8

1.4K 110 3
                                    

Setelah selesai makan kini buduka dan ke 3 cici kitty ikut mendudukan diri di sofa.

"loh, ka chika?" ucap christy heran karna seingatnya ia sedang nenen sebelum tertidur dalam dekapan shani.

"eeeh dedek kitty nya ka chika udah bangun" ucap chika sambil terus mengecup seluruh wajah christy sampai wajahnya meninggalkan bekas merah dari lipstik chika.

"iiiiihhh ka chika udah doong, aku udah gede tau masa masi di panggil dedek kitty siii" ucap christy sambil mendorong wajah chika menjauh.

"loh?" ucap chika heran karna ia menantikan sifat manja adiknya saat berusia 6 tahun setelah shani menjelaskan kondisi christy tadi yang membuatnya yang tak sabar.

"makan dulu ya sayang" ucap shani sambil mengambil bubur yang di antar perawat tadi dan christy masih bingung kenapa dia berada di ruangan yang bau obat obatan ini.

"EH ANJING" kaget christy saat menyadari bahwa dia di tatap oleh 5 bocah yang tak lain adalah sahabatnya.

"astagfirullah ga baik ngomong gitu tau" ucap muthe menggelengkan kepalanya.

"kalian ngagetin TOLOL!!!" ucap christy yang tidak ia sadari bahwa ada 4 orang yang menatap dirinya tajam sekarang.

sedangkan buduka hanya diam sambil tersenyum lebar sesekali melirik ke samping memberi tanda bahaya pada christy.

"maaf ci" ucap christy yang kini menyembunyikan wajahnya di leher chika karna takut dengan tatapan yang di dapatnya dari shani gracia dan jinan sedangkan chika kini membuang nafas dalamnya.

"siapa yang ngajarin kamu ngomong gitu?" tanya jinan dengan nada dinginnya.

"dek, ci ge ga pernah ya ngajarin kamu kaya gitu" ucap gracia yang biasanya jahil padanya kini dalam mode jinan.

mendengar ucapan dari ke dua cicinya yang terkesan dingin di tambah lagi shani yang masih pundung padanya
membuat christy semakin meremas kuat baju chika karna takut. chika yang sadar akan hal itu kini mengusap kepala christy lembut untuk memberi menenangkan adiknya itu.

"sayang, coba liat ka chika dulu" ucap chika lembut dan christypun mengangkat kepalanya agar menatap mata chika.

"jangan di ulangi lagi ya" ucap chika sembari mengusap lembut pipi christy lalu mengecup singkat bibir adiknya.


kini buduka sedang mencoba meredam rasa takut dengan keringat yang membanjiri wajah pucat mereka sedangkan jinan dan gracia pergi dengan wajah yang sama sama dingin.

"sini sayang makan dulu, kamu juga dek" ucap shani yang sedari tadi diam lalu mengambil alih gendongan christy dari chika dan memberikan makanan pada chika.

"ayo makan dek, cici suapin nih" ucap shani pada chiristy yang hanya diam menunduk.

"maaf" ucap christy lirih.

shani yang melihat adiknya ketakutanpun langsung memeluknya erat karna shani tidak mau melihat adiknya sakit lagi.

"sssstttt udah dek jangan nangis nanti dadanya sesak sayang" ucap shani dengan wajah memelasnya menatap christy yang sedang terisak sambil mengelus dada adiknya agar tenang.

"cici hiks ndak hiks malah?" ucap christy yang masih sesenggukan.

"iyah cici ga marah ko sayang tapi jangan di ulangi ya" ucap shani mengelus lembut pipi adiknya.

sedangkan buduka yang mendengar christy yang bicara dengan nada cadelnya kini tak bisa menahan tawa karna biasanya christy selalu bersikap tegar, dan langsung mendapat tatapan tajam dari christy dan chika.

PESAWAT KERTAS UNTUK CICITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang