20

1.1K 100 2
                                    

pukul 02.00 dini hari terlihat para bocah yatim tengah mencari seseorang yang tadi pergi entah kemana.

"toy kamu di mana siii" ucap zee dengan perasaannya yang tak karuan sedari tadi karna ponsel christy tidak bisa di hubungi setelah ia pergi tadi.

"natio anjing, habis kalian kalo sampe terjadi sesuatu sama adek gua" ucap adel mengusap wajahnya kasar karna baginya botim sudah seperti keluarga baginya.

"ini kita harus cari kemana lagi" ucap ashel dengan matanya yang berkaca kaca karna christy yang tidak tau ada di mana.

sedangkan atin dan mute sudah menangis dari tadi dan berusaha di tenangkan oleh freya dan ella.

"GEDUNG" teriak olla saat terpikir jika mereka belum mencari di gedung Company Castyello.

"tapi jam segini udah ga ada orang" ucap oniel.

"eh kita kan punya kartu cadangan begoo" ucap olla mengingat jika mereka di beri kunci kartu akses yang terhubung dengan semua pintu di Company Castyello.

tanpa membalas perkataan olla mereka semua bergegas masuk ke mobil walaupun hrus desak desakan karna tadi mereka memutuskan untuk mencari christy dengan satu mobil, adel yang duduk di kursi pengemudi langsung menancap gas dengan kecepatan penuh karna kondisi jalan yang sunyi.

sedangkan di rumah keluarga natio terlihat ke empat kakak christy yang tengah panik setelah membawa ara ke rumah sakit mereka kembali ke rumah untuk mengambil beberapa barang karna ara harus di rawat, dan betapa paniknya mereka saat tidak mendapati chrsty di rumah.

"bodoh gracia bodoh" ucap gracia mengutuki dirinya sendiri dengan penampilan yang berantakan karna mengingat perkataannya pada christy.

"cici mohon pulang dek" tangis shani yang sudah terduduk di lantai samping sofa sembari memeluk foto christy saat bayi.

"maafin ka chika dek" tangis chika sembari memukul dadanya yang terasa sesak mengingat betapa kejamnnya perkataannya pada adik kesayangannya itu.

"NGAPAIN KALIAN NANGIS, PUAS KALIAN BENTAK CHRISTY TADI!!" teriak jinan di depan ke tiga saudaranya yang sedari tadi tak berhenti menangis.

"aku tau selama ini aku emang keras sama christy tapi ga pernah terlintah di pikiranku buat sakitin dia dengan omongan kaya kamu tadi ci', di antara kita kamu yang paling di sayang sama christy, kamu yang pertama kali gendong dia saat bayi, kamu yang ngajarin dia bicara, kamu yang ngajarin dia jalan, pelukan kamu selalu jadi yang ternyaman buat tubuh dia yang rapuh ci', tapi kenapa kamu tega lukain dia dengan ucapan kamu" ucap jinan sesenggukkan menatap miris ke arah shani.

"DAN KAMU GRACIA, kamu yang paling sering di ajak main sama christy, kamu yang selalu beliin dia apapun yang dia suka, kamu rela buat ngelakuin apapun demi dia, tapi kenapa kamu bilang nyesel ke dia..hiks..dedek ga pernah minta kita buat berhenti kulian, dedek ga pernah minta kita buat berkorban buat dia, kita sendiri yang ngelakuin itu karna kita sayang sama dia dan kamu dengan gampangnnya bilang nyesel udah berkorban buat dia?" ucap jinan sembari mumukul pelan dadanya yang terasa nyeri akan kejadian ini.

"chika, kamu yang minta christy buat ga tumbuh dewasa karna kamu ga mau kehilangan christy kecil yang selalu manja ke kamu, kamu juga bilang kamu ga peduli jika dia sikopat sekalipun dia tetap adik kecil di matamu, tapi kenyataannya apa cik?, kenapa kamu bilang ke dia kalo kamu berharap dia ga pernah lahir...kenapa..hiks.." pecah tangis jinan di depan ketiganya.

BRAKK

suara pintu yang di buka kencang oleh seorang gadis yang melangkah dengan cepat ke arah kamar jinan.

"dek, ka-mu dari ma-na aja" tangis gracia memeluk chrisy dari belakang saat ia keluar dari kamar jinan sambil membawa aquarium kecil yang berisi 2 ikan pemberian gracia saat ia di rumah sakit.

PESAWAT KERTAS UNTUK CICITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang