40

1.1K 70 1
                                    

Gracia berlari ke arah adiknya lalu membawanya kedalam dekapannya, gracia terhisak hebat di tengah gelapnya kota malam dan di temani rintikan air hujan.

"Dedek...hiks...cici mohon jangan pergi...hiks" pecah tangis gracia terdengar sangat memilukan hati.

"Ci...cici harus ingat pesan dedek ya...cici harus bahagia walau tanpa dedek sama ka chika...cici ga boleh paksain diri cici untuk selalu ada buat orang lain...karna yang paling utama itu kebahagiaan diri cici sendiri" ucap christy pelan dengan suara sekaratnya.

"Dedek titip ini buat ka jinan yah ci" ucap christy menitipkan pesawat kertas untuk jinan.

"Cici harus kuat yah...jangan cepet pengen ketemu dedek...karna dedek pengen main brdua dulu sama ka chika...

"Ci, peluk....dedek ngantuk pengen bobo" ucap christy pelan.

Sedangkan gracia kini mulai menimang adiknya untuk mengantar adik kecilnya ke mimpi panjangnya, sembari terhisak gracia mengepok pantat adiknya seakan tengah menidurkan christy.

"Dedek sayang ci gle" ucap pelan christy di cekuruk leher gracia.

"Happy birth day ci cani" batin christy beserta nafas terakhirnya yang ia hembuskan di leher cicinya.

Pada pukul 23.59 malam ini christy menghembuskan nafas terakhirnya dan ia juga memenuhi janji yang ia dan para kunyuk buat saat mereka masih kecil.

Tangis gracia makin pecah kala ia tak merasakan detak jantung adik kecilnya lagi.

gracia masih betah menimang tubuh adiknya yang sudah tak bernyawa sampai sisca cindy dan gita datang mencarinya karna christy telah menitipkan keselamatan ketiga cicinya pada mereka.

SKIP

Satu bulan setelah semua jasad di makamkan di kediaman castyello belum juga ada tanda tanda kesadaran dari shani dan jinan, mereka masih enggan membuka mata mereka dan untung saja ada gita cindy dan sisca yang sekarang tinggal di kediaman castyello atas permintaan chrsty, mereka masih terpuruk dengan keyataan bahwa mereka harus kehilangan adik kecil mereka tapi untungnya mereka saling menguatkan antar satu dengan yang lain.

Semua aset castyello di serahkan semua pada shani sesuai dengan surat ahli waris yang menyatakan jika terjadi sesuatu pada semua anggota keluarga castyello maka semua aset akan jatuh pada shani indira natio sebagai kakak pertama dari angelina christy natio castyello.

SKIP

Saat membuka mata jinan mendapati dirinya berbaring di ranjang rumah sakit dengan cicinya yang berada di ranjang sampingnya.

"Akhirnya kamu Sadar" pecah tangis gracia saat Masuk ruangan dan melihat kmbarannya membuka matanya.

Jinan masih mencoba mengingat apa yang terjadi dan sedetik kemudian ia ikut menangis bersama gracia yang tengah memeluknya.

"Chika mana" Tanya jinan karna ia tak melihat keberadaan adiknya yang pada saat itu juga ikut di hujami peluru.

Gracia tersenyum getir sembari menggeleng pelan, jinan yang paham maksud dari kembarannya kini menangis histeris karna adiknya tidak selamat.

Masih dengan isakan kecilnya setelah gracia mencabut alat bantu yang sudah tak dibutuhkan lagi jinan masih merenungi kematian adiknya lalu ia kembali sadar kala mengingat si bungsu yang juga tak ada disana.

"Gre, dedek...hiks...mana...aku pengen...hiks...peluk dia" ucap lirih jinan yang masih sesenggukan sedangkan gracia kini terdiam taktau harus dengan cara apa ia mengatakan jika adik bungsu mereka lebih nyaman dalam dekapan chika.

Gracia tak merespon apapun dari peertanyaan jinan, is hanya memberikan sebuah pesawat kertas yang penuh bercak darah christy yang sudah mengering sedangkan jinan menggeleng kuat melihat pesawat kertas itu lalu dengan tangan gemetar jinan mencoba menguatkan dirinya membuka lipatan pesawat kertas itu.

VOTE DAN BERIKAN KOMENTAR KALIAN YAH MANTEMAN

PESAWAT KERTAS UNTUK CICITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang