Vote & coment!!
Happy reading ✨
.Topan menggeliat di atas tempat tidur karena suara berisik mengganggu tidur nya berasal dari arah luar kamar,di tambah cahaya matahari yang masuk melewati ventilasi menyilaukan mata nya yang masih tertutup. Topan meraba tempat disebelah nya yang kosong,mata Topan perlahan terbuka karena merasa kehilangan.
"Dek?"
Mata Topan mengerjap berkali-kali menyesuaikan bias cahaya, diusapnya rambut Topan yang kusut karena baru bangun tidur. Angin masuk dari jendela yang sudah Langit buka membuat tubuh Topan yang bertelanjang dada menggigil dingin.
"Dek Langit?"
"Iya,bang?" Langit datang tergesa masuk kembali ke dalam kamar,masih pakai baju piyama tadi malam menandakan bahwa Langit belum mandi juga. Wajah khawatir Langit lenyap saat Topan merentangkan kedua tangannya minta sebuah pelukan dengan wajah bantal karena baru bangun,suatu kebiasaan Topan setiap kali baru bangun tidur. Kalau gak peluk ya minta cium.
"Nanti aja ya bang,adek lagi masak takut hangus" Langit kembali keluar dari kamar,tau betul jika acara peluk memeluk Topan itu membutuhkan waktu yang lama tidak bisa sebentar, Langit belum siap masak soalnya.
Topan yang kembali di tinggal itu mendengus melihat punggung Langit yang sudah tidak terlihat, setelah menguap sekali Topan bangun dari tempat tidur dan bergegas pergi ke dapur. Dari anak tangga Topan dapat melihat Langit sibuk menggoreng ikan,sayur mayur yang sudah di masak tersaji apik di atas meja. Perlahan Topan menuruni anak tangga tanpa suara, setelah gorengan ikan terakhir Langit angkat Topan segera memeluk tubuh kecil Langit sembari mematikan kompor. Langit terkejut bukan main, dipukul lengan Topan cukup kuat yang membuat Topan meringis sakit.
"Kaget tau!"
Bukan hanya sekedar memeluk, Topan sesekali membubuhkan ciuman di ceruk leher Langit yang wangi,tak tahan sampai menggigit leher yang sudah banyak bercak merah bekas semalam.
"Kalau Abang minta peluk jangan ditolak"
Langit mengerutkan keningnya mendengar ucapan Topan seperti merajuk, yang namanya Topan itu kalau minta sesuatu harus segera Langit berikan. Kalau gak, maksa dia.
"Siapa yang nolak? Langit kan bilang tunggu sebentar soalnya Langit lagi masak,nanti ikan Langit gosong"
Topan membalikkan badan Langit sehingga berhadapan dengan nya,di rapikan poni Langit yang sedikit berantakan dengan telaten. Baru saja Topan membungkuk kan badan nya hendak mencium bibir pink menggoda itu, Langit sudah lebih dulu menahan dada Topan.
"Langit belum mandi" Topan kembali mendengus mendengar alasan Langit,disini Topan juga belum mandi kok.
"Tapi kan udah gosok gigi,Abang juga belum mandi" kembali Topan hendak meraih bibir Langit tetapi Langit memalingkan wajahnya sehingga bibir Topan mendarat di ujung bibir Langit.
"Yaudah mandi dulu kita baru ciuman"
Topan berdecak kesal,di tarik pinggang Langit sedikit kuat yang mana membuat tubuh mereka semakin dekat.
"Lama!"
Langit membungkam mulut Topan dengan tangan nya yang membuat Topan kembali gagal mencium bibir Langit yang sejak awal menggoda iman.
"Langit gak mau! Kalau Abang cium Langit gak bakal ada cium peluk selama sebulan"
Mendengar ancaman itu membuat Topan harus menyerah,mana tahan Topan gak cium Langit sehari saja,kalau gak bisa cium ya ganti nya peluk.
Langit melepas pelukan Topan dan membawa ikan goreng yang baru ia masak ke atas meja, setelah itu Langit membawa Topan duduk di meja makan untuk sarapan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Hukum Newton [Guntur-Rain] END
Novela Juvenil"Gimana mau jadi pacar saya ciuman aja kamu gak bisa" -Guntur "Gue bisa! Butuh bukti? Sini maju biar gue kokop!"-Rain "Bener bisa? kalau gitu ajarin saya gimana caranya ciuman yang benar"-Guntur Rain tidak pernah tau dengan istilah fisika Setiap ak...