salah paham

11.9K 583 4
                                    

Vote & content!!
Happy reading ✨
.

Terdengar suara kursi di tarik mengalihkan atensi Rain yang awalnya meletakkan kepala nya di atas kedua tangan nya di meja. Suasana hati Rain masih sama seperti kemarin, Rain sedikit kesal karena Topan tak menceritakan keseluruhan apa yang di sembunyikan, walau bagaimanapun Rain adalah sahabat Topan kenapa Topan sampai tak percaya dengan nya sampai-sampai menyembunyikan sesuatu dari Rain.

Kursi Rain yang sedikit jauh dari kursi Topan kembali dekat karena Topan yang tiba-tiba memberikan sebungkus cilok dan susu rasa coklat,bibir Rain yang awalnya maju karena merajuk berubah menjadi senyum lebar, Topan hampir tertawa karena Rain. Sok merajuk padahal di sogok makanan langsung lupa sama marah nya.

Suara ribut di dalam kelas seketika senyap saat ketua OSIS a.k.a Langit dan wakilnya kita panggil saja Sadewa di susul Guntur karena memang pagi ini adalah pelajaran Guntur.

"Teman-teman mohon tenang sebentar,gue sama langit mau ngasih tau sesuatu"

Senyum manis Sadewa selalu mampu membuat banyak orang yang melihatnya terpana,tubuh tegap dan tinggi menjadi nilai plus ketampanan wakil ketua OSIS itu, Sadewa cukup terkenal di sekolah karena wajah tampan, sifat nya yang lembut di tambah kepintaran dalam akademik,sebelas duabelas sama Topan.
Kalau di tanya Rain terkenal atau tidak jawaban nya cukup terkenal, terkenal karena nakalnya, tidak ada yang berani macam-macam sama Rain kalau ada yang berani nantang Rain bisa habis di kepalan tangan Rain,kecil begitu Rain juga jago berkelahi kalau satu lawan satu tapi kalau lebih dari satu Rain biasanya minta bantuan Topan sih.

"Tahun lalu kita sepakat ngadain tur untuk kelas duabelas, nah udah di setujui sama pihak sekolah, formulir nya langsung isi aja. Kita pergi Minggu depan"

Langit menjelaskan maksud kedatangan nya dan Sadewa, dibagikan nya brosur dan formulir setiap siswa siswi di kelas. Langit kembali ke depan setelah membagikan formulir.

"Teman-teman ada yang mau di tanyakan?"

Sadewa bertanya dengan senyum masih mengembang di bibirnya, karena tak ada yang angkat tangan Langit berniat pamit karena tau jika Guntur sudah lama menunggu di meja untuk mengajar.

"Kalau tidak ada kami permisi"

Baru ingin melangkah pergi Rain berdiri dengan tangan yang di angkat tinggi, Langit mengangkat satu alis nya merasa Rain pasti akan menanyakan hal aneh, Langit tak ingin menanggapi dan ingin langsung keluar tapi Sadewa dengan senyum manis mempersilahkan Rain untuk mengajukan pertanyaan.

"Pak Guntur ikut juga gak?"

Sorak seluruh siswa di kelas karena pertanyaan Rain, Sadewa yang di tanya melirik kearah Guntur yang diam dalam duduk nya seperti tak terganggu dengan pertanyaan Rain padahal jelas Guntur tepat di depan mata, seperti nya Guntur sudah terbiasa dengan Rain yang menjahili nya.

"Eh,kalau itu Lo tanya aja bang langsung sama pak Guntur"

Sadewa menggaruk kepalanya yang tidak gatal, saat bertanya mata Rain hanya mengarah kearah Guntur yang juga menatap kearah Rain tanpa ekspresi,yang merasa canggung malah Sadewa di sini.

Sadewa tak melanjutkan percakapan nya dengan Rain karena Langit sibuk menarik tangan nya untuk keluar.

"Pak, di tanya Rain tuh"

Seorang siswa bertanya dengan nada jenaka tetapi langsung diam karena Guntur menatap nya tajam.

"Hehe maaf pak"

Rain di tempat duduk nya masih menatap Guntur tanpa berkedip,senyum juga tak berhenti terukir di sana, Topan yang duduk di samping Rain ngeri sendiri liat nya.

Hukum Newton [Guntur-Rain] ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang