39

950 74 1
                                    

Gelapnya kota malam di iringi derasnya suara air hujan menjadi saksi bahwa malam ini ada hati yang baru saja di sakiti oleh kenyataan bahwa ia harus merelakan sahabatnya dan seakan belum cukup takdir juga menambahkan satu kenyataan yang harus di terima oleh hati yang sangat rapuh itu.

"JAHAT...hiks...KA CHIKA JAHAT" pecah tangis christy sembari memukul pelan tubuh Yang kini tergeletak tak bernyawa di hadapannya.

"hiks..dek...udah sayang" tangis gracia memeluk adiknya dari belakang berusaha menenangkan christy yang dari tadi menangis histeris memeluk tubuh kaku kakakny.

"Kenapa..kakak ninggalin dedek...hiks..bangun kak...hiks...ayo main bareng lagi hiks...ayo manjain dedek lagi kak....hiks" christy memeluk erat tubuh chika.

Christy berbaring di samping jasad kakaknya lalu memeluknya dari samping dengan kepala yang ia sembunyikan di leher dingin chika Sedangkan gracia berulangkali mengecup dahi adik pertamanya yang kini tak akan membukamembuka matanya lagi.

Sekitar dua jam chiristy masih terhisak di samping tubuh chika bahkan ia tidak mau melepas pelukannya saat perawat akan memandikan tubuh kakaknya itu sedangkan gracia kini kembali ke ruangan shani dan jinan yang masih enggan membuka mata mereka.

"Sayang ikhlasin kakaknya ya, ka chika pasti sedih di sana liat dedek kittynya kaya gini" ucap lirih gracia dengan wajah sembabnya mengusap pelan rambut adiknya.

"Sini sayang sama cici" ucap gracia mengangkat adiknya lalu memeluknya erat karna christy berontak tak ingin chika di bawa oleh para perawat untuk di bersihkan.

"KAKAK..KA CHIKA...huaaaaaaaaa...lepas...lepasin ci...hiks dedek mau ka chika....mau ikut ka chika hiks.." Pecah tangis christy berusaha mendorong gracia namun tangannya di genggam erat oleh cicinya itu dan akhirnyai hanya bisa menangis dipelukan gracia.

Gracia menggendong adiknya ala koala lalu dengan langkah pelan pergi menuju ruangan shani dan jinan.

"Udah dek...hiks...cici mohon...hiks...nanti dadanya sesak sayang...udah dong sayang..."gracia mengelus punggung adiknya yang masih bergetar.

Saat tiba di ruangan christy langsung turun kala melihat kondisi kedu kakaknya yang kini tubuh mereka terpasang berbagai macam alat medis.

"Cici...hiks" christy kembali memeluk gracia karna jika ia memeluk jinan dan shani takutya akan membuat alat alat yang terpasang di tubuh mereka copot.

"Sini cici gendong lagi" gracia menggendong adiknya lagi lalu memdudukkan diri di sofa yang berada tak jauh dari shani dan jinan.

"Udah sayang" gracia mengeluspunggung adiknya dan berulangkali mengecup pipinya.

"Besok ulang tahun cici" ucapan dari gracia mampu membuat christy tertegun dan langsung membuka hpnya untuk melihat tanggal dan benar saja besok adlah tanggal 5 oktober hari ulangtahun cici pertamanya.

chiristy bukan hanya terdiam karna melihat tanggal tapi juga karna puluhan notifikasi panggilan tak terjawab dari shani dan jinan Yangng berulangkali menghubunginya saat ia pergi ke lokasi mandira.

Christy kembali menitihkan airmatanya kala melihatt pesan terakhir dari chika beberapa jam yang lalu.

Christy kembali menitihkan airmatanya kala melihatt pesan terakhir dari chika beberapa jam yang lalu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
PESAWAT KERTAS UNTUK CICITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang