surprise

7.2K 285 5
                                    

Vote & coment!!
Happy reading ✨
.

Mata Rain mengerjap beberapa kali melihat sesuatu yang aneh di saat ia baru bangun tidur, mata nya di perlihatkan dengan pandangan di mana Guntur bersimpuh lutut menghadap kearah Rain yang duduk di ranjang dengan wajah bantal pula sedang menyodorkan kotak berisi cincin polos.

Tampilan Guntur begitu rapi mengunakan setelah jas dan rambutnya tertata rapi sedangkan Rain? Wajah nya saja masih menampilkan wajah mengantuk.

"Ngapain?"

Senyum lebar Guntur lenyap dalam sekejap,di angkatnya lebih tinggi wadah cincin di tangan nya agar Rain fokus kembali melihat cincin.

"Ngelamar kamu,mau jadi istri mas?"

Rain ingin tertawa rasanya,harus nya suami gak sih? Kok malah istri, Rain kan bukan perempuan.

"Iya atau yes? Gak ada jawaban lain selain itu!"

'tuk'

Rain menutup wadah cincin di tangan Guntur,menguap sekali dengan lebar sembari mengusap rambutnya yang berantakan karena baru bangun tidur. Kening Guntur mengerut tak suka karena tindakan Rain barusan yang berarti menolak lamaran nya.

"Kamu nolak lamaran mas? Siapa yang bikin kamu nolak saya?"

Rain berdecak kesal,di dorong nya tubuh Guntur sampai terjungkal ke belakang, Rain berjalan mengambil handuk untuk lekas bebersih.

"Ya Lo aneh-aneh aja! Gak ada persiapan sama sekali. Masa gue di lamar pas gue nya buluk gini sedangkan Lo cakep gitu! Gak mau gue!"

Guntur berdiri dari duduk nya mencoba mengejar Rain yang sudah masuk lebih dulu ke kamar mandi,di ketuk nya pintu tertutup itu dengan sedikit brutal.

"Loh kan mas kasih surprise sayang"

"Surprise Lo jelek!" Teriak Rain dari dalam kamar mandi,suara shower menghentikan gedoran Guntur di pintu,ia memilih menunggu Rain selesai dari mandi nya.

Beberapa menit kemudian Rain keluar dengan handuk yang menutupi asetnya,wajah nya sudah lebih segar dari yang tadi. Guntur kembali mendekat kearah Rain yang sibuk berpakaian tanpa malu di hadapan Guntur.

"Kamu gak suka surprise saya?" Tanya Guntur sembari mata nya tak lepas melihat dua gundukan kenyal yang bergoyang setiap kali Rain memasukkan kaki untuk memakai celana dalam, gundukan itu tertutup kain tipis yang membuat Guntur tak tahan memberi tamparan.

'plakk'

Rain hanya meringis sakit sebelum melanjutkan kembali memakai celana, tampaknya sudah terbiasa dengan kelakuan Guntur yang cabul, jangan salahkan Guntur karena disini Rain yang sengaja memakai baju di depan Guntur.

"Kamu gak mau mengikat hubungan serius sama saya?" Lagi-lagi Rain menggeleng kan kepala kemudian mengangguk, dua jawaban yang membuat Guntur bingung sendiri.

"Gue mau jadi pasangan Lo tapi bukan sekarang,gue mau selesaiin kuliah dulu"

Rain membalikkan badannya menghadap kearah Guntur sembari memberi sebuah kecupan, diusap nya pipi Guntur yang terdapat bekas luka akibat goresan pisau yang sengaja Rian lakukan, Rain sudah tau cerita itu. Guntur bilang ia tidak ingin menghilangkan bekas jahitan di pipi nya karena itu sebagai tanda bukti perjuangan Guntur mengejar Rain kembali. Guntur pun mulai mendekati Rain kembali setelah mendapat kabar bahwa ayah nya Rain tiada,Guntur melakukan ucapan Rian yang mengatakan jika Guntur boleh menyentuh Rain lagi setelah Rian tiada.

"Tapi mas mau ngikat kamu secepatnya"

Rain mendengus sebelum mendorong dada Guntur dengan pelan.

"Makan nya bantuin ngerjain skripsi nya yang betul,Lo mah mesum terus kerjaan nya!"

Hukum Newton [Guntur-Rain] ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang