrysti dan menatap lekat mata indah adiknya itu lalu memberikan 2 lembar uang 10.000 pada chrysti.

~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~

setelah berpamitan chika dan chrysti pergi menggunakan motor beat bekas yang kakak kakaknya beli bulan lalu dengan gabungan hasil tabungan mereka, tidak masalah walaupun bekas yang penting chika dan chrysti tidak perlu naik angkot lagi.

sebelum ke kampus chika mengantar chrysti sampai ke depan kelas sesuai amanat dari cicinya tadi, sepanjang koridor sekolah mereka mendengar bisikan bisikan dari para siswa namun mereka sudah terbiasa dengan hal itu karna sejak dulu mereka pasti menjadi primadona di sekolah begitu pun dengan 3 kakaknya yang memiliki paras bak bidadari.

"belajar yang benar yah dedek, jangan makan sembarangan yah syg, ingat jangan kecapean" ucap chika sambil mengecup bibir adiknya, sedangkan christy hanya mengangguk.

chika sebenarnya bingung dengan adiknya yang tidak seperti biasanya, christy biasanya akan meminta kecupan lebih darinya dan juga dari yang lain tapi hari ini beda, christy seperti bukan sosok adik kecil mereka biasanya sangat manja.

karena sebentar lagi bel sekolah chrysti berbunyi chika langsung pergi dari sekolah chrysti dan berniat menanyakan hal ini setelah christi pulang sekolah.

Vote yah manteman

PESAWAT KERTAS UNTUK CICITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang