37

984 110 5
                                    

Waktu menunjukkan pukul 14.00 saat christy tiba di sebuah gedung terbengkalai, tak ingin membuang waktu christ dengan langkah cepatnya menyusuri gedung itu untuk mencari mandira. Air matanya tak bisa ia tahan kala melihat mandira yang kini bersimbah darah.

Christy mandekat lalu mengangkat kepala keduanya ke atas pahanya, bisa ia rasakan deruh nafas berat mereka yang sangat mengiris hatinya.

"Kenapa kaya gini hiks" pecah tangis cristy menggema di semua sisi ruang gedung kosong itu.

Christy telah sudah menganggap mereka seperti sama seperti keempat kakaknya dan setelah melewati berbagai momen, christy sadar jika mereka tidaklah semengerikan yang di pikirkan orang lain, mereka hanyalah manusia yang ingin merasakan hal yang sama seperti manusia normal yang hidup dengan di limpahi kasih sayang dari orang terdekat karna sejak kecil mereka selalu di tuntut untuk tidak memiliki rasa yang sama seperti orang lain.

"Dasar jamet cengeng" ejek manda dengan mulutnya yang di penuhi darah.

"Makasih ya udah buat gua sadar jika kasih sayang itu benar benar nyata adanya" ucap manda pelan.

"Gua nyusul indira duluan ya dan gua harap semoga di kehidupan selanjutnya lo tetap jadi adek jamet kita" ucap manda lirih beserta nafas terakhirnya yang ia hembukan di kata terakhirnya.

Christy menggeleng sembari terhisak hebat kala tak merasakan detak jantung dari kedua sepupunya itu Bahkan ia tak sadar jika ada seseorang yang tengah menodongkan senjata ke arahnya.

DORR

Satu peluru mendarat tepat di kepala raisha sebelum ia menarik pelatuk senjatanya ke arah christy.

"CHRISTY" suara keras dari orang yang telah menyelamatkannya.

"Ka gita" ucap christy yang masih menangis pelan.

"manda dan indira biar di bawa sama meraka" ucap gita yang terlihat panik karna christy enggn melepas mandira.

PLAK

Satu tamparan dari gita mendarat tepat di pipi christy.

"SADAR CHRISTY!!SEKARANG BUKAN WAKTUNYA NANGIS" teriak gita berusaha menyadarkan christy yang kini pipinya tampak merah karna tamparan dari gita.

Setelah gita menceritakan rencana angelina yang sangat gila christy dan gita bergegas mengangkat jasad mandira ke ambulance yang tadi datang bersama gita karna ia tau jika pintu utama keberhasilan angelina adalah kematian mandira agar semua berjalan sesuai rencananya.

christy memacu mobilnya dengan perasaan yang tak karuan bahkan seluruh tubuhnya terlihat gemetar karna takut.

Saat tiba di kediaman castyello christy tidak mampu lagi menopang tubuhnya hingga membuatnnya terduduk di lantai begitu juga dengan gita yang tak percaya dengan pemandangan ruang tamu yang kini dihiasi warna merah Dan terlihat banyak petugas kepolisian disana.

Christy berulangkali mengutuki dirinya sendiri karna kenapa dari dulu ia tak berusaha keras membunuh angelina, ia terlalu santai dalam hal ini hingga menyebabkan semua ini terjadi tapi sayangnya waktu tak bisa di putar kembali.

Vote yah manteman

PESAWAT KERTAS UNTUK CICITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang