31

1K 117 6
                                    

Kini angel telah di pindahkan keruang VVIP dan kondisinya di pantau langsung oleh gracia.

"Ci dedek kapan bangunnya" ucap chika dengan mata sembabnya karna sedari tadi menangis.

"Doain yah" ucap shani sembari memeluk chika sedangkan botim mandira sedang termenung dengan pikirannya masing masing tentang apa yang terjadi karna tidak ada yang menjelaskan pada mereka kecuali atin yang entah berada di mana sekarang.

"Berani beraninya dia bohongin gua" gumam manda yang sadar jika angel telah membohongi mereka selama ini saat ia mengatakan jika telah menjalani operasi jantung yang di siapkan sean dulu.

manda bangkit lalu menghampiri ranjang angel, ia memandangi wajah damai adiknya itu lalu berbisik di telinga angel.

"Bangun bodoh, dengan kondisi seperti ini lu semakin terlihat jamet" bisik manda.

"ATIN" teriak angel saat manda selesai berbisik Dan sukses membuat semua orang dengan cepat menghampirinya.

"Jangan bangun dulu sayang" ucap gracia mencoba menidurkan kembali adiknya namun tidak di patuhi.

"Dek" ucap chika dan shani pelan namun tak di gubris.

"Dedek hei sayang kamu kenapa" ucap jinan menepuk pelak pipi adikny karna adikny terlihat seperti orang linglung lalu duduk Di sampinnya sembari mengelus punggung angel.

"Lo masih waras kan?" Ucap olla yang langsung di hadiahi geplakan dari yang lain.

Angel tidak menjawab melainkan langsung menarik freya dan marsha Kedalam dekapannya.

"Maaf" lirih angel karna teringat jika tadi ia meninggalkan kedunya.

Semua orang menatapnya dengan tatapan bingung karna tidak tau apa yang mereka alami.

"Gua ga di peluk ni" ucap sisca menghancurkan momen haru mereka sedangkan angel hanya terkekeh lalu meminta sisca untuk memeluknya.

"Toy, makasih ya" ucap zee dengan mata berkacanya karna Angel telah menemukan adiknya.

Angel tersenyum sendu lalu merentangkan tangannya meminta pelukan dari para sahabatnya.

"Lu ga mau peluk gua gitu?" Ucap angel pada manda karna hanya dia yang tidak ikut memeluknya.

"Jamet sialan lo bohongin gua kan selama ini tentang opras-" ucap manda terpotong karna mulutnya di bekap oleh angel.

"Kita udah tau chris" ucap ashel dan ella karna tentu saja grasia sebagai seorang dokter mengetahui tentang kondisi tubuh adiknya ini.

Angel tak merespon ucapan mereka karna matanya menatap tiga orang yang kini tertunduk diam di sampingnya, Ia meneliti setiap inci wajah ketiga kakaknya itu yang trlihat merah karna sedari tadi menangis lalu ia menatap lama wajah chika.

"ATIN" ucap angel kala sadar jika sahabatnya itu tidak ada disini.

"DI MANA ATIN" Tanya angel dengan wajah paniknya.

"Tadi katany ke toilet tapi ga balik dari tadi" ucap oniel.

"Kenapa chris?" Tanya adel kala melihat angel memijit pelipisnya.

"Chris lu gpp kan?" Tanya muthe.

Angel tak menjawab melainkan langsung mencabut infus yang terpasang di tangannya lalu berlari keluar sedangkan semua orang di buat panik dengan tindakannya itu lalu ikut berlari mengejar angel yang menaiki tangga rumah sakit.

Angel berlari menaiki tangga secepat mungkin, keringat kini telah membasahi tubuhnya dan detak jantungnya berdetak tak karuan, tak peduli dengan rasa sakit yang menjalar di tubuhnya karna yang di pikirannya kini hanya satu yaitu kathrina.

PESAWAT KERTAS UNTUK CICITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang