PESAWAT KERTAS UNTUK CICI

27

POV GRASIA

Saat terbangun dari pingsan grasia mendapati dirinya berasa di dalam kamar yang terasa asing di matanya, ia juga telah berganti pakaian dan ia tak mendapati siapapun disana, namun seketika senyum terukir indah di wajahnya kala melihat aquarium kecil yang berisikan 2 ekor ikan cupang di nakas samping tempat tidur, dan bisa ia lihat jam yang menempel di dinding menunjukan pukul 08.21 pagi.

CEKLEK

grasia yang mendengar suara pintu terbuka segera menutup matanya lagi, bisa ia rasakan pergerakan dari orang yang duduk di tepi tempat tidur namun ia tetap tak membuka matanya.

CUP

satu kecupan mendarat tepat di dahi grasia bersamaan dengan usapan lembut di pipinya.

"cepat sembuh ya cicinya dedek" ucap orang itu lalu pergi dari sana.

GRASIA POV AND

angel keluar dari lift lalu meminta beberapa maid untuk menemani grasia.

"dek, cici boleh ikut mereka ga?" tanya jinan yang tiba tiba muncul bersama shani dan chika yang berada di belakangnya.

"hm" balas angel mengiyakan lalu memberikan kartu khusus pada jinan agar bisa membuka pintu lift tanpa darah.

setelah perbincangannya dengan botim kemarin, mereka sepakat untuk membuat ruang rahasia di ruang pribadi angel dan juga membuat kartu khusus di lift agar botim tidak kerepotan jika tidak ada mandira dan angel.

setelah memberikan kartu angel bergegas ke ruang eksekusi untuk menangani pria bajingan yang berani menyentuh kakaknya.

POV PRIA BAJINGAN

saat sadar ia mendapati dirinya berada di dalam sebuah peti dan ia berpikir bahwa angel akan menguburnya hidup hidup namun saat matahari mulai naik ia mulai mengerti kenapa angel meletakkannya di sebuah peti yang terbuat dari baja.

POV PRIA BAJINGAN AND

~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~

Setelah kemarin memutuskan bahwa angel dan freya yang akan pergi menemui sisca kini mereka berdua sedang menuju ke area hutan yang tidak pernah di akses banyak orang, sebenarnya angel yang akan pergi sendiri tapi tidak ada yang bisa membantah ucapan seorang freya, sedangkan yang lain berjaga di kediaman castyello dan berusaha mencari informasi tentang keberadaan cindy.

angel menghentikan mobilnya di tepi jalan yang sangat sepi lalu menggandeng tangan freya untuk berjalan masuk ke dalam semak semak.

"njir, ini beneran tempatnya" ucap angel saat berada tepat di depan rumah panggung kecil.

"iyah kak, udah ayo masuk" ucap freya sembari menarik tangan angel.

saat masuk kedalam angel di buat menganga kala melihat sisca yang terlihat seperti seorang dukun lengkap dengan tongkatnya bersama beberapa bule yang duduk di depan meja panjang dan terlihat sedang melakukan gerakan gerakan aneh sembari tersenyum.

"itu yang di depan pintu ayo silahkan duduk, kita disini sama sama mengalirkan cakra dan ketenangan" ucap sisca dengan mata tertutup.

angel duduk tepat di samping sisca sedangkan freya duduk di ujung meja.

"ka siska" bisik angel.

"ko ini tidak ada sopan santun ya!, saya ini guru di sini, panggil saya baba sisca!!" ucap sisca agak meninggikan suaranya dengan keadaan mata yang masih tertutup.

"WTF!! sejak kapan dia pake bahasa timur!!!" batin angel kala mendengar sisca berbicara dengan bahasa bagian timur.

"christy masih hidup" bisik angel lagi.