18

1.2K 125 6
                                    

TOK TOK TOK

suara ketukan pintu berhasil mengusik tidur nyenyak jinan dan chika.

"SIAPAAAAA" teriak jinan dan chika bersamaan dengan mata yang belum terbuka.

"udah waktunya makan malam kak" ucap orang di balik pintu yang ternyata adalah ara.

"iyaa bentar makasi yah dek" ucap jinan merendahkan suaranya.

jinan dan chika segera bangkit untuk mandi sebelum membangunkan christy yang masih tertidur nyenyak.

"dedek, bangun makan dulu yuk" ucap chika sembari menepuk pelan pipi christy.

"bentaaaaarr sejam lagiiii" rengek christy dengan mata tertutupnya.

"sini sama cici" ucap jinan yang langsung menggendong christy ala koala lalu keluar kamar berjalan ke arah ruang makan di ikut chika dari belakang.

"lucuuuu bangeeeetttt" batin shani dan gracia saat melihat christy yang berada dalam gendongan jinan masih dengan gaya rabutnya yang di kepang dua.

jinan dan chika mendudukkan diri bersama shani grasia dan ara dengan posisi ara berada di tengah shani dan gracia.

"angelina christy natio ini ruang makan bukan kasur" ucap shani dingin yang membuat christy langsung bangkit dari pangkuan jinan dan duduk di kursi sebelah dengan posisi di tengah antara jinan dan chika sedangkan ara berada tepat di depannya.

"ka ica  suapin ala" ucap ara pada chika.

"ga boleh ka chika cuma bisa suapin aku " ucap christy tegas karna hanya dia yang boleh chika suapi.

mendengar suara keras dari christy ara mulai memainkan perannya berpura pura menunduk seolah takut dengan christy.

"ANGELINA CHRISTY NATIO KAMU UDAH GEDE BISA GA SIH BERISKAP DEWASA DIKIT JANGAN BIKIN SAYA PUSING TERUS KARNA SIKAP KAMU!!!" bentak shani pada christy lalu membawa ara ke atas pangkuannya.

sedangkan christy kini menatap shani dengan tatapan yang sulit di jelaskan.

"udah dek, sekarangkan kita saudara jadi gapapakan kalo ara ka chika suapin, kan tetap kamu juga akan ka chika suapin tapi ga sekarang, gantian ya sayang" ucap chika mengelus kepala christy, mencoba memberikan penjelasan pada adiknya itu.

chika bertukar tempat dengan gracia lalu mengambil ara dari pangkuan shani.

"ga usah bentak bisa ga" ucap jinan menatap tajam ke arah shani sedangkan shani kini mengerutuk dirinya sendiri karna merasa bersalah melihat perubahan ekspresi christy sekarang.

"sini ci inang suapin dek" ucap jinan hendak mengambil piring christy.

"ga usah ka' aku udah gede" ucap christy membuka 2 ikat rambut yang di ikat jinan tadi lalu mengusap rambutnya ke belakang hingga membuat poninya tidak kelihatan.

gracia yang melihat adiknya tanpa poni itu langsung merapikan poninya lagi karna christy tanpa poni membuatnya terlihat seperti sosok yang bebeda.

"makan" ucap gracia tegas dan di turuti christy dengan raut wajah yang datar.

saat makan hanya terdengar suara ara yang sesekali caper pada ke empat kakak christy, sedangkan christy hanya diam memakan makanannya.

"oh ya dek, besok kamu berangkat bareng sama ci shani ci gre ka jinan sama ara ya biar sekalian" ucap chika memecah keheningan di antara mereka.

christy yang tidak paham dengan maksud chika hanya mengangkat sebelah alisnya.

"jadi kami mutusin buat buka warung di kantin sekolah dedek, biar cici bisa sama dedek terus" ucap jinan sembari mengelus rambut christy.

setelah kejadian di kelas christy hari itu mereka memutuskan untuk mengawasinya semaksimal mungkin agar christy tidak lepas kendali lagi sedangkan dengan hutang shani pada bosnya akan ia bayar tiap bulannya.

"aku berangkat bareng temen temen" ucap christy yang masih saja datar nyaris tapa ekspresi.

tidak ada yang melanjutkan pembicaraan karna takut hanya akan memperburuk keadaan.

christy yang selesai makan langsung bangkit meletakan piringnya di dapur lalu berjalan ke arah kamar jinan.

"christy balik habisin susu kamu, sekarang" ucap shani tegas karna christy yang tak menyentuh gelas susunya.

christy yang tak peduli dengan perkataan shani tak menghentikan langkahnya  masuk ke dalam kamar, saat shani hendak menyusul tangannya di cegat oleh jinan.

"biar aku aja" ucap jinan mengembil segelas susu christy lalu pergi ke kamarnya meninggalkan mereka.

saat masuk ke dalam kamar jinan langsung mengunci pintu kamarnya karna melihat christy yang sedang terhisak di lantai samping kasur.

"dek, cici boleh minta sesuatu ga dari dedek?" tanya jinan lembut setelah meletakkan gelas di atas nakas samping kasur lalu mengangkat christy ke atas pangkuannya.

sedangkan christy hanya mengangguk mengiyakan perkataan jinan.

"dedek jangan terlalu pikirin omongan ci shani ya?" ucap jinan mengusap punggung adiknya yang bergetar namun tak mendapat balasan dari christy.

"udah dek ntar dedek susah nafasnya" ucap jinan berusaha menenangkan adiknya.

melihat adiknya yang tak kunjung tenang jinan berdiri dari duduknya lalu menimang christy seperti bayi sambil mengepok pantatnya seperti yang sering ia lakukan saat christy masih kecil.

di rasa christy sudah mulai tenang jinan membaringkan tubuh christy lalu ikut berbaring sembari memeluk tubuh adiknya itu.

"dek, minum dulu ya susunya, dedek juga harus minum obat" ucap jinan mengusap kepala christy.

christy segera menuruti perkataan jinan, ia meminum habis susunya dan meminum obatnya tanpa bantuan jinan lalu membaringkan diri dan masuk kembali kedalam dekapan jinan.

"dek" panggil jinan.

"hm"balas christy

"mau buat pesawat kertas gak?" ucap jinan mengajak christy membuat surat untuk tuhan lalu melipatnya menjadi sebuah pesawat kertas dan nantinya akan ia gantung di jendela bersama beberapa pesawat kertas yang mereka buat dulu.

"tapi aku ga percaya tuhan" ucap christy pelan lalu mulai masuk ke alam mimpinya.

sedangkan jinan kini mulai terhisak kembali, mengingat perubahan sifat adik kecilnya yang dulu adalah sosok anak yang sangat ceria dan baik hati serta selalu berharap kepada tuhan kini menjadi seperti ini, bahkan kenyataanya sekarang christy nyaris dingin tak memiliki empati serta tak percaya akan adanya tuhan.

Jinan perlahan melepas pulukannya lalu masuk ke kamar mandi untuk sikat gigi dan cuci kaki dan tak lupa ia juga membersihkan tubuh christy serta mengganti pakaiannya karna tadi christy tidak sempat mandi karna ketiduran. Selesai memakaikan minyak telon jinan kembali memeluk erat adiknya lalu mulai masuk ke alam mimpinya.

VOTE YAH MANTEMAN

PESAWAT KERTAS UNTUK CICITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang