Vote & coment!!
Happy reading ✨.
Seperti yang di janjikan Langit benar-benar bertemu kembali dengan Rain, suasana sekolah benar-benar kosong karena semua orang sudah pulang,di parkiran pun hanya tersisa motor Rain.
Rain berhasil menghindari Guntur untuk yang kesekian kalinya,tak terlalu perduli jika Guntur mulai bosan karena diabaikan terlalu lama.
"Jadi mau ngomongin apa?" Rain duduk di atas motor miliknya, tatapan nya begitu penasaran kearah Langit yang sejak tadi meremas tali tas.
"Tentang hubungan gue sama bang Topan" kening Rain semakin mengerut dalam, hubungan cinta yang seharusnya Rain tidak ikut campur, tetapi pikiran terlintas dalam pikiran Rain yang membuat Rain tiba-tiba menepuk tangan seperti memukul nyamuk sembari memegang bahu Langit.
"Lo mau minta saran sama gue nih ceritanya?cerita aja sini gue ahli dalam urusan beginian"
Langit menatap kearah Rain cukup lama yang mana membuat Rain sedikit meluntur kan senyum tengilnya,kalau bukan saran lalu apa?
"Apa mau denger nasihat dari gue ya? Gue juga ahli urusan beginian"
Kembali Rain menepuk satu paha nya, ekspresi Langit masih sama seperti awal bertemu,dingin sekali. Rain masih mencoba menebak-nebak apa kiranya yang membuat Langit datang untuk mencari nya, sejujurnya Rain sedikit gelisah terlebih lagi tatapan Langit yang dingin.
"Bukan itu bang,gue cuman mau ngasih tau sesuatu"
"Apaan?"
Langit maju selangkah mendekat, Rain yang duduk di atas motor masih menunggu dengan sabar, terlihat Langit menghembuskan nafas panjang seperti berat untuk meneruskan ucapan yang menggantung.
"Bang Topan suka sama Lo bang,gue cuman di jadiin pelampiasan"
Ah, mengucapkan kata pelampiasan saja sudah berhasil membuat dada Langit sesak,terlebih ekspresi terkejut Rain yang tidak percaya itu semakin meyakinkan Langit bahwa Rain tidak tau jika sahabat nya diam-diam menaruh rasa.
"Gak usah ngomong sembarangan ya Lo!" Rain menunjuk wajah Langit dengan kasar,mana bisa Rain percaya begitu saja.
"Itu alasan gue minta putus sama bang Topan,gue berani sumpah bang. Waktu bang Topan mabuk gak sengaja perkosa gue tapi yang dia sebut namanya Lo bang,gue gak mau jadi pelampiasan "
Tangan Rain terkepal erat, begitu terkejut dengan fakta yang sulit di percaya. Selama ini Rain kira perhatian Topan kepada nya hanya sebatas seperti saudara,mata tajam Rain bersitatap dengan mata Langit yang Rain tau sedang memancar kan tatapan lelah.
"Maksud Lo ngomong gini sama gue apa?!"
Lagi, Langit lagi-lagi menelan ludah nya susah payah karena merasa tenggorokan nya tercekat, dihembuskan nya nafas panjang sekali lagi sebelum kembali bersitatap dengan Rain.
"Gue mau minta tolong sama Lo bang,tolong lirik bang Topan sekali aja. Gue tau hubungan Lo sama pak Guntur lagi kacau, seandainya hubungan Lo sama pak Guntur gak bisa balik lagi,tolong buka hati untuk bang Topan"
Langit adalah salah satu orang yang Rain cap sebagai orang tak waras,membuka hati apa nya? Emang nya hati Rain ini warung apa bisa buka tutup di kunjungi orang sesuka hati. Rain mana bisa membuka hati untuk Topan yang sudah dianggap sebagai saudara, jelas-jelas Topan mulai menaruh rasa kepada Langit kalau bukan tertarik mana mungkin Topan rela berhubungan dengan orang baru yang tidak dikenal, Topan itu anak nya susah bergaul.
"Gue cuman mau ngomong itu,gue cabut dulu kayak nya gojek gue dah datang"
Ucapan Langit kembali mengalihkan atensi Rain,ia tak ingin menjawab apa yang Langit pinta karena tau jika Langit saat ini sedang kacau saja.
KAMU SEDANG MEMBACA
Hukum Newton [Guntur-Rain] END
Teen Fiction"Gimana mau jadi pacar saya ciuman aja kamu gak bisa" -Guntur "Gue bisa! Butuh bukti? Sini maju biar gue kokop!"-Rain "Bener bisa? kalau gitu ajarin saya gimana caranya ciuman yang benar"-Guntur Rain tidak pernah tau dengan istilah fisika Setiap ak...