24

1.2K 139 6
                                    

angel masih dengan kondisinya yang memeluk erat kakaknya, di rasa nafas chika yang kembali teratur angel kembali memasang wajah dinginnya dan menarik paksa chika masuk ke dalam lift.

SKIP

Sekitar pukul 20.30 angel dan chika sudah berada di dalam lift dengan keaadaan yang hening tanpa suara apapun.

"obati dia" ucap angel pada seorang maid lalu ia segera melangkah keluar namun di hentikan seseorang.

"dek, makan dulu ya dan cici ga terima penolakan" ucap jinan sembari menarik angel ke arah ruang makan yang ternyata telah di tunggu keluarganya kecuali mandira yang sudah berangkat dengan motor balap mereka.

jinan telah sepenuhnya sadar dengan keadaannya sekarang setelah di ceritakan oleh shani dan grasia tentang kondisi mereka yang kini tinggal di kediaman castyello.

angel kini duduk di antara jinan dan shani.

"sini cici suapin" ucap jinan sembari mengambil alih piring angel dan tanpa ia sadari ia tak prnah lepas dari tatapan sendu ketiga kakaknya yang lain.

"aku udah gede ci" ucap angel tanpa ekspresi namun piringnnya tetap di ambil paksa jinan dan ia hanya bisa menghela nafasnya.

jinan dengan senang hati menyuapi adik kecilnya walaupun bisa di lihat dengan jelas angel yang kini sedang bertatapan tajam dengan mata ara.

"shit!!, gua harus buat ka jinan ga suka dia, dasar beban" batin ara saat melihat interaksi hangat antara jinan dan angel.

ara berdiri dan memutari meja makan untuk mengambil sop yang berada tepat di depan angel karna ukuran meja yang besar, saat tak ada yang memperhatikan ara dengan sengaja menuangkan sop yang berada di piringnya ke tangannya sendiri hingga membuat tangannya memerah karna sop yang panas.

"ko kamu  jahat si....hiks...kan aku cuma ngambil sopnya" drama ara dengan wajahnya yang sok polos sedangkan semuanya kini mendekat ke arahnya untuk melihat tangannya.

"njir fitnah" batin angel dengan wajah blah blohnya lalu dengan gerakan cepat mengambil semangkuk sop yang tadi di ambil ara lalu melemparnya tepat di wajah ara  hingga membuat wajahnya memerah karna sop yang panas.

"gua emang jahat anj!" ucap angel menatap datar keluarganya.

"huaaa ciciiiii panaaassssss" ucap ara yang kini menangis histeris karna emang kuah sop sepanas itu.

"KAMU INI GA PERNAH BERUBAH, BERANI KAMU LUKAIN ANAK SAYA" bentak ibunya yang padahal niatnya agar angel takut lagi padanya seperti dulu agar ia bisa menikmati harta melimpah milik angel.

"nenek lampir" ucap angel  pelan masih dengan wajah  tanpa ekspresi tak pedulli dengan kakaknya yang  kini mencoba menghentikan nenek lampir itu.

"GA SOPAN KAMU YA, SAYA INI IBU KAMU" bentak wanita itu lalu mengambil gelas kaca berisi air hendak menyiramnya ke arah wajah angel.

angel dengan gerakan cepat mengabil gelas itu lalu membantingnya keras ke atas meja makan dengan kondisi masih menggenggam erat gelas itu hingga beling menembus kulitnya dan mengeluarkan banyak darah.

"aku tidak punya ibu" ucap angel pelan lalu dengan langkah santainnya pergi dari sana meninggalkan ke empat kakaknya yang meringis kala melihat kondisi tangan  angel.

dengan kondisi tangan yang masih mengeluarkan banyak darah angel mengambil hpnya lalu menghubungi seseorang.

saat jinan berlari ke arah adiknya dengan membawa kotak obat tiba tiba ada seorang wanita bertubuh tinggi datang menghampiri adiknya dengan membawa sebuah cambuk.

"dek sini cici obatin dulu tangannya" ucap jinan yang sedang terhisak saat adiknya hendak masuk ke dalam lift.

angel yang memang tak bisa melihat cicinya itu nangis hanya bisa mengiyakan permintaannya.

PESAWAT KERTAS UNTUK CICITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang