2

1.9K 103 1
                                    

BRAKK...

suara pintu yang di tendang keras dan memperlihatkan seorang gadis yang kini seragamnya di luar, setelah chika pergi chrysti langsung mengeluarkan seragamnya dan membuka kancing kemejanya sehingga memperlihatkan kaos polos di balik seragamnya.

"EH SI ANJING" kaget adel sambil mengelus dadanya.

"astagfirullah dedel kita ga boleh ngomong kasar gitu, ga baik tau" ucap muthe dengan nada pecetilannya sambil menggoyangkan jari telunjuknya di depan wajah adel.

"iyah iyah si paling ga pernah ngomong kasar" balas adel.

"kebiasaan bet ni bocah" ucap kathrin yang menapok kepala christy.

chrysti berjalan ke tempat duduknya di samping zee sedangkan tempat duduk adel muthe tepat di depan mereka dan kathrin freya di belakang mereka, dan penampilan mereka sama berantakannya dengan chrysti.

"lu kenapa toy?" tanya zee karna mata merah chrysti

"udah ga usah di bahas, gw lagi ga mood" jawab chrysti.

"kalo lu lagi ga mood  kita bolos aja ga sih" ucap kathrin tanpa dosa padahal ini adalah hari pertama mereka masuk SMA.

"GASSS" ucap kompak mereka kecuali freya dan muthe.

"tumben kalian ga mau bolos?, ade ape ni?, jangan bilang kalian udah grad dari BUDUKA?????" tanya adel 

Buduka adalah singkatan dari ( butuh duda kaya ) nama geng yang mereka buat saat SD karna mereka berasal dari keluarga yang bermasalah semua jadi ga banyak fulusnya kalo kata muthe.

tanpa menjawab pertanyaan adel, freya langsung berdiri dan keluar dari kelas.

"kita ini baru aja masuk SMA dedel jadi harus jadi anak yang patuh" jawab muthe namun tindakannya malah berbanding terbalik dengan ucapannya.

muthe berdiri dan langsung menyusul freya, sedangkan mereka ber 4 hanya tercengang dengan 2 temannya yang keluar sambil membawa tas di pundak yang artinya mereka tidak akan kembali ke kelas lagi hari ini.

tak lama mereka menyusul freya dan muthe yang sudah di parkiran namun saat mereka akan keluar gerbang sialnya bel sekolah malah berbunyi dan hari ini adalah hari senin yang artinya mereka harus melaksanakan upacara.

"sial banget sih bangke" cetus zee dan kathrin karna gagal bolos ke warung belakang sekolah yang telah mereka tandai akan menjadi tempat mereka bolos selama SMA

"ya udah ke roof top aja ga sih" ucap adel karna hanya roof top tempat yang tidak di periksa osis saat sedang upacara atau apel.

"nah bener tu, tumben otak lu jalan nyet, ntar selesai upacara kita lewat tembok belakang aja" saran chrysti sambil meragkul bahu adel.

"ya ampun chrysti ga baik manggil teman sendiri dengan sebutan kaya gitu, itu ga baik tauu, kamu ga di ajarin yah sama orang tua mu" ucap muthe yang menggelengkan kepalanya.

"ga punya ortu gimana dong?, emang lu di ajarin ya sama ortu lu?" jawab chryti yang kini mengangkat alisnya, sedangkan yang di tatap hanya cecengesan dan mendapat gelak tawa dari kathrin karna muthe hanya tinggal bersama neneknya.

"heh emang lu punya ortu ya, ketawanya niat banget" ucap muthe yang menapok kathrin dan mendapat gelak tawa dari semuanya mengingat nasib sama mereka semua  yang tidak pernah merasakan apa itu kasih sayang dari orang tua

setelah puas tertawa dengan banyaknya lolucon kini mereka bersantai di atas roof top yang memang jarang di datangi orang sambil menunggu upacara selesai.

~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~

Setelah sukses memanjat tembok kini mereka berada di kantin belakang sekolah milik bi sumi yang sudah akrab dengan mereka.

tepat di samping warung bi sumi mereka membuat rumah pohon di pohon mangga yang sangat besar yang telah mereka modifikasi beberapa hari yang lalu mengingat tempat ini akan menjadi basecam mereka

"weh nyanyi lah masa diem diem doang" ucap muthe setelah membeli beberapa makanan ringan untuk ngemil di atas pohon, zee mengambil gitarnya yang sengaja ia tinggalkan di rumah pohon.

"nyanyi apa nih"tanya zee

"Sahabat tak akan pergi" ucap chrysti dan di setujui semuanya, zee mulai memainkan gitarnya.

sahabat coba kita arungi
lautan luas kita sebrangi
gunung yang tinggi kan kita daki
tak merasa letih~~~ zee

melangkah ku ke ujung samudera
karena tanpa kamu aku hampa
sahabatku di setiam langkah
kah selalu ada~~~ adel & freya

kamu begitu berarti
dan istimewa di hati
selamanya raasa ini
sahabat tak akan terganti~~~ chyristi & zee

dan ingatlah hari ini
sampai kita tua nanti
sahabat tidak akan pergi
selamanya di dalam hati~~~ kathrin & muthe

kau sahabat ku takan terganti~~~ adel

melangkah ku ke ujung samudera
karena tanpa kamu aku hampa~~~ freya

sahabatku di setiap langkah
kau selalu adaa~~~ chrysti, zee, muthe

kamu begitu berarti
dan istimewa di hati
selamanya rasa ini
sahabat tak akan terganti
dan ingtlah hari ini
sampai kita tua nanti
sahabat tidak pernah pergi
selamanya di dalam hati~~~ all of them

sahabatku selalu di hati~~~ all of them



"anjing kenapa nyanyi lagu itu sih bangke" pecah tangis kathrin di pelukan freya setelah mereka selesai bernyanyi.

"ga tau ni si bego" ucap adel dan zee yang malah menangis dan ikut menubrukan diri ke pelukan freya.

sedangkan chrysti sedang susah payah menahan tangisnya di depan para sabatnya namun freya yang peka langsung menarik chrysti ikut masuk ke pelukannya.

"ga usah di tahan" ucap freya mengelus lembut punggung temannya yang merasa sok tegar itu yang seketika membuat tangis chrysti pecah.

"apaan si kalian kaya anak kecil tau pake nangis segala" ucap muthe yang melihat para sahabatnya seperti bayi yang menangis pada ibunya, padahal ia sendiri sudah menangis dan malah banyak ingus cair yang keluar dari hidungnya.

"mumucaaannggg ingus lu kena leher gw anjiiiinggg" teriak kathrin yang merasa lehernya basah setelah muthe ikut masuk ke pelukan freya dan di sambut gelak tawa dari semuanya.

sedangkan freya dia tidak menangis sedikitpun karna dia tidak bisa merasakan empati namun dia amat merasa nyaman jika bersama para sahabatnya yang memiliki sifat random.

Mereka terus menangisi takdir yang tidak sempurnah dari tuhan namun di sisi lain tuhan mempertemukan mereka untuk menjadi penopang satu dengan yang lain.

Walaupun masing masing dari mereka selalu mengutuki diri yang tidak sempurna, yang tidak sehebat anak lainnya, yang tidak seberuntung anak lainnya tapi mereka selalu berterima kasih atas persahabatan ini.

setelah lelah menangis mereka semua tertidur pulas tanpa beban yang padahal wali kelas mereka sedang naik pitam karna hari pertama sekolah mereka sudah berani bolos.

mereka tidur saling merangkul dan saling mengalirkan rasa nyaman antar satu dengan yang lain seakan akan mereka yakin jika rasa nyaman itu akan bertahan selamanya.

memiliki nasib yang sama sama miris menjadikan mereka remaja yang bandel dan susah di atur yang banyak mendapat cibiran dan hinaan dari banyak orang namun mereka selalu tampak ceria karna kebersamaan mereka mengajarkan arti dari kata NYAMAN & TENANG yang sebenarnya.

Vote yh manteman

PESAWAT KERTAS UNTUK CICITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang