4

1.7K 126 2
                                    

Pukul 20.00 malam shani, gacia dan chika sudah tiba di rumah dan betapa terkejutnya shani saat melihat adik bungsunya dalam kondisi tertidur dengan dahi yang di perban dan seragam yang sobek penuh bercak darah.

"kenapa bisa kaya gini dek hiks" tangis shani yang kini duduk di pinggiran ranjang dan mematap lekat wajah adiknya.

christy yang terusik dari tidurnya karna suara tangis shani kini memeluk tubuh shani dan mengelus punggung cicinya yang bergetar.

"tadi aku ga sengaja jatuh ci" ucap christy mencoba memberi penjelasan.

"dia bolos terus jatuh dari pohon saat kepergok gurunya" ucap jinan di ambang pintu lalu pergi begitu saja meningalkan shani dan christy.

shani yang mendengar hal itupun menarik nafas dalam dan memijit pelipisnya.

"kamu sekarang mandi lalu makan"ucap shani bangkit lalu pergi meninggalkan christy yang masih diam.

setelah shani pergi christy mangambil piyamanya lalu masuk ke dalam kamar mandi.

~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~

kini di meja makan sudah ada 4 saudari yang sedang menunggu adik bungsu mereka untuk makan malam.

"biar jinan aja ci yang beli seragam baru buat dedek" ucap jinan yang mengerti dari raut wajah shani yang sedang memikirkan uang seragam baru christy.

"jangan, cici masih punya simpanan kok" balas shani.

"udah lah ci, aku tau gaji cici bulan ini tinggal dikit apalagi ini udah akhir bulan, gaji cici juga sebagian besar udah kepake buat bayar hutang mama".

"lah emang si bocil kenapa ci?" tanya gracia yang dari tadi menyimak perkataan shani dan jinan.

"jatoh terus seragamnya sobek" jawab singkat jinan.

chika yang mendengar hal itu langsung berdiri dan pergi ke kamar shani dan christy, saat ingin membuka pintu kamar christy sudah duluan membuka pintu kamar dari dalam.

chika mengusap lembut perban di dahi adiknya dengan tatapan yang sulit di artikan sedangkan si empu hanya cecengesan karna tau apa yang dipikirkan kakaknya.

"ya ampuuun ni bocah, baru aja hari pertama udah lecet" ucap gracia menghampiri chika dan christy yang berjalan ke arah meja makan.

"aku udah gede yah ci" ucap christy berdecak pinggang di depan gracia.

"udah ah ci, nanti adiknya pundung" lerai chika menghentikan cicinya sebelum adiknya nangis lagi.

mereka melaksanan makan malam dengan christy yang di suapi chika dan gracia yang sesekali menjahili adiknya itu sedangkan shani dan jinan hanya diam, jika jinan yang diam itu sudah biasa tapi jika shani yang diam itu yang harus di pertanyakan.

selesai makan shani langsung pergi ke kamarnya meninggalkan adik adiknya yang sedari tadi memperhatikannya.

"hayolooo ci shani pundung" ucap gracia pada christy.

"gracia!" ucap jinan menghentikan kembarannya sebelum adiknya nangis.

~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~

selesai makan kini mereka sedang menonton film 2 kembar botak terkecuali shani dan jinan yang berada di kamar mereka.

"ganti ah" ucap gracia meraih remote tv.

"iiiihhh jangan di gantiiii" rengek chtisty yang tidur di pangkuan chika dan kakinya di atas paha gracia.

"katanya udah gede" celetuk gracia yang mengalah pada adiknya.

PESAWAT KERTAS UNTUK CICITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang