Vote & coment!!
Happy reading ✨.
Rain mengusap lehernya yang masih terasa perih, rasanya ditutup handiplas pun tidak berguna, luka bekas gigitan Guntur terlalu besar.
Setelah kejadian insiden Rain menendang perut Guntur tadi pagi,malam nya Guntur kembali menjemput Rain ke rumah untuk mengajak Rain berbelanja bahan makanan, Rain tak tau darimana Guntur tau letak rumah nya. Untung saja saat Guntur datang ke rumah, mama nya sedang pergi arisan.
Bukan tanpa alasan Rain mengiyakan ajakan Guntur untuk berbelanja bahan makanan, laptop Rain tertinggal di rumah Guntur tadi pagi, saat Rain kabur mana sempat Rain memikirkan laptop yang jatuh di lantai,bisa memungut celana nya saja Rain sudah bersyukur.
"Bagus sayur yang mana?" Rain melihat tanpa minat kearah Guntur yang sedang menunjukkan dua sayur kangkung di tangan, wajah Guntur kentara sekali menaruh harapan bahwa Rain menanggapi dengan baik.
"Terserah" sudah seperti wanita saja, jawaban Rain tak ayal membuat Guntur sedikit kesal. Rain mana tau perihal sayur mayur karena Rain tak suka makan sayur,di mata Rain kedua kangkung itu sama segar nya, sama-sama warna hijau dan bentuk nya pun sama saja.
Guntur meletakan satu kangkung ke dalam troli sebelum kembali jalan diikuti Rain di belakang, selanjutnya mereka kerak buah-buahan. Guntur memilih beberapa buah kesukaan nya kemudian kembali menatap kearah Rain yang sedang sibuk melihat buah juga.
"Adek suka buah apa?"
Rain kembali melirik kearah Guntur dengan malas,ini ceritanya Guntur mau beliin Rain buah?
"Semua" jawaban singkat,padat dan jelas. Guntur mengangguk kecil sebelum memasukkan semua buah di atas rak. Rain terkejut karena troli Guntur sudah mulai penuh diisi berbagai buah.
"Jangan di masukin semua anjir!"
Rain menahan pergerakan tangan Guntur yang masih berusaha memasukkan semua buah kedalam troli.
"Adek bilang suka semua buah,mas beliin semua yang adek mau"
Rain membuang nafas panjang dengan kesal,menatap tajam kearah Guntur sebelum kembali meletakkan buah ke rak.
"Apel sama jeruk aja!" Guntur terkekeh melihat Rain memajukan bibir nya karena kesal, setelah dari rak buah-buahan Guntur membawa Rain ke area jajanan. Mata Rain terfokus pada jejeran berbagai jenis coklat di atas rak dengan rapi, tanpa sadar kaki nya membawa Rain ke jajaran rak coklat. Diambil salah satu coklat dengan merek kesukaan Guntur,ini coklat yang sama seperti coklat yang pernah Rain berikan kepada Guntur. Ah,batang coklat di tangan Rain mengingat Rain pada kenangan manis berakhir pahit, wajah wanita yang sudah samar-samar dalam ingatan Rain kembali muncul. Istri Guntur yang cantik ikut terbayang dalam ingatan Rain bersamaan dengan kenangan manis Rain dan Guntur setiap kali melihat batang coklat dengan merek itu.
Pipi Rain terasa basah karena baru saja bibir lembut Guntur mendarat di pipi, Rain terkejut sembari meletakkan kembali batang coklat pada tempatnya.
"Ambil dek,nanti kita makan berdua" karena tak kunjung di ambil kembali, Guntur berinisiatif mengambil batang coklat yang tadi di letakkan Rain kedalam troli.
Satu jam Rain menemani Guntur berbelanja, setelah membayar Guntur kembali membawa Rain masuk kedalam rumahnya.
"Habis ambil laptop, gue langsung pulang" Guntur yang sedang memasukkan belanjaan nya kedalam kulkas berhenti sejenak setelah mendengar ucapan Rain.
"Hm,temenin mas makan dulu baru boleh pulang "
Tak dapat membantah, Rain yang sedang duduk di meja makan sembari memakan jajanan yang tadi di beli hanya diam melihat Guntur mulai mengeluarkan bahan masakan.
Tangan Guntur begitu cekatan menggunakan pisau, ikan segar di atas talenan begitu mudah Guntur potong dengan rapi, sayuran juga terpotong dengan telaten. Aroma masakan tak ayal membuat Rain mulai merasakan lapar,sebelum Guntur menggeret nya berbelanja tadi Rain tak sempat makan.
Beberapa menit kemudian masakan Guntur sudah tersaji di atas meja, aroma menggiurkan begitu mengusik hidung sampai membuat perut Rain bersuara, Guntur yang mendengar suara perut Rain itu menggeleng kan kepalanya.
"Makan dek,mas masak juga buat kamu"
Awalnya ego masih menguasai diri Rain untuk tak menyentuh piring, tetapi melihat betapa nikmatnya Guntur makan membuat Rain tergiur mengambil nasi. Acara makan malam begitu sunyi karena bersuara saat makan itu tidak sopan, sampai suara high heels dari teras rumah terdengar begitu berisik, seseorang masuk tanpa berucap salam. Rain yang sedang memakan kepala ikan itu terdiam kaku melihat seorang wanita berpakaian feminim datang menggandeng anak berusia empat tahun.
"Loh? Mas gak bilang ada tamu" suara yang sama dengan wajah yang sama juga, Rain sampai terbatuk karena tersedak. Buru-buru Guntur memberikan segelas air putih kepada Rain.
"Kamu yang gak bilang mau datang" Guntur berdiri sembari membawa piring kotor bekas nya dan Rain makan tadi, wanita itu duduk tepat bersebrangan dengan Rain yang terlihat gelisah di tempat duduknya. Hawa sesak tiba-tiba terasa begitu kental, Guntur seakan sengaja membawa anak berusia empat tahun itu menjauh dari meja makan.
"Apa kabar, Rain?" Rain mengangkat wajahnya terkejut karena mendengar nama nya di sebut tiba-tiba,duh Rain tidak ingin di panggil sebagai pelakor di sini,apa wanita dihadapannya itu ingin melabrak Rain?
"Ba-baik" tiba-tiba saja Rain berubah gugup, dada nya berpacu kencang saat tak sengaja melihat bibir merah tebal wanita itu menyunggingkan senyum.
"Lagi ngerjain skripsi sama mas Guntur ya?" Rain mengangguk kuat karena pertanyaan dari wanita itu menjadi peluang Rain beralasan,berani sumpah Rain tidak ingin bermesraan dengan suami orang kok.
"Kalau ngerjain bareng mas Guntur saya yakin bakal cepat selesai, apalagi kamu termasuk mahasiswa berprestasi,saya yakin skripsi mu cepat selesai"
Kening Rain mengerut dalam mendengar rentetan kalimat yang keluar dari belah bibir merah merekah itu, darimana istri Guntur tau Rain termasuk mahasiswa berprestasi?
"Duh,mas Guntur belum apa-apa dah main kasar" atensi wanita itu tanpa sengaja melihat kearah leher Rain yang luka akibat gigitan Guntur tadi pagi, Rain masih diam dengan banyak pertanyaan di kepala.
"Kalau mas Gun kurang ajar dengan dalih buat skripsi laporkan saya aja"
Rain meneguk ludahnya susah payah, melapor kan tindakan cabul Guntur kepada istri Guntur sama aja itu cari mati!
"Biar saya pecat mas Guntur dari kampus"
Lanjutan dari ucapan wanita itu membuat Rain semakin bingung,bibir nya gatal ingin bertanya lebih jauh.
"Ma-maksudnya?"
Wanita itu membulatkan matanya terkejut melihat Rain dengan wajah penuh tanda tanya,ia merengut sembari menatap tajam kearah Guntur yang sedang bermain dengan anak nya di ruang tengah.
"Mas Gun gak bilang apa-apa tentang saya?"
Rain menatap wanita di sebrang nya dalam diam,ia berusaha kembali mengeluarkan suaranya yang tertahan di tenggorokan.
"Kamu istrinya"
"Mana mau saya nikah sama orang gila seperti mas Gun, orang dia itu sepupu saya. Saya Geisha pemilik kampus tempat kamu belajar"
"Ha?! Anjir!"
Tawa wanita itu terdengar puas melihat keterkejutan Rain, Guntur di ruang tengah yang sejak tadi mendengar kan pembicaraan itu menarik ujung bibirnya membentuk sebuah senyuman,ia bahagia karena Rain berhasil mendengar kenyataan yang sudah lama ia pendam. Sedangkan Rain yang masih terkejut dengan sebuah fakta mengejutkan itu entah kenapa merasa beban di hati nya hilang.
Rain merasa...lega?
.
.
.
.
.
TBC
KAMU SEDANG MEMBACA
Hukum Newton [Guntur-Rain] END
Teen Fiction"Gimana mau jadi pacar saya ciuman aja kamu gak bisa" -Guntur "Gue bisa! Butuh bukti? Sini maju biar gue kokop!"-Rain "Bener bisa? kalau gitu ajarin saya gimana caranya ciuman yang benar"-Guntur Rain tidak pernah tau dengan istilah fisika Setiap ak...