mabuk⚠️

6.8K 254 0
                                    

Vote & coment!!
Happy reading ✨

.

Rain tidak perduli dengan tubuhnya yang menggigil karena hujan, mata nya terasa buram karena air mata terbendung di pelupuk mata. Batin nya terus merutuki perasaan sakit karena di bohongi,Guntur tidak benar-benar mencintai nya karena sudah punya seorang istri dan anak, perasaan cinta Rain seperti di permainkan. Rain bahkan merasa jika Guntur hanya menyalurkan nafsu kepada Rain saja.

"Anjing! Babi! Bangsat! Guntur bangsat!" Sumpah serapah terus melayang dari belah bibir Rain yang sejak tadi ia gigit bibir bawahnya untuk menghentikan Isak tangis yang ingin keluar, jalanan yang tidak bisa di bilang sepi itu menjadi saksi bisu hancur nya hati Rain malam ini.

Rain yang fokus dengan rasa sesak di dada perlahan memelankan laju motor nya saat mendengar suara bising motor lain di belakang, sekitar tiga motor mencoba mendekati motor Rain.
Rain kenal salah satu motor di belakang nya,itu motor Arthur. Sial,untuk apa siswa sekolah sebelah musuh bebuyutan Topan kekeh memepet motor Rain. Arthur ingin berkelahi? Rain dengan suasana hati yang buruk ini juga ingin berkelahi. Cukup jauh dari keramaian kendaraan, Rain menghentikan motornya yang membuat motor Arthur dan geng nya juga berhenti,kentara sekali bahwa Arthur memang benar-benar mengikuti Rain.

"Mau apa Lo?!"

Arthur tersenyum menyeringai melihat wajah Rain yang berantakan,ia ikut membuka helm full face nya dan di letakkan pada stang.

"Cuman mau nyapa,gak boleh?"

Tengil sekali wajahnya, Rain benar-benar ingin menonjok wajah Arthur sekarang.

"Gak usah sok akrab!"

Kembali Rain menggertak sembari memasang kuda-kuda saat melihat Arthur semakin mendekat. Arthur hanya terkekeh mengejek Rain yang sedang memasang kuda-kuda untuk berkelahi,di turunkan nya kedua tangan Rain yang terangkat membentuk kepalan tangan.

"Santai,gue cuman mau nyapa kok. Wajah Lo tegang amat atau mau gue tegangin?"

Mata Arthur menelisik tubuh Rain dari atas kepala sampai bawah kaki melecehkan, Rain mundur beberapa langkah karena tau jika Arthur itu laki-laki brengsek.

"Ck! Gak jelas Lo! Minggir sebelum gue habisin Lo pada!"

Tawa Arthur terdengar di antara suara hujan yang deras, Arthur yakin jika Rain ini benar-benar ada masalah. Mungkin Arthur bisa memanfaatkan keadaan Rain yang kacau untuk memberi pelajaran kepada Topan.

Rain menepis tangan Arthur yang tiba-tiba merangkul pundaknya, suasana hati Rain semakin buruk saat Arthur terus mencoba merangkul pundaknya.

"Lepasin bangsat!"

"Kasar amat mulut Lo,minta di cipok"

Rain melayangkan kepalan tangannya kearah perut Arthur yang membuat Arthur harus melepaskan rangkulannya sembari mendesis sakit,dua teman Arthur hendak mendekat tetapi Arthur memberi kode bahwa urusan Rain adalah urusan nya sendiri.

"Gue lagi kacau jangan bikin gue makin kacau!"

"Ooh lagi kacau? Mau gue bantu lepasin beban Lo gak?"

Rain masih menampilkan kerutan pada dahi karena menahan marah, tatapan mata Arthur dengan nada yang begitu meyakinkan tak ayal membuat Rain sedikit penasaran.

"Lo gak bakal bisa!"

Arthur kembali menarik tangan Rain yang hendak pergi menaiki motornya,di rangkulnya kembali bahu Rain sembari berbisik.

"Kata orang beban bisa diatasi dengan alkohol,gue punya di rumah. Mau coba?"

Nafas Arthur menggelitik telinga seperti setan penggoda, kalimat menantang begitu pantang di dengar Rain apalagi dalam suasana hati yang kacau, ingatan Rain terus berputar tentang wanita dan anak yang datang bersama Guntur terlebih Guntur yang tidak ingin mengakui Rain sebagai kekasih di hadapan wanita itu. Rain tidak pernah menyentuh alkohol tetapi untuk malam ini Rain ingin mencoba walau hanya mencicip saja, Rain ingin masalah percintaan nya hilang malam ini.

Hukum Newton [Guntur-Rain] ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang