Satu minggu setelah angel di izinkan pulang selama itu juga tidak ada informas tentang keberadaan angelina, sisca telah menjelaskan siapa sosok di balik nama angelina itu dan wajahnya yang sama persis dengan angel, awalnya botim tidak percaya tapi setelah sisca menunjukkan beberapa berkas tentang identitas angelina yang ternyata adalah anak pertama vino dari perempuan yang fotonya terpajang di dinding ruang utama kamar angel baru mereka percaya.
Hal itu juga yang menjadi gundagulana d pikiran mandira karna bagaimana mungkin mereka membunuh orang yang wajahnya mirip dengan adik sepupu mereka.
Saat ini natio family sedang berada di ruang tamu bersama angel untuk membahas hal yang telah di pikirkan matang matang oleh keempat kakak angel sedangkan Ibu mereka entah berada dimana dan para kunyuk ada jadwal meeting Dan kuliah.
"Cici harap kamu ngerti ra" ucap shani setelah menjelaskan inti pembicaraan mereka.
ara tidak menjawab tapi langsung berdiri mendekati angel lalu berbisik padanya.
"Lo bakal nyesel udah nantangin gua, kalo gua ga bisa dapetin kakak lo berarti lo juga ga bisa, ingat baik baik angelin christy, gua yang bakal cabut nyawa lo!!" bisik ara dengan wajah merahnya karna menahan amarah lalu lal menjauhkan wajahnya dari telinga angel.
Angel yang mendengar ancaman dari ara hanya tersenyum lalu berbisik di telingannya.
"gua yang bakal bunuh lo sampai ke dasar neraka dan tolong sebut nama gua dengan lengkap biar lo ingat kalo ga pernah ada sejarah predator mati di tangan mangsanya!" bisik angel lalu tersenyum ke arah ara.
Ara yang sebentar lagi emosinya akan meledak langsung pergi dari sana.
"Dek" ucap shani pelan.
Angel hanya diam entah apa yang dia pikirkan.
"Dedek, itu cicinya panggil loh sayang" ucap jinan mengusap punggung adiknya.
"Dek..maaf" lirih chika yang langsung memeluk erat adiknya, angel hanya diam tak membalas dia hanya membiarkan chika yang kini sudah menangis.
Greshan melihat adik mereka yang tak menolak pelukan chika langsung ikut menubrukkan diri sedangkan jinan menatap sendu keempat saudaranya.
Cukup lama berpelukan shani melepas peluknnya lalu menangkup kedu pipi adiknya agar menatap matanya.
"Sayang, jadi dedeknya cici yang dulu lagi ya?" Ucap lirih shani dengan wajah sembabnya.
"Ga bisa ci" ucp angel menatap dalam mata kakak pertamanya itu.
"Kenapa" Tanya sendu shani.
"Aku pembunuh ci" ucap angel dengan air mata yang lolos jatuh di pipinya sedangkan shani langsung memeluk erat tubuh angel yang mulai gemetar.
"Kita cari solusinya bareng bareng dek..hiks...biar kamu ga kaya gini terus...cici yakin dedek bisa berubah kaya dulu dek.. Cici sayang sama kamu" ucapan shani sukses membuat tangis angel semakin pecah lalu membalas peluka cicinya.
"Dedek maafin kita kan?" Ucap grasia megusap pipi adiknya yang sedang terhisak.
"Cici ih, ka-lo o-rang la-gi na-ngis ja-ngan di a-jak ngo-mong" ucap angel menghentakka kakinya lal menyembunyikan wajahny di leher shani.
Gracia yang mendengar ucapan adiknya langsung ikut memeluknya begitu juga dengan chika dan jinan yang ikut masuk ke dalam dekapan shani.
Tangis angel tak berhenti dari tadi karna mengingat perlakuan kasarnya pada ketiga kakaknya bahkan ia hampir membunuh gracia dua kali.
"dek udah sayang nanti susah nafasnya" ucap shani khawatir karna adiknya yang masih nangis dan tak mau melepas pelukannya.
"Udah sayang" ucap chika mencium pipi adiknya.
Tak lama botim dan mandira kini telah tiba di kediaman castyello sedangkan sisca pergi menjemput cindy, sebenarnya marsha ingin ikut tapi tidak di izinkan kakaknya dan hal itu yang membuat dia pundung apalagi tadi zee tidak memberikan dia ice cream di saat semuanya sedang menikmati ice cream Dan dengan sengaja mengejeknya.
"CICIIIIII" teriak marsha saat masuk membuat lima orang yang sedang berpelukan melerai kegiatan mereka.
"Masa aku ga di bolehin ikut jemput cece cindy tadi juga aku ga di kasih ice cream sama ka zee terus mereka ngeledek aku ciiii" cerewet marsha di depan angel sambil menghentakkan kedua kakinya.
"Mirip banget kya gua dulu njir" batin angel karna marsha sangat mirip denganny dulu.
"Cici?" Tanya gracia yang baru sadar jika mars selam ini mmanggil adiknya dengan sebutan cici.
"Ini dedek aku ci trus ini adek aku" ucap angel memperkenalkan freya da marsha yang ia anggap sepert adiknya.
"Dih bocil" gumam gracia melihat adiknya yang betingkan sok dewasa di depan fray dan marsha.
"Dah baikan ni?" Tanya manda yang menghampiri mereka.
"MENURUT LO" sinis ngel.
"Dih santai met" ballistic manda.
"Met artinya apa?" Tanya shani yang berdiri di samping manda.
"Jamet ci" ucap manda yang kini cecengesan sendiri karna di tatap oleh ke empat kakak angel.
SKIP
Botim mandira kini berada di kamar angel sedangkan si empu kini enteng di kasur shani sembari memeluk cici pertamanya dan chika yang memeluknya erat dari belakang.
"Gini banget nasib gua" ucap gracia yang harus antri untuk tidur dengan adiknya sedangkan jinan berada di balkon kamar.
"Ci" panggil angel.
"Iyah sayang, kenapa" Tanya shani.
"Haus" ucap angel pelan.
"Besok ya sayang, cici ga program asi lagi sejak ga ada kamu" ucap lirih shani semakin mempererat pelukannya.
Angel tak menjawab tapi mulai mengangkat baju dan bra shani dan langsung memasukkan nipel kesayangannya walaupun tak ada asi yang keluar.
Shani hanya diam sembari mengepok pantat adikny agar terlelap.
VOTE YAH MANTEMAN
KAMU SEDANG MEMBACA
PESAWAT KERTAS UNTUK CICI
Fantasykelahiran seorang anak yang menjadi awal mula hancurnya keluarga cemara bahkan di tolak oleh perempuan yang telah melahirkannya namun di sisi lain ia menjadi bukti nyata paling indah akan karunia tuhan bagi cici-cicinya, alur cerita hidupnya yang ba...