Vote & coment!!
Happy reading ✨.
Rain menatap awan yang saat ini berwarna putih cerah,mata nya sesekali melihat kearah lapangan basket dimana Topan sedang melakukan ekskul basket bersama teman-temannya, cuaca yang panas ini membuat Rain yang hanya duduk menonton berkeringat, apalagi Topan yang sibuk mendribble bola dan berusaha memasukkan bola ke ring dengan usaha dan berlari-lari pasti tubuh nya sudah banjir keringat, Rain mengusap leher yang basah karena keringat tetapi baru di usap sedikit Rain merasa perih pada kulit leher nya yang ditutup handiplas bergambar bebek kuning.
Ingatan Rain kembali teringat kejadian kemarin malam,hampir saja Guntur membobol Rain yang masih perjaka jika Rain tak menendang penis Guntur,ada rasa sedikit bersalah saat Rain meninggal kan Guntur dalam keadaan sakit sendirian di kamar, Rain ketakutan berlari keluar rumah yang ternyata di luar Topan menunggu di atas motor besar nya dengan helm full face kehujanan. Topan bilang kalau ia melacak lokasi Rain dan ternyata mengarah ke rumah Guntur. Walaupun sepanjang jalan Topan terus memarahi Rain karena penampilan Rain yang keluar rumah Guntur seperti habis di perkosa tapi Rain bernafas lega karena ia selamat dari belenggu nafsu suami orang.
Jika diingat Guntur sudah punya istri perasaan Rain semakin sakit,mengejar orang yang dicintai selama dua tahun itu tidak mudah.
"Handuk"
Sampai suara Topan menyadarkan Rain dari lamunannya, segera Rain memberi handuk kecil kepada Topan di lanjut dengan air botol mineral yang dengan senang hati Rain buka tutupnya.
Topan dengan nafas tersengal karena baru saja selesai olahraga itu duduk di samping Rain,ia tau jika sahabat nya masih dalam suasana hati yang buruk.
"Kenapa?"
Suara Topan bagaikan air yang mengalir, benar-benar terdengar halus. Jari-jari Topan memperbaiki poni Rain yang sedikit lepek karena keringat.
"Lo percaya pak Guntur dah nikah?"
Aktifitas Topan yang memainkan poni Rain berhenti saat mendengar nama pria yang dicintai sahabatnya, Topan membuang nafas panjang dengan perlahan karena nafasnya terasa sesak.
"Lo sendiri yang liat foto nikah nya"
Perkataan Topan tidak bisa di sangkal,tapi hati kecil nya masih saja tidak terima, Rain masih ingin memperjuangkan cinta nya.
"Bisa aja pak Guntur udah duda, buktinya kemarin gue gak liat istrinya di rumah pak Guntur"
Bibir Rain dipukul begitu saja oleh Topan tiba-tiba membuat Rain terkejut dengan gerakan Topan yang tiba-tiba.
"Sakit bangke!main tabok aja"
"Mulut Lo di jaga kalau pak Guntur denger bisa marah dia, tinggal nanya sama orang nya apa susah nya? Atau liat tangan nya ada cincin nikah gak?Lagian bukti sejelas itu masih gak percaya"
Mata Rain membulat terkejut mendengar ucapan Topan,betul juga kenapa gak kepikiran dari awal sih, Rain selama ini hanya memperhatikan wajah tampan pak Guntur saja tidak memperhatikan bagian tubuh yang lain.
"Makasih bro,Lo emang sahabat sejati Gue "
Topan kembali menghembuskan nafas panjang melihat kepergian Rain yang sudah pasti mencari Guntur.
"Mending Lo liat orang yang cinta sama Lo daripada ngejar orang yang gak pasti"
Gumam Topan sembari masih melihat punggung Rain yang semakin jauh.
Bunyi bel tanda masuk pelajaran kedua terdengar nyaring, semua siswa dan siswi masuk kedalam kelas masing-masing. Hari ini ulangan fisika, Guntur masuk dengan kertas soal pada tangan nya, mata nya menyapu setiap bangku murid di depan nya tapi satu bangku menjadi perhatian nya karena kosong, Guntur sudah hapal betul bangku milik siapa itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Hukum Newton [Guntur-Rain] END
Teen Fiction"Gimana mau jadi pacar saya ciuman aja kamu gak bisa" -Guntur "Gue bisa! Butuh bukti? Sini maju biar gue kokop!"-Rain "Bener bisa? kalau gitu ajarin saya gimana caranya ciuman yang benar"-Guntur Rain tidak pernah tau dengan istilah fisika Setiap ak...